"Pada dasarnya tantangan bagi kita adalah bagaimana meningkatkan kualitas dan kompetensi anggota-anggota DPR agar mereka bisa melakukan fungsi DPR, yaitu legislasi, kontrol, dan anggaran secara lebih efektif, sehingga kontrol terhadap pemerintah pun juga bisa lebih efektif," ujar Agus Widjojo dalam acara peluncuran Indeks Pengawasan Parlemen terhadap Sektor Pertahanan oleh Transparency International Inggris yang dipublikasikan bersama Transparency International Indonesia di Jakarta, Senin (16/9).
Thursday, September 19, 2013
Mengapa DPR Dinilai Gagal Awasi Sektor Pertahanan?
"Pada dasarnya tantangan bagi kita adalah bagaimana meningkatkan kualitas dan kompetensi anggota-anggota DPR agar mereka bisa melakukan fungsi DPR, yaitu legislasi, kontrol, dan anggaran secara lebih efektif, sehingga kontrol terhadap pemerintah pun juga bisa lebih efektif," ujar Agus Widjojo dalam acara peluncuran Indeks Pengawasan Parlemen terhadap Sektor Pertahanan oleh Transparency International Inggris yang dipublikasikan bersama Transparency International Indonesia di Jakarta, Senin (16/9).
“Look Like a Truck and Fly Like Cadillac”
32 Tahun Pengabdian Skadron Udara 32
Angka cantik 32 tahun bagi Skadron Udara 32 memunyai makna tersendiri. Begitu banyak kiprah dan bakti yang telah dilaksananakan oleh skadron angkut berat yang mengoperasikan pesawat C-130 Hercules B/H/BT sejak diaktifkan kembali tahun 1981 ini.
Berawal dari nama besar “Hercules Son of Zeus“ segenap anggota Skadron Udara 32 berusaha melaksanakan setiap tugas yang diberikan, mengarungi luasnya langit demi kejayaan bangsa dan negara. Skadron ini merupakan salah satu satuan operasional di bawah jajaran Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang yang terletak di antara Pegunungan Arjuna dan Semeru. Kondisi geografis pegunungan telah memengaruhi mental jiwa juang dan militansi personel untuk mampu menjalankan tugas dengan penuh integritas.
Angka cantik 32 tahun bagi Skadron Udara 32 memunyai makna tersendiri. Begitu banyak kiprah dan bakti yang telah dilaksananakan oleh skadron angkut berat yang mengoperasikan pesawat C-130 Hercules B/H/BT sejak diaktifkan kembali tahun 1981 ini.
Berawal dari nama besar “Hercules Son of Zeus“ segenap anggota Skadron Udara 32 berusaha melaksanakan setiap tugas yang diberikan, mengarungi luasnya langit demi kejayaan bangsa dan negara. Skadron ini merupakan salah satu satuan operasional di bawah jajaran Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang yang terletak di antara Pegunungan Arjuna dan Semeru. Kondisi geografis pegunungan telah memengaruhi mental jiwa juang dan militansi personel untuk mampu menjalankan tugas dengan penuh integritas.
Kementerian Pertahanan Beli Alat Sadap untuk TNI
Ilustrasi |
"Pengadaannya tahun lalu, dan alatnya akan datang akhir tahun ini," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Sisriadi Iskandar saat dihubungi Tempo, Kamis, 19 September 2013.
Sisriadi melanjutkan, perlengkapan intelijen itu dibeli seharga empat
juta Euro, atau sekitar Rp 70 miliar. Sayang, Sisriadi tak mau
menerangkan detil peralatan intelijen yang dibeli itu.
"Maaf ini sifatnya rahasia, kalau saya kasih tahu malah melanggar konstitusi," kata dia.
Pindad Dan TNI AD Uji Sertifikasi Amunisi Meriam 105 mm
PT Pindad (Persero) bersama TNI AD melakukan uji coba amunisi meriam
105 mm yang merupakan amunisi kaliber besar dengan jangkauan mencapai
10,5 kilometer di lapangan Buluspesantren, Kecamatan Ambal, Kebumen,
Jawa Tengah. Uji coba amunisi ini dilakukan untuk mendapatkan
sertifikasi penilaian kualitas produk sebelum amunisi tersebut
dipasarkan.
"Untuk mendapatkan sertifikasi kualitas produk sebelum dapat dipasarkan, kami harus melakukan uji coba," kata Deputi Direktur Bidang Litbang PT Pindad, Triono Priohutomo, Rabu (18/9/2013).
Ujicoba amunisi meriam 105 mm ini meliputi uji bertahan, uji redam, dan uji keamanan yang dilakukan oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD. Setelah melalui uji coba tersebut, nantinya akan dinilai dan diolah hingga keluar rekomendasi terkait kelayakan senjata tersebut.
"Untuk mendapatkan sertifikasi kualitas produk sebelum dapat dipasarkan, kami harus melakukan uji coba," kata Deputi Direktur Bidang Litbang PT Pindad, Triono Priohutomo, Rabu (18/9/2013).
Ujicoba amunisi meriam 105 mm ini meliputi uji bertahan, uji redam, dan uji keamanan yang dilakukan oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD. Setelah melalui uji coba tersebut, nantinya akan dinilai dan diolah hingga keluar rekomendasi terkait kelayakan senjata tersebut.
Indonesia China Gelar Dialog Bahas Kerjasama Keamanan
Indonesia dan China
akan menggelar dialog membahas kerja sama bidang politik, hukum dan
keamanan kedua negara serta pengaruhnya bagi kawasan.
Dalam dialog ke-4 Politik, Hukum dan Keamanan antara Indonesia dan China, delegasi Indonesia dipimpin Menko Polhukam Djoko Suyanto dan delegasi China dipimpin Anggota Dewan Negara Yang Jiechi.
Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan, Rabu, mengatakan, kerja sama politik, hukum dan keamanan kedua negara telah berjalan baik bahkan semakin solid.
"Di bidang hukum, kita telah banyak melakukan kerja sama dalam penanganan kejahatan trans nasional seperti peredaran narkoba, kejahatan dunia maya dan lainnya," ungkapnya.
Dalam dialog ke-4 Politik, Hukum dan Keamanan antara Indonesia dan China, delegasi Indonesia dipimpin Menko Polhukam Djoko Suyanto dan delegasi China dipimpin Anggota Dewan Negara Yang Jiechi.
Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan, Rabu, mengatakan, kerja sama politik, hukum dan keamanan kedua negara telah berjalan baik bahkan semakin solid.
"Di bidang hukum, kita telah banyak melakukan kerja sama dalam penanganan kejahatan trans nasional seperti peredaran narkoba, kejahatan dunia maya dan lainnya," ungkapnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)