China dikabarkan membangun kapal induk kedua. Diperkirakan pembangunan kapal induk ini akan memakan waktu hingga enam tahun.
| |
Negeri
Tirai Bambu ini dikabarkan bertujuan untuk membangun setidaknya empat
kapal induk. Pembangunan kapal induk tersebut, menandakan ambisi China
untuk memperkuat kekuatan lautnya demi menjaga kepentingan ekonomi
mereka.
Sebelumnya
China sudah memiliki satu kapal induk yang diberi nama Liaoning. Kapal
tersebut dibeli dari Ukraina pada 1998 lalu dan baru saja merampungkan
uji pelayarannya.
|
Wednesday, January 22, 2014
China Bangun Kapal Induk Kedua
10 Rudal Anti Tank Terbaik Di Dunia
ARTILERI : Rudal-rudal anti tank memberikan militer kemampuan untuk melumpuhkan
tank lapis baja berat. Rudal anti tank dapat diluncurkan dari pesawat
udara, kendaraan darat, kapal laut dan bahkan bisa diluncurkan hanya
dengan dipanggul seorang personel (man portable). Berikut 10 rudal anti tank terbaik yang digunakan dan dikembangkan militer dunia saat ini.
Seorang tentara Angkatan Darat Inggris memanggul NLAW. |
NLAW (Next Generation Light Anti-tank Weapon)
NLAW
dikembangkan oleh Saab Bofors Dynamics yang bermarkas di Swedia, adalah rudal anti tank jarak pendek
yang dioperasikan prajurit secara individu. NLAW digunakan oleh Angkatan
Darat Swedia, Inggris, Finlandia, Luksemburg dan TNI AD.
Berat unit
peluncurnya adalah 12,5 kilogram dan baik dioperasikan seorang
tentara dalam ruang gerak terbatas. Rudal NLAW mencapai target
dengan bantuan predicted line of sight (PLOS). Mode overfly top attack
(OTA) untuk menghancurkan tank dan target lapis baja lainnya, sedangkan
modus direct attack (DA) untuk menyerang target non-lapis baja.
Hulu
ledak tunggal dari rudal NLAW dirancang untuk mengalahkan MBT (tank tempur utama) modern yang dilengkapi dengan pelindung ERA (explosive
reactive armour). Peluncuran NLAW hanya membutuhkan waktu
lima detik sejak persiapan. Jangkauan tempur NLAW antara 20 meter hingga
600 meter.
Kapal Baru TNI AL Siap Dijemput
Menurut Laksamana Marsetio, pengambilan kapal dari proyek pengadaan
kapal dalam dan luar negeri, diperlukan penyiapan personel pengawak yang
memenuhi standar kemampuan, cakap dan profesional. Penyiapan personel
tersebut dilaksanakan melalui program pelatihan di Kolat Koarmada.
Program pelatihan tersebut ditujukan untuk memberikan pembekalan
tentang fungsi, peran, prosedur, pengoperasian peralatan, baik secara
individu maupun terintegrasi, bagi para calon pengawak sesuai kapalnya.
Dengan demikian, para pengawak nantinya mampu mengoperasikan kapalnya
sesuai dengan Standard Operating Procedure yang ditetapkan.
TNI AD Dan Lapan Akan Mengembangkan Rudal Jarak Jauh
MOU
dibuat terkait perjanjian kerjasama antara Direktorat Topografi TNI
Angkatan Darat dengan Lapan tentang pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedirgantaraan. “Itu meliputi teknologi penerbangan roket,
satelit penginderaan jarak jauh, sains antariksa, dan sains atmosfir
untuk mendukung program pembangunan pertahanan negara,” jelas Budiman.
Untuk
kerjasama dengan Lapan ini, TNI AD mengeluarkan anggaran sebesar 3,5
miliar rupiah. Dia menjelaskan teknologi penginderaan jarak jauh yang
dimiliki Lapan dapat membantu TNI dalam kepentingan survei dan mapping, geospacial inteligent, dan monitoring pengamanan wilayah. Untuk teknologi roket, Lapan membantu pengembangan rudal jarak jauh.
Renstra I Modernisasi Alutsista TNI AD Habiskan Anggaran Rp. 15 T
JAKARTA : Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman, Senin 20 Januari
2014, berharap alat utama sistem persenjataan (alutsista) jenis Meriam
Artileri Medan kaliber 155 milimeter, tahun ini sudah datang semua.
Persenjataan berat TNI-AD ini datang secara bertahap.
"Mudah-mudahan tahun ini, 80 persen sudah datang semua," kata Budiman di Jakarta.
Alutsista TNI-AD yang akan datang, selain meriam kaliber 155 mm adalah Tank Leopard serta persenjataan tempur lainnya.
Budiman mengungkapkan, pembelian alutsista untuk TNI-AD
menghabiskan dana negara hingga belasan triliun rupiah. Pengadaan ini
masuk dalam rencana strategis (Renstra) pertama alutsista TNI.
Subscribe to:
Posts (Atom)