AP Photo/Bullit Marquez
Seorang pejabat Angkatan Laut Filipina, Minggu (15/5), melihat dengan teropongnya kapal induk AS, USS Carl Vinson, yang disebut-sebut sebagai kapal yang dipakai untuk mengubur jasad pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, di laut. Kapal ini singgah di Filipina bersama tiga kapal perang AS lainnya.
WASHINGTON, KOMPAS.com — Amerika Serikat akan memperbarui kekuatan angkatan lautnya di seluruh wilayah Asia Pasifik dan tetap "waspada" menghadapi militer China yang sedang bangkit, kata Menteri Pertahanan AS Leon Panetta, Selasa (29/5/2012).
Pada malam jelang perjalanannya ke Asia yang akan mencakup perhentian di Singapura, Vietnam, dan India, Panetta menyampaikan dalam sebuah pidato bahwa masa depan AS tergantung keamanan di seluruh Pasifik Barat dan Samudra Hindia. "Amerika sebuah negara maritim dan kita kembali ke akar maritim kita," kata Panetta kepada para lulusan Akademi Angkatan Laut AS di Annapolis, Maryland.
"Salah satu proyek utama yang generasi anda harus hadapi adalah mempertahankan dan meningkatkan kekuatan Amerika di seluruh kawasan maritim yang besar di Asia Pasifik," katanya.
Presiden Barack Obama telah mengumumkan pergeseran strategis di Asia setelah mengakhiri kehadiran militer AS di Irak dan mengawasi penarikan pasukan di Afganistan. Pengumuman pergeseran itu terkait dengan kekhawatiran AS atas kebangkitan militer China dan sikap yang lebih tegas soal Laut China Selatan.
Dalam pidato itu, Panetta mendorong para perwira angkatan laut yang baru untuk menjalin hubungan keamanan yang lebih kuat dengan China meski saat bersamaan ia bersumpah bahwa AS tidak akan menurunkan penjagaan keamanannya. "Kami membutuhkan anda guna memperkuat hubungan pertahanan dengan China. Militer China sedang tumbuh dan semakin modern. Kita harus waspada. Kita harus kuat. Kita harus siap menghadapi tantangan apa pun," kata Panetta.
"Namun, kunci untuk wilayah itu adalah mengembangkan sebuah era baru kerja sama pertahanan antara negara, di mana militer kita berbagi beban keamanan dalam rangka memajukan perdamaian di kawasan Asia Pasifik dan seluruh dunia," katanya.
Dia meminta para lulusan untuk memperkuat aliansi yang sudah lama terjalin dengan Jepang, Korea Selatan, Australia dan Filipina, sementara terus membangun "kemitraan yang kuat" dengan negara-negara, seperti Malaysia, Indonesia, Vietnam, Singapura, dan India.
Sumber :
AFP
No comments:
Post a Comment