Saturday, October 05, 2013

Pindad Produksi Roket Pertama Dikendalikan GPS


BANDUNG-(IDB) : PT Pindad tengah mengembangkan roket balistik pertama buatan Indonesia bernama Rhan 122. Roket ini bisa menembak dengan jarak 15 kilometer (Km) dan dikendalikan dengan GPS. Pada proyek ini Pindad tergabung bersama PT Dirgantara Indonesia, Dahana, Ristek dan BPPT dalam sebuah konsorsium.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Pindad, Wahyu Utomo, mengatakan roket balistik ini pernah di uji coba di Baturaja, Sumatera Selatan serta di Garut Selatan.

"Roket kita masih konsorsium, sudah di uji coba karena kita butuh lahan tembak," ucap Wahyu ketika ditemui di Monas, Jakarta, Jumat (4/10).

Pembuatan roket masih dalam tahap penyempurnaan dan mendapatkan tabel tembak. Tabel tembak baru bisa didapat jika sudah dilakukan pengujian beberapa kali dan tembakannya akurat.

"Tabel tembak, kita harus nembakin berapa ratus kali dan sekian kali. Kalau itu akurat baru dibuat tabel tembak. Nama roketnya Rhan 122," katanya.

Roket ini nantinya akan dipakai oleh TNI. Pasalnya, selama ini TNI masih memakai produk impor. Menurut Wahyu ini adalah roket balistik pertama untuk industri pertahanan.

"Sekarang ini akan diuji dulu. Ini roket balistik pertama untuk pertahanan. Ini nanti bisa kendalikan GPS di sirip siripnya kita kendalikan. Nanti ada GPS segala macam dan ini generasi pertama," jelasnya.

Roket ini ditargetkan bisa digunakan pada tahun 2015 mendatang. "Tergantung pemerintah tabel tembak selama 2 tahun lagi lah," tutupnya.


BUMN Keroyokan Produksi Roket Perang Buatan Dalam Negeri

Pemerintah sedang mengembangkan roket pertahanan generasi pertama bernama R-Han 122 mm untuk mengurangi ketergantungan roket impor. Produk roket R-Han 122 mm dikerjakan dan dikembangkan secara keroyokan oleh BUMN dan lembaga lainnya.

"Masih konsorsium. Ada PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana, ada PT Pindad. Ini sinergi akademisi, bisnis, Ristek, BPPT, Kementerian Pertahanan," kata Direktur Perencanaan & Pengembangan PT Pindad (Persero) Wahyu Utomo di pameran produk pertahanan silang Monas, Jakarta, Jumat (4/10/2013).

Rencananya roket ini bisa diproduksi massal pada tahun 2015. Bahkan dalam jangka panjang akan dikembangkan untuk rudal jarak jauh.

"Ini roket balistik pertama untuk pertahanan. Ke depan mengarah misil. Kita punya guidence. Pengembangan rudal sudah kesitu," sebutnya.

Roket ini memiliki berat 2,5 ton dengan panjang 1 meter dan mampu menjangkau hingga jarak 15 km.

Seperti diketahui selama ini Indonesia masih bergantung pada beberapa produk militer dari luar negeri seperti roket.
Sumber : Merdeka

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...