Wednesday, September 11, 2013
Navy awards another production contract to Lockheed Martin for electro-optical sensor suite on AH-1Z combat helicopter
CRANE, Ind., 8 Sept. 2013. U.S. Navy helicopter avionics experts have
awarded another production contract to the Lockheed Martin Corp.
Missiles and Fire Control segment in Orlando, Fla., for a multi-sensor
electro-optical/infrared (EO/IR) fire-control system for the U.S. Marine
Corps AH-1Z Cobra attack helicopter as part of the H-1 upgrades
program.
Officials of the Naval Surface Warfare Center in Crane, Ind., have
awarded a $34 million contract to Lockheed Martin to provide the
AN/AAQ-30 Target Sight Systems (TSS) for the AH-1Z combat helicopter.
The AN/AAQ-30 TSS comprises a large-aperture midwave forward-looking
infrared (FLIR) sensor, color TV camera, laser designator and
rangefinder with eyesafe mode, and on-gimbal inertial measurement unit
integrated into a stabilized turret.
Rusia Bakal Suplai Iran dengan Misil S-300
TEMPO.CO,
Moskow - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan, Rusia akan
menyuplai Iran senjata anti-serangan udara S-300 yang akan ditempatkan
di reaktor nuklir Bushehr. Demikian laporan koran bisnis Kommersant,
Rabu, 11 September 2013.
Kommersant mengatakan, Putin akan memperbarui perjanjian pengiriman lima misil anti-serangan udara canggih. "Hal itu akan disampaikan Putin dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rowhani pada Jumat, 13 September 2013," tulis Kommersant mengutip sumber yang dekat dengan Kremlin.
Putin dijadwalkan akan berjumpa dengan Rowhani dalam sebuah pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai yang digelar di Kyrgystan, Jumat, 13 September 2013.
Kommersant mengatakan, Putin akan memperbarui perjanjian pengiriman lima misil anti-serangan udara canggih. "Hal itu akan disampaikan Putin dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rowhani pada Jumat, 13 September 2013," tulis Kommersant mengutip sumber yang dekat dengan Kremlin.
Putin dijadwalkan akan berjumpa dengan Rowhani dalam sebuah pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai yang digelar di Kyrgystan, Jumat, 13 September 2013.
MAKS: Rysachok twin turboprop exhibited in armed guise
Russian industrial collaboration was on display at MAKS in the form of the Rysachok twin turboprop.
Designed by the Technoavia bureau, which is headed by Slava Kondratiev, a former chief designer at Yakovlev and Sukhoi, production of the type is being undertaken by TsSKB Progress - more famous for the Soyuz rocket - in Samara. The latter firm has taken on the role as a means of filling under-utilised manufacturing capacity.
The Rysachok shown at MAKS was painted in a military colour scheme mimicking the Russian air force livery, and featured twin fuselage-mounted rocket pods.
Rysachok twin turboprop Billypix
Russia sells China S-400 surface-to-air missiles
Huanqiu.com says in its report titled Russia has decided to sell S-400 to China: “According to the July issue of Canadian “Kanwa Defence Review” an authoritative source of the Russian military industry says that Russia has decided to export S-400 anti-aircraft missiles to China.
This is one more concession that Russia has made in its arms sale to China following the exports of Su-35 fighter jets, and the Chinese version of the Lada class submarines.
“Kanwa says: China hopes to get the S-400s and has been making request for it for quite a few years at the annual meetings between the two governments. However, due to fears that China might copy it and other reasons, the Russian government did not clearly agree to sell he S-400s to China until 2012.
At the end of 2012, Russia for the first time directly told Beijing that it agreed to sell the S-400s. No formal agreement has so far been entered into, but negotiation about that has already been included in the agenda.
2 Heli serbu Apache untuk TNI AD Tiba 2014
Jakarta
- Delapan unit helikoper serbu Apache buatan Amerika Serikat akan
memperkuat satuan penerbangan TNI AD. Dua unit pertama dijadwalkan tiba
pada 2014 dan lima sisanya yang dilengkapi radar canggih akan dikirim
secara bertahap hingga 2017 mendatang.
"Dua tiba 2014, itu bisa digunakan untuk pelatihan," ujar KSAD Jenderal Budiman usai menerima brevet Komando Kehormatan di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (11/9/2013).
"Dua tiba 2014, itu bisa digunakan untuk pelatihan," ujar KSAD Jenderal Budiman usai menerima brevet Komando Kehormatan di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (11/9/2013).
FN HMP250: Senjata Pamungkas Heli Serbu NBO-105 Penerbad
Sebelum datangnya helikopter Mi-35P di tahun 2003, praktis TNI dan
khususnya TNI AD belum pernah memiliki heli serbu yang dedicated. Peran
heli serbu, sebelum hadirnya Mi-35P dipasrahkan pada sosok helikopter
ringan atau helikopter sedang yang dipersenjatai. Dimana aslinya adalah
heli angkut sipil yang kemudian dimunculkan kembali dalam versi militer.
Diantara tipe-tipe yang populer seperti Bell 205 A-1, NBell-412, dan NBO-105 yang telah memperkuat kavaleri udara TNI AD selama tiga dekade belakangan.
Melihat potensi tantangan yang dihadapi berskala ringan dan sedang,
terutama dalam operasi penumpasan GPK (gerakan pengacu keamanan) di
Dalam Negeri, membuat adopsi persenjataan di lini heli serbu terbilang
‘sederhana,’ semisal sebelum hadirnya Mi-35P, heli serbu Penerbad belum
mengenal keberadaan rudal anti tank. Penerbad baru mengadopsi rudal
lewat jenis AT-9 Spiral-2
dalam paket pengadaan heli Mi-35P. Berkat adopsi rudal, otomatis daya
deteren satuan heli serbu Penerbad memang meningkat, dan membawa pesan
penting di kawasan.
Sejenak mari kita beralih ke era sebelum hadirnya Mi-35P, bagaimana
ramuan sista di heli serbu Penerbad kala itu? Maka jawabannya akan
mengacu pada kombinasi maut antara kegarangan SMS (senapan mesin sedang) dan roket. SMS khususnya jenis FN MAG GPMG (general purpose machine gun) kaliber 7,62mm yang diadopsi sebagai door gun. Sudah bukan rahasia lagi bila FN MAG GPMG menjadi kelengkapan door gun di heli Bell 205-A1 dan NBell-412. Kemudian untuk membabat target yang lebih masif, dipercayakan pada roket FFAR 2,75 inchi.
Dalam gelar operasi, meski Bell 205-A1 dan NBell-412 punya kemampuan
serbu, tapi peran kedua heli ini lebih ditekankan pada wahan transport
untuk deploy pasukan secara cepat.
RI - Rusia : Proyek Peluncuran Satelit di Biak Masih Jalan
"Setahu saya proyek itu masih terus berjalan dan tidak ada pembatalan," ungkap Galuzin kepada VIVAnews, Selasa 10 September di kediamannya, Kuningan, Jakarta.
Namun Galuzin mengatakan masih harus memeriksa data dan informasi lebih lanjut soal perkembangan proyek tersebut. Dia beralasan ketidaktahuannya itu karena dia masih baru menjabat sebagai Duta Besar Rusia di Indonesia Januari 2013 kemarin.
"Saya akan memeriksa terlebih dahulu hasil kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Indonesia tahun 2007 silam. Apakah memang ada kesepakatan yang memang membahas soal peluncuran satelit," imbuh dia.
Pesawat T-50i Golden Eagle Perkuat Armada Tempur TNI AU
T50i dengan nomor seri TT5003 |
Rencananya dua pesawat tempur taktis T- 50i yang diterbangkan secara ferry ini akan menempuh perjalanan dari Bandara Sacheon Korea Selatan, Taiwan, Philipina, masuk ke Indonesia melalui Bandara Sepinggan Balikpapan lalu dilanjutkan ke Lanud Iswahjudi Madiun. Pesawat dengan nomor seri TT-5003 diterbangkan oleh Mr. Khang,Cheol (front) dan Mr. Kwon Huiman (rear) serta TT 5004 dipiloti oleh Mr. Lee, Dongkyu (front) dan Mr. Shin, Donghak (rear).
Indonesia signs for Thales TACTICOS system
Tacticos CMS (Naval Technology) |
Speaking at the DSEI conference in London, Boudewijn Geerink, business development manager, naval systems for Thales, told journalists that Indonesia had signed a formal contract for the MK4 system for its new frigate, with the probable option for a second at a later date.
The SIGMA 10514 guided missile frigate was purchased by Indonesia in 2012 as part of a modernisation of the Indonesian Navy, and is slated for delivery in 2016. It follows on from four SIGMA Corvettes previously purchased for the TNI AL.
Subscribe to:
Posts (Atom)