Tuesday, August 27, 2013

Indonesia Resmi Tandatangani Pembelian 8 Helikopter Apache



Amerika Serikat akan menjual delapan helikopter serbu jenis Apache ke Indonesia dengan kesepakatan penjualan senilai US$ 500 juta atau setara Rp 5,4 triliun. Pembelian helikopter dalam bentuk paket, termasuk radar, pelatihan serta pemeliharaan.
 
Kesepakatan penjualan senjata disampaikan pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Senin (26/8). "Kami sedang merinci lebih lanjut pengiriman dan waktu pelatihannya dari sekarang," kata pejabat yang enggan disebut namanya.

Mabes AU Berharap Wara menjadi Penerbang Pesawat Tempur


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5eYxdaOPmZRwWNUOwZHJnQ8iZF11-_6V2fY6gbBxwAKJP2VQvP-LZ96E1f6qSkwQVhYjXT2XlRzkAALC7xRlkUvEbT_5hHKfmHG5a2quLpOvgzCSFXSbtCkJNL3Sq-qvhzrDS-_PnBpU/s1600/Dog+Fight+Sukhoi+with+Hornet.png
Check Your six!
Jakarta - Markas Besar TNI Angkatan Udara mengharapkan prajurit wanita TNI AU (Wara) bisa menjadi penerbang pesawat tempur, mengingat TNI AU telah menerima 12 taruni yang saat ini menjalani pendidikan integratif di Akademi Militer Magelang bersama dengan taruna dari angkatan yang lain.

Indonesia Penting Bagi Amerika



Kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel ke Indonesia semakin menegaskan posisi Indonesia yang penting di mata negeri adi daya tersebut.
 
Hal itu, terutama dalam menjaga kepentingannya di kawasan Asia. Bagi AS, Asia memiliki posisi strategis dalam kebijakan luar negerinya.

Dengan posisi strategis seperti itu, AS ingin terus meningkatkan hubungan kerja sama dengan negara-negara regional termasuk Indonesia yang merupakan negara terbesar di Asia Tenggara. Hagel menilai, Indonesia adalah negara terbesar dan memiliki pengaruh cukup besar di kawasan ASEAN dan dunia.

Analisis : Tawaran Yang Mendebarkan

Tepat di perayaan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 2013, Menhan Purnomo Yusgiantoro menghentak publik tanah air khususnya seluruh komunitas forum militer di negeri ini dengan mengumumkan adanya penawaran 10 kapal selam bekas Rusia kepada Indonesia. Inilah tawaran paling spektakuler dari perjalanan perkuatan alutsista TNI sejak tahun 2010 karena yang ditawarkan adalah alutsista bawah air yang paling ditakuti dan memiliki efek gentar yang luar biasa.

Indonesia merasa sangat perlu untuk menambah kuantitas kapal perang pemukul bawah air.  Selama ini kepemilikan alutsista strategis  itu kita hanya punya  2 biji dari Cakra Class, setidaknya itu yang terpublikasi.  Sementara negara jiran Vietnam sebentar lagi memiliki 6 kapal selam Kilo dari Rusia.  Malaysia sudah punya 2 Scorpene berencana menambah 2 lagi. Singapura punya 6 kapal selam eks Swedia dan berencana menambah 4 unit lagi.  Australia dengan 6 Collins Classnya dan sedang mempersiapkan kapal selam tercanggihnya. Belum lagi bicara tentang punya Cina yang belakangan ini menjadi penganggu ketenteraman Laut Cina Selatan.
KRI Cakra melakukan patroli di laut Ambalat
Logikanya sederhana.  Jika memang sekarang kita punya 2 kapal selam lalu 3 tahun ke depan ada tambahan 3 kapal selam jenis Changbogo dari Korsel, artinya tahun 2018 kita punya 5 kapal selam.  Tetapi sesungguhnya 2 kapal selam kelas Cakra pada saat itu sudah uzur dan perlu rawat inap lagi atau di museumkan saja.  Jadi jumlah efektifnya tak beranjak dari 2-3 kapal selam padahal pada saat yang sama kekhawatiran tentang situasi kawasan “muka belakang” halaman rumah RI makin dinamis dan perlu penjagaan lebih ketat.

Analisis : Ada Udang Di Balik Apache...?

Seperti sudah bisa ditebak, kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat ke Indonesia membawa kabar baik. Seusai pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, diumumkan pula kesepakatan penjualan helikopter AH-64E Apache Guardian kepada Indonesia. Nilai penjualan pun melorot drastis menjadi 500 juta dollar, dari sebelumnnya 1,4 Milyar dollar sesuai pengumuman DSCA. Bahkan disebutkan pula, harga tersebut mencakup radar Longbow serta pelatihan.

Indonesia Delapan Helikopter Serang AH-64E Apache Buatan AS



Indonesia membeli skuadron helikopter serang AH-64E Apache buatan Boeing, Amerika Serikat. Helikopter ini rencananya akan tiba memperkuat untuk TNI AD.

Penandatanganan pemesanan helikopter serang itu dilakukan antara Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dan koleganya, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Chuck Hagel, di Jakarta, Senin (26/8).

Hagel ke Jakarta dalam rangkaian kunjungan ke Malaysia dan Brunei Darussalam; di negara terakhir ini, Hagel akan menghadiri Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN Plus, yang juga melingkupi Jepang, Amerika Serikat, Rusia, Australia, Selandia Baru, India, dan Korea Selatan.

Kerja Sama dalam Penanganan Kejahatan Transnasional Perkuat Hubungan Bilateral RI-Kanada







Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Marty Natalegawa, dan Menteri Luar Negeri Kanada, John Baird, telah menyaksikan penandatanganan memorandum saling pengertian di bidang Penanggulangan Terorisme yang dilakukan di Ottawa, Kanada oleh Deputi BNPT, Dubes Harry Purwanto dengan Assistant Deputy Secretary Departemen Luar Negeri, Perdagangan dan Pembangunan Kanada (DFATD), Mr. Peter McGovern, Jumat, (23/08/2013)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...