Sunday, June 30, 2013

Varian UAV Wulung BPPT

UAV Wulung BPPT (photo: Audryliahepburn)
UAV Wulung BPPT (photo: Audryliahepburn)
BPPT Riset UCAV Wulung (photo: Audryliahepburn)
BPPT Riset UCAV Wulung (photo: Audryliahepburn)
Uji Terbang varian baru UAV Wulung BPPT (photo: Audryliahepburn)
Uji Terbang varian baru UAV Wulung BPPT (photo: Audryliahepburn)
Uji terbang varian UAV Wulung BPPT di Base Ops Pangkalan TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/10/2012). Spesifikasi: bentangan sayap 6,36 meter, panjang 4,32 meter, tinggi 1,32 meter serta berat 120 Kg.

Belum diketahui sejauh apa perkembangan varian UAV Wulung ini pada tahun 2013 ini. Namun mari kita simak apa proyeksi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan BPPT atas UAV ini, dengan menyimak dialog mereka dengan Presiden SBY:
“Sudah diuji terbang?” tanya Presiden kepada Kepala BPPT, Marzan Aziz Iskandar yang tengah memberikan penjelasannya di Base Ops Pangkalan TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/10/2012). Menhan Purnomo yang juga berada di lokasi terlebih dahulu menjelaskan kepada Presiden, bahwa PUNA ini akan menjadi salah satu kekuatan pertahanan udara untuk mempertahankan kedaulatan NKRI.
“Ini bagus. Saya ucapkan selamat kepada yang membuat, mendesain dan meneliti pesawat ini,” kata Presiden SBY. Presiden juga sempat menanyakan apakah masih cukup dana pengembangan PUNA ini. Marzan pun mengungkapkan dananya masih cukup. “Nanti kalau masih kurang, di on top kan (diprioritaskan),” ucap Presiden.
Komentar forum Warjag:
Lamberth Hitong says:
June 28, 2013 at 11:32 pm
Berdasarkan link di bawah ini, katanya UAV Wulung bisa dipasangin rudal ya… sehingga fungsinya bisa menjadi UCAV/ Unmanned Combat Aerial Vehicle.
http://pameungpeuk-spaceport.blogspot.com/2012/11/wah-uav-indonesia-dipasang-rudal.html
danu says:
June 29, 2013 at 8:49 am
Finless rocket sangat tidak stabil, sehingga dibutuhkan active guidance system untuk mengatur orientasi dan stabilitasnya selama terbang. Karena dinamika roket sangat non-linier, active guidance system juga akan sangat kompleks (seperti neural network guidance system) dan akan sangat mahal untuk ‘roket’ kecil seperti di foto.
Rudal tanpa sirip membutuhkan teknik lain untuk bermanuver (mirip thrust vectoring). Benda di foto tampak amat terlalu sederhana untuk sebuah finless missile;
http://www.fas.org/man/dod-101/sys/smart/hystrike_view.gif

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...