Kedigdayaan Su 27 Flanker akhirnya
disempurnakan melalui kehadiran varian generasi 4++ nya, Sukhoi SU-35S
yang mendapat julukan Super Flanker. Su-35S ini baru saja memasuki masa
operasional di Angkatan Udara Rusia namun beberapa Negara sahabat Rusia
sudah kepincut untuk segera memilikinya juga. SU-35S bisa dikatakan
sebagai Jet Tempur Rusia paling canggih yang sudah Full Operasional,
kemunculannya seolah mengisi kekosongan sekaligus penjembatan utama
menuju generasi ke 5 yang masih dalam tahap uji coba yakni Sukhoi T-50
PAKFA (Perspektivny Aviatsionny Kompleks Frontovoy Aviatsii/Prospective
Airborne Complex of Frontline Aviation).
Thursday, July 04, 2013
Rudal Anti Kapal: Membelah Cakrawala Ciutkan Nyali Lawan
Masuk dalam keluarga artileri kapal perang, rudal anti kapal (anti ship missile) berperan untuk menghancurkan kapal yang ada di permukaan. Etalase rudal anti kapal milik TNI AL terbilang beragam.
Bila di segmen rudal darat ke udara, dan rudal udara ke udara punya platform yang baku, maka lain hal di segmen rudal anti kapal. Ada percampuran, alias irisan antara rudal anti kapal dengan rudal udara ke darat (air to surface missile/ASM) atau (air to ground missile/AGM). Ini tak lain, beberapa jenis rudal anti kapal, yang memang dilepaskan dari kapal, nyatanya juga terdapat versi lainnya yang dilepaskan dari pesawat tempur dan bomber. Beberapa rudal yang ‘hidup’ di dua segmen diantaranya adalah Exocet, Harpoon, Tomahawk, dan C-802.
Kolinlamil Akan Ganti Alutsista
– Kepala Staf TNI AL (Kasal), Laksamana Marsetio, mengatakan Komando Lintas Laut Militer
(Kolinlamil) akan memprioritaskan penggantian alat utama sistem senjata
(alutsista) yang kondisinya tidak layak pakai. Upaya yang sudah
dilakukan, antara lain memodernisasi alutsista Kolinlamil melalui
pengadaan, revitalisasi, rematerialisasi, baik dari pinjaman dalam
negeri maupun peningkatan kemampuan dengan APBN.
Kerjasama Kapal Selam dengan Korea Selatan Berlanjut
Juru Bicara Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Silmy Karim menuturkan, pemerintah telah melakukan berbagai persiapan demi merealisasikan proyek alat utama sistem persenjataan (alutsista) ini. Diantaranya dengan menyediakan fasilitas untuk keperluan produksi kapal selam di PT PAL Indonesia, Surabaya.
Helikopter Serang Apache Terus Melaju
Mabes
TNI AD telah mengajukan tambahan anggaran khusus senilai Rp 6 triliun
untuk pembelian sejumlah helikopter serang Apache dari Amerika Serikat
beserta persenjataannya. ”Pemerintah Amerika Serikat sudah menyetujui
pembelian helikopter Apache. Sekarang sedang proses negosiasi harga,”
ungkap Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Semarang,(29/6/2013).
“Harga satu unit helikopter Apache mahal senilai US$ 40 juta atau
sekitar Rp 388 miliar. ”Saat ini tim khusus dari Kementerian Pertahanan
dan Mabes TNI AD, sedang melobi pemerintah Amerika Serikat mengenai
harga helikopter Apache,” imbuhnya.
Rencana pembelian helikopter
serang Apache diharapkan terealisasi, sebab dalam waktu dekat tim khusus
Kementerian Pertahanan dan TNI AD akan melihat beberapa varian heli
ini.
Menteri Pertahanan menjelaskan,
rencana pembelian helikopter serang buatan AS dalam rangka membangun
kekuatan pertahanan untuk menjaga kedaulatan Republik Indonesia.
Beberapa negara di Asia seperti China dan Jepang sedang membangun
kekuatan pertahanan di negara masing-masing. ”Melihat kondisi seperti
itu, kita juga mempersiapkan diri, tapi bukan untuk perang melainkan
untuk menjaga kedaulatan RI,” ujar mantan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral itu.
Selain menjaga kedaulatan RI,
rencana pembelian helikopter Apache merupakan bagian dari pembanguan
kekuatan pertahanan untuk mengamankan sumber daya alam Indonesia yang
berada di perbatasan dengan negara lain.
Masih terkait dengan pengadaan
helikopter, Menteri Pertahanan menerangkan, TNI Angkatan Laut juga
menyiapkan helikopter anti-kapal selam yang bisa diangkut kapal perang,
membuat armada perusak kapal rudal dan membangun kapal
selam. ”Alhamdulillah perekonomian Indonesia cukup baik sehingga sebagai
dana bisa untuk kesejahteraan masyarakat dan membangun kekuatan
pertahanan dalam menghadapai ancaman ke depan nanti,” katanya. Semua itu
untuk membangun kekuatan pertahanan Indonesia yang lebih handal.
Sumber : JKGR
Presiden Minta Lanjutkan Postur Pertahanan MEF
PRESIDEN
Susilo Bambang Yudhoyono berharap postur pertahanan saat ini berupa
kebijakan Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Force/MEF)
dilanjutkan oleh pemerintahan yang akan datang.
Menurut Presiden SBY, kebijakan tersebut penting untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan teritorial Indonesia. “Harapan saya ini bisa dilanjutkan oleh pemerintahan yang akan datang, saya yakin presiden yang akan datang, pemerintahan yang akan datang juga ingin negaranya kuat, tentaranya kuat bisa menjalankan tugas-tugas pertahanan,” kata Presiden saat menjawab pertanyaan calon perwira remaja (capaja) Akademi Militer saat memberikan Pembekalan kepada capaja Akademi TNI-Polri Tahun 2013 di Gedung Graha Samudera Bumimoro Morokrembangan, Komplek Kodikal, Surabaya, Senin malam (1/7).
Menurut Presiden SBY, kebijakan tersebut penting untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan teritorial Indonesia. “Harapan saya ini bisa dilanjutkan oleh pemerintahan yang akan datang, saya yakin presiden yang akan datang, pemerintahan yang akan datang juga ingin negaranya kuat, tentaranya kuat bisa menjalankan tugas-tugas pertahanan,” kata Presiden saat menjawab pertanyaan calon perwira remaja (capaja) Akademi Militer saat memberikan Pembekalan kepada capaja Akademi TNI-Polri Tahun 2013 di Gedung Graha Samudera Bumimoro Morokrembangan, Komplek Kodikal, Surabaya, Senin malam (1/7).
Sistem Keamanan Nuklir Indonesia Jadi Percontohan
Bicara tentang nuklir tentu saja tidak melulu tentang bahaya bom atom,
kebocoran radiasi atau pemanfaatan teknologi bagi aspek kehidupan
manusia di berbagai bidang. Satu hal mesti diketahui adalah masalah
safety dan security (keselamatan dan keamanan) di mana letak reaktor
nuklir dan bahan nuklir itu berada.
Ruang kendali utama untuk mengawasi kegiatan di reaktor |
Bagaimanapun, safety dan security untuk mencegah agar bahan nuklir tidak
disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Demikian
pula dengan keberadaan fasilitas nuklir seperti reaktor nuklir harus
dijaga keamanannya 24 jam dalam sehari. Tidak bisa dan tidak boleh
diakses oleh orang-orang yang tidak berkepentingan apalagi dengan maksud
yang tidak baik.
Galangan Kapal Selam Indonesia Diharapkan Siap Tahun 2015
Galangan kapal selam akan diselesaikan di akhir tahun 2014, sehingga di awal tahun 2015 telah dapat dimulai pembangunan kapal selam di Indonesia (photo : usmessageboard)
Berbagai persiapan dilakukan untuk pembangunan kapal selam mulai tahun 2015. Selain pembangunan galangan kapal selam di PT PAL, Kementerian Pertahanan juga merangkul sektor swasta.
"Kami sudah ke Barata, mereka bisa menekuk baja yang tebal. Selain itu juga ada perusahaan baterai yang kami jajaki," kata Silmy Karim, juru bicara Komite Kebijakan Industri Pertahanan, Selasa (2/7).
Rusia Demonstrasikan Sistem Pertahanan Udara Baru
Unit Peluncur 50P6 dengan rudal 9M96 dari sistem pertahanan udara baru Rusia Vityaz |
Sistem rudal permukaan-ke-udara baru Rusia ini dibuat oleh produsen senjata Rusia Almaz-Antey. Almaz-Antey mendemonstrasikan sistem Vityaz di pusat industri Obukhov di St. Petersburg, tempat dimana juga merupakan cabang Almaz-Antey yang memproduksi peluncur Vityaz.
PT. DI Fokus Garap Pasar Asia Pasifik
BUMN produsen pesawat terbang asal Bandung, PT Dirgantara Indonesia (PT
DI) gencar menggarap pasar di Asia Pasifik. Sejumlah kontrak pembuatan
pesawat NC212, CN-235 dan CN-295 akan diteken tahun ini dengan Filipina,
Thailand, dan Malaysia.
Hal itu disampaikan Manajer Pemasaran PT DI, Teguh Graito di Kantor PT DI, Jalan Pajajaran, Bandung, Selasa (2/7/2013).
Ia menuturkan, pasar Asia Pasifik menjadi salah satu pasar yang fokus digarap PT DI karena jarak yang lebih dekat dan hubungan diplomatik yang baik.
Hal itu disampaikan Manajer Pemasaran PT DI, Teguh Graito di Kantor PT DI, Jalan Pajajaran, Bandung, Selasa (2/7/2013).
Ia menuturkan, pasar Asia Pasifik menjadi salah satu pasar yang fokus digarap PT DI karena jarak yang lebih dekat dan hubungan diplomatik yang baik.
Uganda Ingin Beli Alutsista Produk Indonesia
Menteri Pertahanan Uganda Kiyonga Cripus menyatakan
tertarik dengan produk industri militer Indonesia termasuk pesawat
angkut militer CN 295.
"Industri militer Indonesia sudah maju. Saya tertarik dengan apa yang dipamerkan tadi," kata Kiyonga seusai pertemuan dengan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Kampala, Uganda, Selasa (2/7).
Setelah pertemuan dilakukan pameran kecil tentang produk-produk industri pertahanan Indonesia seperti rompi antipeluru, helm prajurit, makanan tentara, senapan serbu SS1, dan model pesawat CN 235 dan CN 295 produksi PT Dirgantara Indonesia.
"Industri militer Indonesia sudah maju. Saya tertarik dengan apa yang dipamerkan tadi," kata Kiyonga seusai pertemuan dengan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Kampala, Uganda, Selasa (2/7).
Setelah pertemuan dilakukan pameran kecil tentang produk-produk industri pertahanan Indonesia seperti rompi antipeluru, helm prajurit, makanan tentara, senapan serbu SS1, dan model pesawat CN 235 dan CN 295 produksi PT Dirgantara Indonesia.
Pemerintah Optimistis Lanjutkan Proyek Kapal Selam Dengan Korsel
Komitmen pemerintah untuk mewujudkan hubungan kerja sama
dengan Korea Selatan di bidang industri pertahanan semakin menguat.
Menurut rencana, kedua negara Asia ini bakal segera merealisasikan
pembangunan kapal selam bersama untuk Indonesia di tahun depan.
Juru Bicara Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Silmy Karim
menuturkan, pemerintah telah melakukan berbagai persiapan demi
merealisasikan proyek alat utama sistem persenjataan (alutsista) ini. Di
antaranya dengan menyediakan fasilitas untuk keperluan produksi kapal
selam di PT PAL Indonesia, Surabaya. "Untuk tahap awal persiapan
infrastruktur tersebut, pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar
150 juta dolar AS," ujar Silmy di Jakarta, Selasa (2/7).
Subscribe to:
Posts (Atom)