Monday, April 29, 2013
KOREA SELATAN ADOPSI SENAPAN SNIPER PRODUK SENDIRI, K14
South Korea to adopt K14 Sniper Rifle
South Korean media is reporting that the Republic of Korea Armed Forces have awarded a 3.2 billion wong contract to S&T Motiv (formerly Daewoo), for procurement of new K14 sniper rifles. 3.2 billion wong translates to roughly $3 million U.S. dollars, and there is no indication yet of just how many rifles are to be delivered.
According to the poorly translated source, the specifications of the rifle seem somewhat underwhelming compared to current international standards. Chambered in 7.62×51 NATO, the source claims an effective range of 800 yards and an accuracy guarantee of 1 minute of angle, or one inch groupings at 100 yards. The rifle has been in development for two years and underwent a one year evaluation by the ROK military before adoption.
South Korean media is reporting that the Republic of Korea Armed Forces have awarded a 3.2 billion wong contract to S&T Motiv (formerly Daewoo), for procurement of new K14 sniper rifles. 3.2 billion wong translates to roughly $3 million U.S. dollars, and there is no indication yet of just how many rifles are to be delivered.
According to the poorly translated source, the specifications of the rifle seem somewhat underwhelming compared to current international standards. Chambered in 7.62×51 NATO, the source claims an effective range of 800 yards and an accuracy guarantee of 1 minute of angle, or one inch groupings at 100 yards. The rifle has been in development for two years and underwent a one year evaluation by the ROK military before adoption.
Gatling gun dan perkembanganya
Dalam
dunia militer, senapan mesin Gatling Gun dianggap sebagai pelopor
senapan mesin pertama di dunia. Keganasan senjata pembunuh ini telah
teruji pada saat perang saudara Amerika pada abad ke-18. Uniknya, orang
yang menciptakan senjata mematikan ini bukan dari kalangan ilmuwan atau
saintis, tetapi seorang dokter gigi yang bernama Richard Jordan Gatling.
Richard Jordan Gatling lahir 12 September 1818 di Hertford County, sebelah utara Carolina, AS. Ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga petani dan inovator. Selain ahli di bidang pertanian, ayahnya juga termasuk orang yang kreatif dalam bidang penemuan.
Sejarah Gatling gun dan perkembanganya
Tahun 1861, Dokter Richard Gatling mempatenkan Gatling Gun, enam laras senjata yang mampu menembakkan 200 peluru per menit.Gatling gun adalah Senapan mesin pertama yang dapat diandalkan,senjata ini memiliki kemampuan untuk beberapa tembakan peluru yang secara terus menerus.
Richard Jordan Gatling lahir 12 September 1818 di Hertford County, sebelah utara Carolina, AS. Ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga petani dan inovator. Selain ahli di bidang pertanian, ayahnya juga termasuk orang yang kreatif dalam bidang penemuan.
Sejarah Gatling gun dan perkembanganya
Tahun 1861, Dokter Richard Gatling mempatenkan Gatling Gun, enam laras senjata yang mampu menembakkan 200 peluru per menit.Gatling gun adalah Senapan mesin pertama yang dapat diandalkan,senjata ini memiliki kemampuan untuk beberapa tembakan peluru yang secara terus menerus.
Kemhan dan TNI AD Kirim Tim Realisasikan Rencana Pembelian Apache
28 April 2013, Jakarta: Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jendral TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, dalam waktu dekat tim khusus Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI AD akan dikirim untuk merealisasikan rencana pembelian heli serbu Apache.
''Saat ini, prosesnya ada di Kemenhan, tetapi dalam waktu dekat ada tim khusus yang akan berangkat ke negeri Paman Sam. Dari TNI AD tim khusus ini akan dipimpin Wakasad dan dari Kemenhan akan dipimpin oleh Sekjen Kemenhan,'' katanya usai memberi pengarahan kepada pasukan latihan gabungan (latgab) TNI dan Satgas TNI untuk misi perdamaian di Darfur, Sudan (UNAMID), di Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Sabtu (27/4).
Sunday, April 28, 2013
Chaiseri Keluarkan Varian Baru First Win 4x4
Chaiseri First Win 4x4 (all photos : Combat Zones, TAF)
Dibandingkan varian pertama yang diperkenalkan pada tahun 2010 lalu, telah terdapat beberapa modifikasi kendaraan lansiran Chaiseri ini. Setidaknya hal ini terlihat dari perubahan pada lampu depan, juga kap mesin yang telah diberikan kisi-kisi (grille) untuk memberikan sirkulasi udara yang lebih baik pada ruang mesin. Pada varian terakhir First Win 4x4 kali ini telah dilengkapi dengan kubah (cupola) untuk melindungi penembak (gunner) yang terletak di atap mobil.
Pemerintah Kirim Tim Khusus untuk Pembelian Apache
Helikopter AH-64D menembakkan flare untuk mengecoh rudal lawan (photo : Neil Jones)
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Rencana pembelian helikopter (heli) serbu Apache bakal terealisasi. Sebab, dalam waktu dekat tim khusus Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI AD sudah akan melihat beberapa varian heli ini.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jendral TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, rencana penguatan sistem persenjataan TNI dengan pembelian heli Apache ini tetap ditindaklanjuti pemerintah.
Saturday, April 27, 2013
5 Karya anak bangsa yang mengangkasa
Bisnis PT Dirgantara Indonesia (DI) kembali menggeliat. Kementerian
Perindustrian menyebutkan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sempat
hampir bangkrut itu kini mendapat banyak pesanan suku cadang, maupun
pesawat dari luar negeri.
Menteri Perindustrian, MS Hidayat, berjanji memberi dukungan penuh dalam
pengembangan kinerja PT DI di tengah banjir order saat ini. Hidayat
juga mendengar BUMN yang berlokasi di Bandung ini tengah mengembangkan
pesawat kapasitas 19 penumpang berkode N 219.
Sengketa Laut China Selatan Uji Peran Indonesia
Jakarta • Persengketaan
di laut China selatan yang melibatkan China dan sejumlah negara ASEAN
menguji sejauh mana peran Indonesia untuk membangun rasa solidaritas
kawasan dan mencegah terjadinya eskalasi konflik, kata seorang peneliti.
"Sebagai ketua ASEAN pada 2011, Indonesia terus memelihara visi hingga pembentukan komunitas ASEAN (2015,-red), namun kita akan lihat apakah dapat membawa kawasan pada sikap strategis koheren, dan kesatuan solidaritas politik untuk menjadi aktor ASEAN dalam menjaga keamanan kawasan," kata Peneliti Politik dan Hubungan Internasional Donald E. Weatherbee sebagaimana dikutip Antara.
"Sebagai ketua ASEAN pada 2011, Indonesia terus memelihara visi hingga pembentukan komunitas ASEAN (2015,-red), namun kita akan lihat apakah dapat membawa kawasan pada sikap strategis koheren, dan kesatuan solidaritas politik untuk menjadi aktor ASEAN dalam menjaga keamanan kawasan," kata Peneliti Politik dan Hubungan Internasional Donald E. Weatherbee sebagaimana dikutip Antara.
TNI AL Resmikan Dua Kapal Patroli Produksi Dalam Negeri
26 April 2013, Batam: TNI Angkatan Laut resmi menerima dua Kapal Patroli jenis PC-43, KRI Pari-849 dan KRI Sembilang-850, produksi dalam negeri dari PT Palindo Marine, yang resmi diluncurkan pada Rabu (24/4), di Batam Kepulauan Riau.
Kedua kapal patroli berjenis PC-43 ini, memiliki panjang 43 meter, lebar 7,4 meter dengan kecepatan maksimal 24 knot, serta memiliki ketahanan dalam kemampuan layar selama empat hari.
Korps Marinir Segera Terima 37 Unit Tank Amphibi BMP-3F
26 April 2013, Surabaya: Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio mengatakan kekuatan TNI AL meningkat pada akhir 2014, seiring kedatangan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) yang sebelumnya dipesan.
"Alutsista yang sedang dibangun di dalam dan luar negeri, akan datang secara bertahap, baik itu kapal perang, pesawat, helikopter maupun tank," kata Marsetio usai memimpin gelar pasukan menjelang Latihan Gabungan TNI tahun 2013 di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat.
Marsetio mengatakan, beberapa alutsista yang akan datang tahun ini, antara lain 37 unit tank BMP-3F asal Rusia untuk Korps Marinir, dan kapal perang. Sebelumnya, Marinir sudah mendapatkan 17 unit tank BMP-3F dan akhir tahun ini akan ditambah lagi 37 unit.
Alutsista Baru TNI AL Berdatangan
KRI Baru TNI AL buatan Palindo, Batam |
"Alutsista yang sedang dibangun di dalam dan luar negeri, akan datang secara bertahap, baik itu kapal perang, pesawat, helikopter maupun tank," kata Marsetio usai memimpin gelar pasukan menjelang Latihan Gabungan TNI tahun 2013 di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat.
Persenjataan FPU Indonesia: SS2-V5
Formed Police Unit (FPU) Indonesia di Darfur Sudan sudah pada
kontingen yang ke 5, sudah banyak yang dilakukan dalam upaya mencapai
perdamaian di missi gabungan antara PBB dan Uni Afrika yang disebut United Nations African Union Mission in Darfur
(UNAMID), ada yang istimewa dalam kontingen ke 5 ini dengan
diperkenalkannya senjata personal yang baru yaitu SS2-V5 buatan Pindad.
Sekarang kita mendapat persenjataan produksi anak bangsa yang ternyata
tidak kalah dengan buatan impor lainnya, atau setidaknya persenjataan
FPU yang terdahulu yaitu STYER.Proses pergantian ini berjalan seiring
dengan rotasi pasukan FPU 5 yang membawa senjata baru dan FPU 4 pulang
membawa senjata yang lama, hal ini tidak menjadi masalah karena yang
membawa pasukan ini satu pesawat carter.
Label:
alutsista,
indobat,
industri pertahanan,
pindad,
POLISI
Komodo Untuk Pasukan Khusus
Bandung
• Inilah penampakan panser Komodo varian khusus milik Komando Pasukan
Khusus alias Kopassus. Seperti kita ketahui, Kopassus memesan sebanyak 2
unit varian khusus, yang nantinya akan dioperasikan oleh satuan
penanggulangan teror, SAT-81 Gultor.
Dari informasi yang ARC dapatkan, varian ini memiliki sejumlah perlengkapan. Secara fisik, tampak bagian bemper diperkuat, sehingga mampu mendobrak beton. Terlihat juga tangga lipat pada bagian atap kendaraan, yang tentunya berfungsi untuk infiltrasi gedung atau pesawat.
Dari informasi yang ARC dapatkan, varian ini memiliki sejumlah perlengkapan. Secara fisik, tampak bagian bemper diperkuat, sehingga mampu mendobrak beton. Terlihat juga tangga lipat pada bagian atap kendaraan, yang tentunya berfungsi untuk infiltrasi gedung atau pesawat.
Asia-Pacific Combat Transport Helicopters
Although
military platforms continue to dominate the global helicopter market,
this dominance is expected to reduce as platforms become more capable
and ministries of defence look for commonality with existing fleets to
save on maintenance costs and improve platform availability. Financial
uncertainty and reduced defence spending is encouraging end-users to
re-manufacture and upgrade existing platforms, rather than acquire new
helicopters. This trend will be particularly evident across Europe and
North America, traditionally the largest helicopter markets but
according to a new report issued by the National Intelligence Council
(NIC), by 2030 Asia’s spending power will outstrip that of the US and
Europe combined.
Latgab TNI 2013 : TNI AL Kerahkan 42 Kapal Perang
Sebanyak 27 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari Koarmatim dalam
waktu dekat akan terlibat Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2013.
Kapal-kapal perang tersebut ditinjau langsung Kepala Staf Angkatan Laut
(Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio pada saat Apel Gelar Kekuatan TNI
Angkatan Laut di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jum’at, 26 April
2013.
Rusia Bangun Kereta Api Rudal ICBM, Siap Pada 2020
Pada masa lalu, Rusia sudah mengembangkan rudal balistik antar-benua RT-23 (SS-24 Scalpel) yang dipasang pada kereta api |
Institut Teknologi Thermal Moskow Rusia, telah memulai program riset dan
pengembangan untuk membangun sistem baru kereta api rudal balistik
antar-benua (ICBM), kata wakil Menteri Pertahanan Yury Borisov. Program
ini masih dalam tahap awal, katanya, menambahkan bahwa anggaran yang
diperlukan untuk membangunnya masih didiskusikan. Dia juga tidak memberi
batas waktu untuk program kereta api rudal tersebut.
Institut Teknologi Thermal Moskow adalah insititut yang juga mengembangkan sistem rudal balistik Bulava (berbasis kapal selam) dan Topol dan Yars (berbasis darat).
Institut Teknologi Thermal Moskow adalah insititut yang juga mengembangkan sistem rudal balistik Bulava (berbasis kapal selam) dan Topol dan Yars (berbasis darat).
KSAL: TNI AL Akan Miliki Kekuatan Tempur Signifikan di Tahun 2014
Penulis : Tim Riset TGR | |
Kepala
Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio, Jum'at, mengemukakan TNI AL
akan memiliki kekuatan tempur yang signifikan pada akhir 2014, seiring
kedatangan sejumlah alat utama sistem senjata yang sebelumnya telah
dipesan.
| |
Hal
ini dikemukakan KSAL usai memimpin gelar pasukan sekaligus inspeksi
kesiapan unsur tempur laut menjelang Latihan Gabungan TNI tahun 2013 di
Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat. Marsetio mengatakan pengadaan
alutsista itu merupakan program TNI AL untuk menuju pembangunan
kekuatan pokok minimum (MEF).
|
Produk-Produk Unggulan PT. Pindad
Ranpur Dan Rantis Unggulan Pindad
Kemampuan
industri militer dalam negeri terbukti telah mampu menghasilkan produk
unggulan. Dengan berkiblat ke Eropa dan NATO (North Atlantic Treaty
Organization), Indonesia telah mampu menghasilkan amunisi, senapan
bahkan mobil atau kendaraan perang.
Di Indonesia, kemampuan ini hanya dimiliki oleh PT Pindad (Persero). Diproduksi di Bandung Jawa Barat, BUMN senjata ini, telah memproduksi hampir 200 unit panser jenis Anoa 6x6 dan mobil perang lainnya.
Bahkan yang terbaru, Pindad mampu memproduksi Humvee dan akan meluncurkan tank versi Indonesia.
Di Indonesia, kemampuan ini hanya dimiliki oleh PT Pindad (Persero). Diproduksi di Bandung Jawa Barat, BUMN senjata ini, telah memproduksi hampir 200 unit panser jenis Anoa 6x6 dan mobil perang lainnya.
Bahkan yang terbaru, Pindad mampu memproduksi Humvee dan akan meluncurkan tank versi Indonesia.
PT. DI Kerjakan Berbagai Pesanan Kemhan
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso, menyatakan PTDI
selama lebih dari 36 tahun memiliki komitmen secara maksimal mendukung
alat utama sistem persenjataan dalam negeri.
Budi Santoso, Rabu, 24 April 2013, menjelaskan PTDI selama ini selalu menyatakan kesiapannya untuk mendukung setiap upaya Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan target di bidang pertahanan.
"Pada 2012 lalu, PTDI membukukan nilai kontrak sebesar Rp7,9 triliun dari pemerintah, terbesar dalam sejarah PTDI," katanya dalam keterangan tertulis.
Budi Santoso, Rabu, 24 April 2013, menjelaskan PTDI selama ini selalu menyatakan kesiapannya untuk mendukung setiap upaya Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan target di bidang pertahanan.
"Pada 2012 lalu, PTDI membukukan nilai kontrak sebesar Rp7,9 triliun dari pemerintah, terbesar dalam sejarah PTDI," katanya dalam keterangan tertulis.
Label:
alutsista,
dephan,
industri pertahanan,
pt. di
Super Tucano Latihan Pengeboman
26 April 2013, Malang: Dalam rangka persiapan Latihan Gabungan TNI yang rencananya akan dilaksanakan pada awal Mei mendatang, Pesawat Super Tucano Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh melakukan latihan pengeboman yang bertempat di ASR (Air Shooting Range) Pandanwangi Lumajang Jawa Timur (26/4).
Latihan dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 21 Letkol Pnb James Yanes Singal dan bertujuan meningkatkan kemampuan para penerbang dalam melaksanakan bombing. Latihan ini merupakan ajang uji ketangkasan para penerbang tempur dalam melaksankan ketepatan menembak ataupun menghancurkan sasaran yang berada di darat.
Pengeboman dibagi menjadi 2 periode. Pada sortie pertama menggunakan pesawat Super Tucano seri 3101, 3103 dan sortie kedua menggunakan pesawat yang sama. Masing-masing pesawat membawa 3 bom. Jenis bom yang digunakan adalah bom Latih Asap (BLA)-250 kg.
Pelaksanaan Latihan yang dimulai tanggal 22 April 2013 dan direncanakan berlangsung selama 7 hari, merupakan latihan rutin sekaligus persiapan dalam rangka latihan Gabungan yang melibatkan seluruh penerbang Skuadron Udara 21. Latihan ini juga bertujuan untuk memelihara, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta kerjasama antar awak pesawat terbang dalam melaksanakan penembakan senjata pesawat terbang.
Dilihat dari Latihan yang kedua ini, Para penerbang Super Tucano semakin profesional dalam melakukan pengeboman untuk yang kedua kalinya dan dapat mencapai tepat sasaran sebagaimana yang direncanakan dan dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar. Diharapkan kedepan Skadron Udara 21 semakin siap menghadapi tantangan tugas yang sudah menjadi tanggung.
Sumber: Pentak Lanud Abdulrachman Saleh
TNI AL Terima Tiga Unit Helikoper Bell-412
26 April 2013, Surabaya: Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menerima tiga unit helikopter jenis Bell-412 dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sebagai salah satu pengembangan alat utama sistem persenjataan yang ada.
Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda Tentara Nasional Indonesia Sru Handayanto, Jumat mengatakan, ketiga helikopter tersebut akan digunakan untuk menambah kekuatan persenjataan milik angkatan laut.
Thursday, April 25, 2013
Hurkus New Turki Indigenous Aircraft Jet Trainer Nears Maiden Flight
Turkey's Indigenous Trainer Nears Maiden Flight
ANKARA — An indigenous basic trainer aircraft that Turkey designed and has been developing is going through a final round of tests before it makes its maiden flight in June, according to officials from its maker, Turkish Aerospace Industries (TAI).
TAI is manufacturing four prototypes of the Hurkus for a round of tests.
The first prototype successfully went through engine tests in February,
the second is being tested for static durability and cabin pressure,
the third is being assembled, and
the fourth will be tested for metal fatigue.
ANKARA — An indigenous basic trainer aircraft that Turkey designed and has been developing is going through a final round of tests before it makes its maiden flight in June, according to officials from its maker, Turkish Aerospace Industries (TAI).
TAI is manufacturing four prototypes of the Hurkus for a round of tests.
The first prototype successfully went through engine tests in February,
the second is being tested for static durability and cabin pressure,
the third is being assembled, and
the fourth will be tested for metal fatigue.
KRI Teluk Semangka-512 Akhiri Pengabdian Setelah 31 tahun
Setelah mengemban tugas dalam menjaga kedaulatan NKRI selama kurang lebih 31 tahun, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Semangka bernomor lambung 512, hari ini resmi mengakhiri pengabdiannya. Akhir pengabdian tersebut ditandai dengan penurunan ular-ular perang yang merupakan tanda kapal ini merupakan kapal perang.
Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, SH, M. Hum bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam penurunan ular-ular Perang KRI Teluk Semangka-512 di Dermaga Penjelajah Koarmatim, Ujung, Surabaya, Rabu (24/4/2013).
Daftar Pesanan Kementerian Pertahanan yang Digarap PTDI
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso, menyatakan PTDI selama lebih dari 36 tahun memiliki komitmen secara maksimal mendukung alat utama sistem persenjataan dalam negeri.
Budi Santoso, Rabu, 24 April 2013, menjelaskan PTDI selama ini selalu menyatakan kesiapannya untuk mendukung setiap upaya Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan target di bidang pertahanan.
Sejarah dan Perkembangan Senapan Sniper
Keppeler KS-V Jerman (Foto : world.guns.ru) |
Tujuan utama dari senapan sniper adalah untuk menghancurkan
target penting pada jarak yang jauh dengan amunisi seefisien mungkin.
Dalam banyak kasus, yang dimaksud dengan target ini biasanya adalah
manusia ; prajurit musuh, kriminal bersenjata, teroris, presiden dll,
dan amunisi "seefisien mungkin" berarti "hanya satu kali tembakan."
Rentang tembak sniper bervariasi mulai dari 100 meter atau bahkan kurang
(seperti pada polisi/skenario kontra teror), atau hingga 1 kilometer
atau lebih (biasanya pada militer atau skenario operasi khusus).
Senapan sniper, sebagian besar yang menggunakan kaliber besar, juga digunakan sebagai senjata anti-material, menghancurkan, atau membuat target/sesuatu tidak dapat digunakan lagi, seperti kabin radar, jeep atau bahkan pesawat yang di parkir.
Senapan sniper, sebagian besar yang menggunakan kaliber besar, juga digunakan sebagai senjata anti-material, menghancurkan, atau membuat target/sesuatu tidak dapat digunakan lagi, seperti kabin radar, jeep atau bahkan pesawat yang di parkir.
Wednesday, April 24, 2013
Komando Teritorial Diminta Dikaji Ulang
Hal itu disampaikan Koalisi Masyarakat Sipil saat jumpa pers di Kantor Imparsial, Jakarta, Selasa (23/4/2013). Mereka yang hadir dari Imparsial adalah Pungky Indarti, Al Araf, dan Erwin Maulana. Hadir pula Koordinator Kontras Haris Azhar, Ketua Setara Institute Hendardi, Anton Aliabbas dari Ridep Institute, dan aktivis lain.
[Foto] Nurtanio "SiKumbang" Pesawat Pertama Indonesia
PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
Juru Bicara PT DI Sonny S Ibrahim mengatakan pesanan yang akan diserahkan pada 2013 ini masing-masing tiga unit pesawat CN 295 untuk TNI AU, tiga unit pesawat CN 235 PATMAR untuk TNI AL, satu unit pesawat jenis NC 212 untuk TNI AU, dan satu unit helikopter jenis Super Puma NAS 332 untuk TNI AU.
TNI AU Akan Lengkapi CN-295 Full Satu Skadron
Indonesia akan membeli 7 tambahan pesawat C 295 untuk melengkapi 9
pesanan terdahulu, sehingga total pesawat menjadi 16 unit. “Angkatan
Udara membutuhkan tambahan 7 pesawat”, agar menjadi full skuadron 16
pesawat”, ujar vice-president marketing and sales PT DI, Arie Wibowo.
Sebelumnya TNI AU telah menandatangani pembelian 9 pesawat C 295 di
Singapore air show, Februari 2012. Selain untuk TNI AU, PT DI juga
menawarkan C 295 s untuk Densus 88 Polri, Malaysia dan Philipina.
Ketika Industri Dirgantara Indonesia Berkibar Lagi
Banyak
orang tidak tahu, PT Dirgantara Indonesia (Persero) selain memproduksi
pesawat terbang, juga memproduksi beberapa alat peraga untuk
menerbangkan pesawat terbang, atau biasa disebut dengan Flight Simulator (FS).
| |
Ide
datangnya usaha pembuatan flight simulator datang dari permintaan pihak
Malaysia untuk pesawat CN-235 yang dimilikinya. Mereka mendorong PTDI
membuat FS agar para pilot negara itu dapat melatih diri sehingga
mereka dapat mengawaki dengan baik pesawat-pesawat CN235 TUDM (Tentara
Udara Diraja Malaysia) produksi PTDI yang dimiliki.
|
Babak Baru Persaingan Barat Menjual Senjata di Timur Tengah
Persaingan
negara-negara Barat ke Timur Tengah terus berlanjut. Sumber-sumber
pemberitaan Amerika mengkonfirmasikan upaya baru Washington menjual
miliaran dolar senjata ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Menurut AFP
mengutip dari Pentagon, menjelang lawatan pertama Chuck Hagel, Menteri
Pertahanan Amerika ke Timur Tengah setelah memegang jabatan ini,
Washington pada hari Jumat (19/4), mengungkap adanya program penjualan
senjata senilai 10 miliar dolar ke negara-negara minyak Timur Tengah
seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Senjata yang bakal dijual
termasuk beragam rudal, pesawat tempur dan pesawat pembawa bahan bakar.
| |
Menurut
para pejabat Pentagon, Chuck Hagel sejak Ahad hari ini memulai lawatan
sepekannya ke Timur Tengah. Pasca pertemuannya dengan para pejabat rezim
Zionis Israel, Menhan Hagel akan bertemu dengan para pejabat Arab Saudi
dan Uni Emirat Arab untuk membicarakan masalah penjualan senjata.
Setelah itu, Chuck Hagel akan bertolak ke Yordania dan Mesir.
|
Tuesday, April 23, 2013
Ranpur Komodo, Humvee Versi Pindad Digunakan Oleh Pasukan Khusus Indonesia
Pindad mulai merancang dan mengembangkan kendaraan tempur taktis mirip Humvee buatan Amerika Serikat (AS) sejak 2010. Dengan nama Komodo, kendaraan perang ini dirancang sangat modern nan lincah.
Suku Cadang CN 295 Akan Diserahkan Tahun 2013
Jakarta • Suku
cadang pesawat CN 295 akan diserahkan PT Dirgantara Indonesia pada
tahun 2013 ke TNI AU. Saat ini, dua pesawat CN 295 yang diserahterimakan
awal tahun 2012 lalu terbang tanpa suku cadang.
"Tahun ini, PT DI akan kirim suku cadangnya," kata Kepala Humas PT Dirgantara Indonesia (DI), Sonny S Ibrahim, Sabtu (20/4/2013).
Pengadaan CN 295 adalah salah satu program andalan Kementerian Pertahanan untuk meningkatkan industri pertahanan dalam negeri. Namun, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Sisriadi mengakui, pembayaran hingga kini belum dilakukan. "Soalnya kontraknya belum selesai. Tahun ini pembayaran akan kami lakukan," kata Sisriadi.
"Tahun ini, PT DI akan kirim suku cadangnya," kata Kepala Humas PT Dirgantara Indonesia (DI), Sonny S Ibrahim, Sabtu (20/4/2013).
Pengadaan CN 295 adalah salah satu program andalan Kementerian Pertahanan untuk meningkatkan industri pertahanan dalam negeri. Namun, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Sisriadi mengakui, pembayaran hingga kini belum dilakukan. "Soalnya kontraknya belum selesai. Tahun ini pembayaran akan kami lakukan," kata Sisriadi.
CN 295 TNI AU Tanpa Suku Cadang
20 April 2013, Jakarta: Suku cadang pesawat CN 295 akan diserahkan PT Dirgantara Indonesia pada tahun 2013 ke TNI AU. Saat ini, dua pesawat CN 295 yang diserahterimakan awal tahun 2012 lalu terbang tanpa suku cadang.
"Tahun ini, PT DI akan kirim suku cadangnya," kata Kepala Humas PT Dirgantara Indonesia (DI), Sonny S Ibrahim, Sabtu (20/4/2013).
Pesawat Pengamat Berawak Ala LAPAN
Akan memonitor data pertanian, pemetaan kawasan banjir, dan sebagainya
Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengembangkan pesawat baru:
Lapan Surveillance Aircraft (LSA). Pesawat ini akan digunakan untuk
memotret wilayah Indonesia yang relatif besar.
Lahirnya pesawat pengamatan ini sekaligus untuk membuktikan penguasaan teknologi pesawat terbang di Indonesia. Hal ini ditegaskan LAPAN dalam penandatanganan kerja sama LAPAN dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Senin 22 April 2013.
Lahirnya pesawat pengamatan ini sekaligus untuk membuktikan penguasaan teknologi pesawat terbang di Indonesia. Hal ini ditegaskan LAPAN dalam penandatanganan kerja sama LAPAN dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Senin 22 April 2013.
Indonesia Bangun Unit Pertahanan Cyber
Meningkatnya pemanfaatan ruang cyber pada seluruh lini kehidupan masyarakat pada era globalisasi saat ini secara paralel akan menghubungkan pemanfaatan jaringan teknologi internet pada sektor-sektor penting. Diantaranya infrastruktur Kontrol Strategis dan Akuisisi Data (SCADA), energi, catu daya (Power Supply), sistem transportasi (darat, laut, dan udara), air, informasi dan komunikasi, pertahanan dan keamanan, sistem lembaga keuangan dan perbankan dan layanan publik pemerintah.
Sehubungan dengan itu, arus informasi melalui penggunaan media internet juga semakin tinggi dan tidak menentu. Terlebih lagi Indonesia merupakan negara yang memiliki kerentanan tinggi terhadap ancaman cyber karena jumlah internet yang cukup besar, yaitu mencapai 50.000 lebih pengguna. Dan disisi lain keamanan cyber-nya masih kurang diperhatikan.
Pindad, Pabrik Senjata Asli Indonesia Berkelas Dunia (3)
Malaysia & Singapura 'Kepincut' Panser Anoa Made in Bandung
Tidak hanya TNI yang puas terhadap kemampuan
varian Panser Anoa 6X6 produksi PT Pindad (Persero), negara tetangga
seperti Singapura dan Malaysia pun kepincut melihat penampilan dan
keandalan Panser buatan Bandung ini.
Khususnya, saat Panser Anoa mendukung kontingen Indonesia yang bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB di Libanon. Kedua negara tersebut kemudian menjajaki pembelian Panser Anoa dari Indonesia.
“Sebetulnya punya kita mirip dengan panser Prancis, VAB. Orang Malaysia lihat pertama di Libanon, Malaysia dan Singapura terkaget-kaget. Lihat ke sini. Hebat juga Pindad bisa bikin. Secara Internasional Indonesia diakui. Terutama dari asing,” tutur Direktur Utama Pindad, Adik Soedarsono di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
Khususnya, saat Panser Anoa mendukung kontingen Indonesia yang bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB di Libanon. Kedua negara tersebut kemudian menjajaki pembelian Panser Anoa dari Indonesia.
“Sebetulnya punya kita mirip dengan panser Prancis, VAB. Orang Malaysia lihat pertama di Libanon, Malaysia dan Singapura terkaget-kaget. Lihat ke sini. Hebat juga Pindad bisa bikin. Secara Internasional Indonesia diakui. Terutama dari asing,” tutur Direktur Utama Pindad, Adik Soedarsono di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
Pindad, Pabrik Senjata Asli Indonesia Berkelas Dunia (2)
Tentara AS & Australia Pakai Amunisi Buatan Bandung
PT Pindad (Persero) mampu memproduksi produk militer yang mengacu ke Eropa dan NATO (North Atlantic Treaty Organization). Dari standar yang dipakai, Pindad menghasilkan produk seperti senapan, amunisi dan kendaraan tempur militer berkualitas tinggi.
Kualitas produk Pindad, seperti senjata dan amunisi, telah diakui oleh militer di dunia. Seperti amunisi ringan buatan Pindad yang telah dijual ke negara ASEAN, bahkan hingga ke Amerika Serikat (AS) dan Australia.
“Peluru kebanyakan ke ASEAN semua sudah, 2012 kemarin sudah ke Australia dan Amerika tahun 2011. Itu untuk kaliber yang kecil-kecil saja. Itu artinya barang kita sudah ada yang mau pakai,” tutur Direktur Utama Pindad, Adik Soedarsono kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
PT Pindad (Persero) mampu memproduksi produk militer yang mengacu ke Eropa dan NATO (North Atlantic Treaty Organization). Dari standar yang dipakai, Pindad menghasilkan produk seperti senapan, amunisi dan kendaraan tempur militer berkualitas tinggi.
Kualitas produk Pindad, seperti senjata dan amunisi, telah diakui oleh militer di dunia. Seperti amunisi ringan buatan Pindad yang telah dijual ke negara ASEAN, bahkan hingga ke Amerika Serikat (AS) dan Australia.
“Peluru kebanyakan ke ASEAN semua sudah, 2012 kemarin sudah ke Australia dan Amerika tahun 2011. Itu untuk kaliber yang kecil-kecil saja. Itu artinya barang kita sudah ada yang mau pakai,” tutur Direktur Utama Pindad, Adik Soedarsono kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
Pindad, Pabrik Senjata Asli Indonesia Berkelas Dunia (1)
sudah punya pabrik pembuatan senjata dan amunisi sejak zaman kolonial
Belanda. Pada tahun 1983, di bawah pengelolaan dan penugasan BJ Habibie
kala itu, PT Pindad menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Akhirnya, Pindad menjelma menjadi prosuden senjata dan amunisi kelas internasional yang berkiblat ke Eropa dan NATO (North Atlantic Treaty Organization). detikFinance memperoleh kesempatan untuk melaksanakan wawancara khusus terhadap Direktur Utama Pindad, Adik Soedarsono serta berkunjung dan berkeliling untuk melihat proses produksi produk-produk unggulan di pabriknya yang terletak di tengah-tengah kota Bandung, Jawa Barat.
Akhirnya, Pindad menjelma menjadi prosuden senjata dan amunisi kelas internasional yang berkiblat ke Eropa dan NATO (North Atlantic Treaty Organization). detikFinance memperoleh kesempatan untuk melaksanakan wawancara khusus terhadap Direktur Utama Pindad, Adik Soedarsono serta berkunjung dan berkeliling untuk melihat proses produksi produk-produk unggulan di pabriknya yang terletak di tengah-tengah kota Bandung, Jawa Barat.
Menhan : Kami Renegosiasi Harga Pembelian Apache
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membantah batal membeli delapan
helikopter serbu canggih AH-64 D Apache Longbow dari Amerika Serikat.
Purnomo menyebut pihaknya masih memperhitungkan dan mempertimbangkan
pembelian itu.
"Kami berupaya renegosiasi lagi masalah harga," kata Purnomo saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, kemarin malam, Kamis, 18 April 2013.
Purnomo mengaku harga yang ditawarkan Amerika Serikat sangat mahal. Satu heli dihargai US$ 40 juta atau sekitar Rp 388 miliar per unit. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini ingin Amerika Serikat menurunkan harga Apache. "Kami maunya dengan harga itu dapat tiga helikopter," kata Purnomo sambil tertawa.
"Kami berupaya renegosiasi lagi masalah harga," kata Purnomo saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, kemarin malam, Kamis, 18 April 2013.
Purnomo mengaku harga yang ditawarkan Amerika Serikat sangat mahal. Satu heli dihargai US$ 40 juta atau sekitar Rp 388 miliar per unit. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini ingin Amerika Serikat menurunkan harga Apache. "Kami maunya dengan harga itu dapat tiga helikopter," kata Purnomo sambil tertawa.
Pindad Siap Luncurkan Tank Ringan Dan Medium Pertama Buatan Indonesia
PT
Pindad (Persero) akan meluncurkan kendaraan tempur roda rantai atau
tank. Tank yang rencananya akan dirilis merupakan tank tempur tipe
ringan atau light dan medium versi Indonesia.
Hal disampaikan Kepala Departemen Produksi II (Divisi Kendaraan Khusus), Hery Mochtady kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
“Kalau light tank kita sudah punya prototype awal. Kalau medium kita masih tahapan konsep desain atau mematangkan desainnya seperti apa sih,” tutur Hery.
Untuk konsep tank versi light, Pindad mengadopsi tenologi dan desain tank jenis Scorpion buatan Inggris. Nantinya, tank ini, akan dikendalikan oleh tiga orang yakni bertindak sebagai commander, gunner dan driver.
“Kalau light tank itu skala scorpion, kalau medium itu skala dengan murder. Ke sana kita akan kembangkan. Kalau kelas heavy seperti leopard sepertinya kita belum. Itu terlalu berat. Kita lebih cocok di medium tapi persenjentaan kita bisa pakai misil anti tank atau pakai 105 kaliber besar,” tambahnya.
Meskipun akan mengembangkan 2 tipe tank yakni tipe light dan medium. Kemampuan senjata, tetap bisa ditingkatkan atau mengadopsi kemampuan heavy tank seperti Leopard.
“Teknologi sudah berkembang, tank medium pun mampu membawa senjata dengan kaliber besar,” sebutnya.
Untuk komponen, Hery mengakui, pihaknya di Pindad tetap memprioritaskan komponen lokal. Namun, saat komponen tersebut tidak dijual atau dikembangkan di dalam negeri, pihaknya baru membeli dari luar negeri.
“Tapi secara realistis, kita masih terbatas untuk power pack, engine, transmisi, dan cooling. Kita belum ada yang supply. Kalau senjata kaliber besar, kita masih impor karena di dalam negeri belum ada. Tapi kita usahakan, setiap kegiatan development setiap. Kalau terpaksa dengan luar negeri, kita harus ada TOT (transfer of technology), apa yang bisa kita ambil dari sana. Minimal kita tahu, konsep desain dan kalkulisinya seperti apa,” tegasnya.
Sumber : Detik
Tank medium Pindad ilustrasi (gbr : http://carnews-online.blogspot.com) |
Hal disampaikan Kepala Departemen Produksi II (Divisi Kendaraan Khusus), Hery Mochtady kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).
“Kalau light tank kita sudah punya prototype awal. Kalau medium kita masih tahapan konsep desain atau mematangkan desainnya seperti apa sih,” tutur Hery.
Untuk konsep tank versi light, Pindad mengadopsi tenologi dan desain tank jenis Scorpion buatan Inggris. Nantinya, tank ini, akan dikendalikan oleh tiga orang yakni bertindak sebagai commander, gunner dan driver.
“Kalau light tank itu skala scorpion, kalau medium itu skala dengan murder. Ke sana kita akan kembangkan. Kalau kelas heavy seperti leopard sepertinya kita belum. Itu terlalu berat. Kita lebih cocok di medium tapi persenjentaan kita bisa pakai misil anti tank atau pakai 105 kaliber besar,” tambahnya.
Meskipun akan mengembangkan 2 tipe tank yakni tipe light dan medium. Kemampuan senjata, tetap bisa ditingkatkan atau mengadopsi kemampuan heavy tank seperti Leopard.
“Teknologi sudah berkembang, tank medium pun mampu membawa senjata dengan kaliber besar,” sebutnya.
Untuk komponen, Hery mengakui, pihaknya di Pindad tetap memprioritaskan komponen lokal. Namun, saat komponen tersebut tidak dijual atau dikembangkan di dalam negeri, pihaknya baru membeli dari luar negeri.
“Tapi secara realistis, kita masih terbatas untuk power pack, engine, transmisi, dan cooling. Kita belum ada yang supply. Kalau senjata kaliber besar, kita masih impor karena di dalam negeri belum ada. Tapi kita usahakan, setiap kegiatan development setiap. Kalau terpaksa dengan luar negeri, kita harus ada TOT (transfer of technology), apa yang bisa kita ambil dari sana. Minimal kita tahu, konsep desain dan kalkulisinya seperti apa,” tegasnya.
Sumber : Detik
Sunday, April 21, 2013
C-802 : Rudal Penebar Maut dari Cina
Rencananya tiap armada FPB-57 TNI AL akan dilengkapi rudal C-802, ini tentu akan meningkatkan ‘kesaktian’ jenis kapal patroli ini, pasalnya armada kapal patroli cepat TNI AL memang minim yang dibekali rudal anti permukaan. Saat awal tahun 80-an hingga kini TNI AL memang punya jenis KCR (kapal cepat rudal), yakni 4 dari tipe PSMM Mark 5, atau dikenal sebagai kelas Dagger, diantaranya adalah KRI Rencong (621), KRI Mandau (622), KRI Badik (623) dan KRI Keris (624). Ditaambah baru-baru ini TNI AL mendapat hibah 2 KCR dari Brunei Darussalam, yakni KRI Salawaku (643) dan KRI Badau (642).
Saturday, April 20, 2013
15 Negara dengan Belanja Militer Terbesar
Belanja militer dunia turun untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir sebesar 1,75 triliun dolar pada tahun 2012, yang berarti penurunan sebesar 0,5 persen dibandingkan tahun 2011, hal ini diungkapkan oleh Stocholm International Peace Research Institute (SPIRI). Untuk pertama kalinya juga pangsa pasar AS telah jatuh di bawah level 40 persen sejak runtuhnya Uni Soviet. China dan Rusia termasuk dalam tiga besar negara yang meningkatkan belanja militer mereka.
Penelitian dari SIPRI ini didasarkan pada pengeluaran publik terhadap pemeliharaan angkatan bersenjata, yaitu, latihan militer, gaji atau remunerasi bagi tentara, bonus kerja lainnya, biaya operasional, pengadaan senjata dan peralatan penunjang, konstruksi militer, penelitian dan pengembangan kerja, biaya administrasi, dan lain-lain. Total semua itu untuk tahun 2012 adalah sebesar 1,75 triliun dolar, yang merupakan 2,5 persen dari PDB global.
Rudal "Marte" Anti Kapal untuk Pesawat C295
Airbus Military dan MBDA telah berhasil melakukan demonstrasi pelepasan rudal inert anti-kapal Marte MK2/S
yang dipasang di bawah sayap pesawat patroli maritim C295 (C295 MPA).
Uji coba ini adalah penerbangan yang terakhir dari serangkaian uji coba
yang dilakukan oleh Airbus Military yang berkolaborasi dengan MBDA guna
memvalidasi integrasi aerodinamik, kualitas penanganan dan tes kinerja
rudal Marte MK2/S pada C-295.
Subscribe to:
Posts (Atom)