(ABC) |
Jakarta :
Hubungan bilateral Indonesia- Australia yang merenggang selama tiga
bulan terakhir ini semakin terasa panas dengan sikap arogansi negeri
eropa yang terdampar di benua selatan itu. Australia telah melanggar
batas perairan Indonesia tanggal 6 Januari 2014 ketika mengusir manusia
perahu yang hendak “berkunjung tetap” ke negeri kanguru itu. Kapal
angkatan laut mereka telah masuk sampai 7 mil dari batas garis pantai
pulau Rote NTT ketika mendepak pencari suaka sekalian menghina TNI yang
dikatakan tak sanggup menjaga wilayahnya sendiri.
Perlakuan Australia yang bergaya cowboy termasuk menyiksa manusia perahu yang memang sudah tersiksa dinegeri asalnya, dinilai sangat keterlaluan. Dunia yang memberi penilaian itu. PBB bahkan sudah memperingatkan Australia akan konsekuensi hukum internasional atas perlakuan tidak manusiawi dan mengabaikan keselamatan pengungsi politik itu yang hendak mencari kehidupan baru di negeri selatan itu. Australia akhirnya dipermalukan sendiri oleh tindakan semena-mena aparat militernya yang justru menampar wajah diplomatiknya di dunia internasional.
Perlakuan Australia yang bergaya cowboy termasuk menyiksa manusia perahu yang memang sudah tersiksa dinegeri asalnya, dinilai sangat keterlaluan. Dunia yang memberi penilaian itu. PBB bahkan sudah memperingatkan Australia akan konsekuensi hukum internasional atas perlakuan tidak manusiawi dan mengabaikan keselamatan pengungsi politik itu yang hendak mencari kehidupan baru di negeri selatan itu. Australia akhirnya dipermalukan sendiri oleh tindakan semena-mena aparat militernya yang justru menampar wajah diplomatiknya di dunia internasional.