PT Pindad (Persero) merupakan salah satu produsen alat utama sistem
persenjataan (alutsista) dalam negeri yang sedang melambung. Pindad yang
berdiri sejak 1983 ini memang khusus memproduksi berbagai macam alat,
terutama peralatan dan perlengkapan perang.
Kepala Sekretaris Perusahaan PT Pindad, Iwan Kusdiana memamparkan,
bisnis lingkup persero terbagi dalam dua bagian. Pertama, produksi
alat-alat pertahanan dan keamanan (Hankam). Kedua, produksi manufaktur.
"Produk Hankam itu ada senjata, munisi, dan kendaraan khusus. Kalau
produk manufaktur ada handak komersil, penambat rel kereta api, deck machinery, dan special purpose machinery," kata Iwan di Bandung, Jawa Barat, Selasa 16 Oktober 2012.
Iwan menjelaskan, untuk senjata, PT Pindad sudah memproduksi Senapan
Serbu, Sniper, Machine Gun, Mortir, AGL, dan 105 Cannon. Sedangkan
amunisi yang sudah diproduksi di antaranya, Peluru MKK dan granat.
Untuk kendaraan, produksi yang telah dihasilkan PT Pindad adalah
Kendaraan Taktis (Rantis), Kendaraan Tempur (Ranpur) 6x6, Ranpur Kanon,
dan Tank Ringan/Medium.
Iwan menjelaskan, untuk senapan serbu sudah dikembangkan dari SS1 ke SS2. Senjata SS2 sendiri sudah memiliki beberapa varian.
Dengan senjata senapan serbu ini, lanjutnya, TNI sudah beberapa kali
memenangkan juara menembak. "Kita juara di Brunei International Skill at
Arms Meet, Australian Army Skill at Arms Meeting, dan ASEAN Armies
Rifle Meet," ujar Iwan.
Untuk produksi amunisi, lanjut Iwan, PT Pindad juga telah memproduksi
berbagai macam, di antaranya peluru MKK, Granat Tangan dan Air Mata,
Granat Mortir, Mortir Latih, serta Bom Pesawat.
Selanjutnya untuk produk kendaraan khusus, menurutnya, PT Pindad
telah memproduksi Rantis dan Ranpur sejak 1997. Produksi jenis kendaraan
khusus ini pun dibagi untuk kepentingan militer dan kepentingan polisi.
Khusus Panser Anoa 6x6 yang banyak dilirik negara-negara luar, Iwan
menjelaskan, PT Pindad sudah membuat varian-variannya. Yakni, Panser
Anoa Varian Command, Ambulance, Logistik, Mortar 81, APC, dan Recovery.
"Karakteristik umum Anoa 6x6 itu high reliability, high mobilitiy, easy operation, dan maintainabilitiy," katanya.
Anoa Matic Panser Pindad Terbaru
Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) produksi dalam negeri kini
mulai diminati negara-negara luar negeri. Salah satu produsen dalam
negeri paling dilirik adalah PT Pindad (Persero).
Menurut Kepala
Sekretaris Perusahaan PT Pindad, Iwan Kusdiana, PT Pindad memproduksi
sejumlah peralatan, di antaranya senjata, munisi, dan panser. Salah satu
paling diminati selain senjata, adalah Panser Anoa.
Iwan
menjelaskan, Panser Anoa buatan PT Pindad ini dibuat dengan mesin
automatic. "Ini sudah matic. Jadi seperti kita mengendarai Honda Jazz
atau lainnya posisi di D itu dia sudah jalan sendiri. Mesinnya kita
pakai Renault, transmisinya ZR, sehingga bisa dikendarai dengan sistem
otomatis," kata Iwan di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa 16
Oktober 2012.
Cuma bedanya, lanjut Iwan, bagaimana pun juga
Panser Anoa merupakan kendaraan tempur, di mana saat melaju di
medan-medan yang sangat extrem seperti di lumpur atau lainnya, maka
tidak direkomendasikan di posisi D. "Kita rekomen posisi 1 atau 2 untuk
menyeimbangkan dengan medannya," kata dia.
Iwan menjelaskan,
mesin matic Panser Anoa bisa diatur dalam posisi full otomatis atau
dibatasi gigi otomatisnya. "Jadi kalau di lokasi extrem dia bisa main di
posisi 1 atau posisi 2, tidak perlu diatur sampai full otomatis," ujar dia.
Menurutnya,
negara-negara luar memang menunjukkan ketertarikannya terhadap Panser
Anoa ini. Dan PT Pindad juga akan melakukan kustomisasi sesuai
permintaan negara berminat. "Misalnya Filipina, dia minta mesinnya pakai
mesin Mercy. Jadi kita sesuaikan permintaan dia," kata dia.
Meski
begitu, Iwan mengakui, belum ada satu negara pun yang sudah deal untuk
membeli alutsista buatan PT Pindad, khususnya Panser Anoa. Semua masih
dalam tahap penjajakan.
"Belum ada deal. Yang sudah ada deal itu
cuma dari dalam negeri. Negara luar yang sudah penjajakan, itu Malaysia,
kemarin dia minta 31 Panser Anoa. Brunei Darussalam 10 buah. Ada juga
dari Irak. Kalau fix, nanti ada kontrak pembelian," ujar Iwan.
Anoa Paling Laris
Panser
Anoa menjadi produksi PT Pindad yang paling laris terjual. Meski,
pembelinya masih dalam negeri, seperti TNI dan Polri. Bahkan, karena
Anoa ini, penjualan PT Pindad menjadi melambung. "Secara penjualan
sedikit, tapi omzetnya besar. Kita sampai 2008, ada omzet Rp1,13
triliun. Karena itu penjualan PT Pindad didongkrak oleh penjualan Anoa,"
ujar Iwan.
"Itu omzet dalam negeri saja. Karena harga untuk luar negeri itu beda," ujarnya.
Pada
tahun 2008, dia menambahkan, TNI memesan 154 buah Panser Anoa berbagai
tipe. Untuk tahun 2011 TNI memesan 11 Panser Anoa tipe APC. "Tahun ini
pesan 61 unit," kata dia.
"Tipe Anoa itu ada tipe APC, Ambulan,
Recovery, Logistik, Amunisi. Itu sudah tersebar di berbagai Kodam.
Siliwangi, Makassar, Timika, dan lain-lain," ujarnya.
Iwan
menjelaskan, Panser Anoa memang digunakan untuk pengamanan juga.
"Biasanya pengamanan tamu-tamu penting VVIP atau ada kunjungan Presiden
keluar kota," ujar Iwan.