Upacara penyerahan empat unit Super Tucano di Embraer, Brazil. Pesawat dibawa secara terbang ferry dari Brazil ke Indonesia. (Foto: Embraer)
14 Agustus 2012, Jakarta: Sebanyak empat unit pesawat Super Tucano akan tiba di Tanah Air pada tanggal 28 Agustus 2012 mendatang. Selanjutnya, tiga bulan lagi 4 unit pesawat Super Tucano juga tiba di Indonesia sehingga pada tahun 2012 ada delapan unit Pesawat Super Tucano untuk mengisi Skuadron Udara 21 Lanud Abdul Rachman Saleh.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul pada acara buka puasa bersama wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (14/8).
Menurut Kapuspen TNI, pemenuhan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI mengacu pada konsep Minimum Essential Forces (MEF) dan Rencana Strategis Pertahanan Jangka Panjang dengan menitikberatkan penggunaan hasil produksi industri strategis dalam negeri.
Pengadaan alutsista TNI dari luar negeri dilakukan apabila industri strategis dalam negeri belum mampu memproduksi peralatan tersebut dan tidak ada unsur politis dari negara produsen.
Iskandar menjelaskan, modernisasi alutsista TNI pada 2010-2014 fokus pada alutsista bergerak seperti pesawat tempur dan kapal selam. Target tersebut bertujuan untuk membangun postur pertahanan negara yang lebih tangguh.
Pada bagian lain, Kapuspen TNI menyatakan pembangunan Pangkalan Militer AS di Darwin, Australia, tidak akan mengganggu kedaulatan Indonesia. AS dan Australia bahkan menjalin kerja sama erat di bidang kemanusiaan. Kedua negara tersebut sudah memberikan klarifikasi bahwa pembangunan pangkalan tidak mengganggu kedaulatan Indonesia.
Sumber: Jurnas
14 Agustus 2012, Jakarta: Sebanyak empat unit pesawat Super Tucano akan tiba di Tanah Air pada tanggal 28 Agustus 2012 mendatang. Selanjutnya, tiga bulan lagi 4 unit pesawat Super Tucano juga tiba di Indonesia sehingga pada tahun 2012 ada delapan unit Pesawat Super Tucano untuk mengisi Skuadron Udara 21 Lanud Abdul Rachman Saleh.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul pada acara buka puasa bersama wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (14/8).
Menurut Kapuspen TNI, pemenuhan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI mengacu pada konsep Minimum Essential Forces (MEF) dan Rencana Strategis Pertahanan Jangka Panjang dengan menitikberatkan penggunaan hasil produksi industri strategis dalam negeri.
Pengadaan alutsista TNI dari luar negeri dilakukan apabila industri strategis dalam negeri belum mampu memproduksi peralatan tersebut dan tidak ada unsur politis dari negara produsen.
Iskandar menjelaskan, modernisasi alutsista TNI pada 2010-2014 fokus pada alutsista bergerak seperti pesawat tempur dan kapal selam. Target tersebut bertujuan untuk membangun postur pertahanan negara yang lebih tangguh.
Pada bagian lain, Kapuspen TNI menyatakan pembangunan Pangkalan Militer AS di Darwin, Australia, tidak akan mengganggu kedaulatan Indonesia. AS dan Australia bahkan menjalin kerja sama erat di bidang kemanusiaan. Kedua negara tersebut sudah memberikan klarifikasi bahwa pembangunan pangkalan tidak mengganggu kedaulatan Indonesia.
Sumber: Jurnas
No comments:
Post a Comment