Friday, July 26, 2013
Australia and Indonesia Sign Memorandum of Sale for Five C-130H Hercules
RAAF C-130 Hercules (photo : thebaseleg)
Today in Perth, Indonesian Defence Minister Purnomo and I witnessed the signing of a Memorandum of Sale between Australia and Indonesia for five C 130H aircraft and associated equipment.
During my visit to Jakarta in April this year, I confirmed that the Australian Government was willing to sell five C-130H aircraft, along with a simulator and spare parts, to Indonesia at a discounted rate.
South Korea Military Goes All In On Building Missile Defense System
South Korea’s Defense of Ministry submitted a budget to Parliament on Wednesday asking for 214.5 trillion won (US$192.6 billion) for the fiscal years between 2014 and 2018, Yonhap News Agency reported.
That breaks down to a yearly average of US$38.52 billion; according to Yonhap, South Korea spent US$29 billion on defense last year, although the Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) put the figure at US$31.7 billion. Parliament has approved around 34.5 trillion won (US$31.05 billion) for FY 2013.
Jepang memerlukan pesawat pengintai tanpa awak
BBCIndonesia.com
Helikopter Tempur A129 Mangusta Buatan Italia
Helikopter Agusta A129 Mangusta merupakan helikopter tempur serang yang
aslinya didesain dan diproduksi Agusta di Italy. helikopter ini
merupakan helikopter tempur pertama yang didesain dan diproduksi di
Eropa Barat. TAI/AgustaWestland T-129 ATAK versi derivatif dari Agusta
A129 Mangusta, yang dikembangkan dan merupakan tanggung jawab Turkish
Aerospace Industries (TAI), dengan AgustaWestland sebagai rekan utama.
NORA-B52 Buatan Serbia
NORA-B52 Novo ORuzje Artiljerije ( senjata artileri baru ), merupakan
self propelled howitzer buatan VSerbia. Senjata ini dikembangkan untuk
memoderenisasi alutsista Angkatan Darat Serbia. Sebagian besar sistem
artileri negara itu sudah mengalami penuaan.
12 unit NORA-B52 mulai diopersaikan Angkatan Darat Serbia pada 2007.
Serbia mengekspor SPH ini. Sebanyak 30 Unit sudah berada dalam layanan
di beberapa negara di dunia diantaranya Burma, dan kemudian Bangladesh
18 Unit. dilaporkan bahwa Kenya juga membeli sistem artileri ini.
Rusia Bangun Kekuatan Angkatan Laut di Pasifik
Dalam sebuah wawancara di TV lokal Rusia, Panglima Armada Angkatan Laut
Rusia untuk wilayah Pasifik, Laksamana Sergei Avakyants, mengatakan
bahwa armadanya akan menerima kapal perang baru pada awal tahun depan
untuk pertama kalinya sejak runtuhnya Uni Soviet.
"Pengiriman peralatan dan kapal perang baru dalam skala besar untuk Armada Pasifik akan dimulai pada 2014," Ria Novosti mengutip pernyataannya.
"Pengiriman peralatan dan kapal perang baru dalam skala besar untuk Armada Pasifik akan dimulai pada 2014," Ria Novosti mengutip pernyataannya.
Kapal angkut amfibi Mistral (Foto : naval-technology) |
Simulasi Kekuatan TNI AL Vs TLDM (Malaysia)
VL MICA MBDA naval missile
At
IDEX-NAVDEX 2011 MBDA is presenting its comprehensive range
of ground and naval based air defence systems capable of
confronting and defeating the proliferating airborne threat
extending from traditional short range dangers to the developing
and longer range menace presented by a new generation of
ballistic missiles.
|
|||
ASTER 30 SAMP/T Medium range surface-to-air missile |
|||
Panser Tarantula Telah Selesai Di Rakit Pindad
Tanpa banyak gembar-gembor, PT. Pindad telah mengerjakan salah
hajatan besar milik Kementrian Pertahanan, khususnya Kavaleri TNI-AD.
Sejak awal juli, perusahaan senjata asal Bandung ini telah selesai
merakit panser Tarantula yang didatangkan langsung dari Korea Selatan.
Total ada 22 unit panser Tarantula yang dibeli pemerintah Indonesia.
11 diantaranya didatangkan dalam bentuk terurai, untuk kemudian dirakit
oleh PT.Pindad. Saat ARC berkunjung beberapa waktu lalu, memang bagian
hull atau body panser terlihat terpisah dengan bagian turret. Tak perlu
waktu lama, Pindad pun menyelesaikan tugas yang diamanatkan.
Label:
alutsista,
industri pertahanan,
panser,
tni ad
Bandara Polonia Medan Resmi Jadi Markas Pesawat Intai TNI AU
Seluruh kesibukan penerbangan di Medan kini dialihkan dari Bandara
Polonia ke Bandara Kuala Namu. Ke depan, lahan Bandara Polonia
rencananya beralih fungsi menjadi pangkalan skuadron pesawat pengintai.
Bocoran ini disampaikan langsung Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosek Hanudnas) III Medan, Marsekal Pertama TNI Sungkono di Bandara Kuala Namu, Kamis (25/7).
"Tidak akan ada perubahan fungsi, tetap menjadi pangkalan udara. Akan ada tambahan alutsista. Di sana akan ada skuadron pesawat intai," kata Sungkono kepada wartawan.
Bocoran ini disampaikan langsung Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosek Hanudnas) III Medan, Marsekal Pertama TNI Sungkono di Bandara Kuala Namu, Kamis (25/7).
"Tidak akan ada perubahan fungsi, tetap menjadi pangkalan udara. Akan ada tambahan alutsista. Di sana akan ada skuadron pesawat intai," kata Sungkono kepada wartawan.
Bandara Polonia Dikembalikan ke TNI AU
26 Juli 2013, Jakarta: Bandar Udara Polonia, Medan dikembalikan kepada TNI Angkatan Udara untuk pengembangan kekuatan Pangkalan TNI Angkatan Udara. Pengembalian aset ini menyusul pemindahan bandar udara dari Polonia ke Kualanamu yang secara resmi dioperasikan.
Subscribe to:
Posts (Atom)