Bila dirunut kebelakang, nampak TNI kian fokus pada kelengkapan rudal anti serangan udara (SAM/surface to air missile) dengan basis MANPADS (man portable air defence systems). Ini bisa dilihat dari hadirnya sista rudal Bofors RBS-70, Strela, Mistral, Grom, dan QW-3. Dengan basis MANPADS, rudal dapat dioperasikan secara mandiri oleh satu atau dua orang awak, atau dalam beberapa platform dapat diintegrasikan dengan pola penembakkan otomatis dalam suatu sistem peluncur, dalam hal ini adalah Mistral berpeluncur Tetral dan Grom dengan peluncur Poprad.
Wednesday, June 12, 2013
TH-5711 Smart Hunter: Radar Pemandu Rudal Paskhas TNI AU
Bila dirunut kebelakang, nampak TNI kian fokus pada kelengkapan rudal anti serangan udara (SAM/surface to air missile) dengan basis MANPADS (man portable air defence systems). Ini bisa dilihat dari hadirnya sista rudal Bofors RBS-70, Strela, Mistral, Grom, dan QW-3. Dengan basis MANPADS, rudal dapat dioperasikan secara mandiri oleh satu atau dua orang awak, atau dalam beberapa platform dapat diintegrasikan dengan pola penembakkan otomatis dalam suatu sistem peluncur, dalam hal ini adalah Mistral berpeluncur Tetral dan Grom dengan peluncur Poprad.
Pesawat CN 295 Unjuk Kekuatan
CN 295 (Kenyot10) |
2014 : Militer Rusia Dilengkapi ICBM Baru
Pada tahun 2014 nanti, Angkatan Bersenjata Rusia akan dipersenjatai
dengan rudal balistik antar-benua baru (ICBM). Rudal ini bernama Roubej
dan telah diuji coba pada Kamis malam lalu, dikatakan Kepala Staf Umum
Departemen Operasi Angkatan Bersenjata Rusia Vladimir Zaroudnitski,
Jumat 7 Juni 2013 di Moskow.
"Pada Kamis malam kami menguji sistem Roubej yang merupakan rudal balistik antar-benua dengan akurasi tinggi. Penembakan berlangsung sukses, dan semua blok telah mencapai target. Masih dibutuhkan beberapa uji coba lagi untuk menyelesaikan tes. Setelah itu, sistem Roubej akan segera digunakan Angkatan Bersenjata Rusia. Resimen pertama akan dilengkapi dengan rudal tersebut pada 2014," kata Jenderal Zaroudnitski saat pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bersama dengan petinggi militer lainnya yang dipromosikan pangkatnya.
Eurocopter X3 Capai Rekor Kecepatan Baru 487km/jam (Tercepat di Dunia)
Helikopter Eurocopter X3
telah mencapai tonggak sejarah baru dalam penerbangan helikopter dengan
terbang di kecepatan 472 km/jam pada 7 Juni lalu. Beberapa hari sebelum
pencapaian ini, kecepatan X3 saat diterbangkan bahkan mencapai 487
km/jam. Dengan dua uji coba yang mengesankan ini, X3 telah melampaui
rekor kecepatan resmi untuk helikopter di dunia.
Eurocopter mencapai tonggak kecepatan bersejarah 472 km/jam ini dengan
menerbangkan X3 di ketinggian sekitar 10.000 kaki saat uji penerbangan
selama 40 menit di langit selatan Prancis dekat Istres. Ini menandai
tercapainya rekor baru untuk X3, yang mendemonstrasikan teknologi tinggi
dari Eurocopter, lepas landas dan mendarat vertikal (VTOL), dan
sekaligus menawarkan kecepatan pesawat bertenaga turboprop.
Hubungan RI-Rusia Semakin Baik
Hubungan antara Rusia dan Indonesia mengalami peningkatan dari waktu ke
waktu, hal ini ditandai dengan adanya berbagai kerjasama khususnya
kerjasama di bidang pertahanan seperti pembelian beberapa Alat Utama
Sistem Senjata (alutsista) dari Rusia. Untuk itu Sekjen berharap
kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini dapat lebih ditingkatkan
lagi di masa yang akan datang.
Heli Serang Marinir TNI-AL
Pembelian Heli Serang untuk Puspenerbad TNI-AD
semakin mendekati kenyataan. Entah yang nantinya di pilih AH-64D
Apache,AH-1Z Viper atau UH-60 Blackhawk biarlah para petinggi-petinggi
Kementrian Pertahanan dan TNI yang menentukannya. Walau Mi-35P Hind
buatan Rusia sudah menjadi bagian Skadron 31/serbu Puspenerbad TNI-AD,
sejatinya dan idealnya adalah dengan menggenapkan menjadi full 1 Skadron
untuk berdampingan dengan Skadron Mi-17. Biarlah hanya para petinggi -
petinggi tersebut yang mengetahui alasannya,mengapa Mi-35P Hind tidak
digenapkan menjadi 1 Skadron.
Kehandalan Rudal Anti Tank Javelin
Sistem persenjataan Tentara Nasional Indonesia memang harus terus
diremajakan, jika tidak ingin ketinggalan dengan sejumlah negara
tetangga. Setelah membeli sejumlah peralatan tempur, kali ini TNI
membeli sejumlah peluncur rudal anti-tank (ATGM) canggih asal Amerika Serikat. Namanya Javelin. Ini bagian dari upaya untuk memodernisasi alutsista.
Pembelian peluncur rudal itu disampaikan Menteri Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro, usai rapat tertutup rencana kerja pemerintah bersama
Panglima TNI dan Komisi I DPR RI, Senin 10 Juni 2013 di Jakarta.
Pembelian itu, kata Purnomo, demi melengkapi alutsita Angkatan Darat
Indonesia. "Ini masih rencana dan pembahasan," kata Purnomo.
Roket Dan UAV Produk AnakBangsa Akan Dipamerkan
Putra-putri
Indonesia sudah mampu membuat produk-produk canggih seperti roket
ringan, pesawat tanpa awak dan satelit. Rencananya produk-produk itu
akan mulai diluncurkan akhir bulan ini.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta menyebutkan, beberapa ahli di lembaga negara dan BUMN telah memampu menciptakan produk canggih tersebut, dan dinilai tak kalah dengan negara-negara lain.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta menyebutkan, beberapa ahli di lembaga negara dan BUMN telah memampu menciptakan produk canggih tersebut, dan dinilai tak kalah dengan negara-negara lain.
Batantek Kuasai 51% Kepemilikan Pabrik Nuklir Di AS
Permintaan Menteri Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Dahlan Iskan yang meminta PT Batan Teknologi agar mengembangkan
bisnisnya dengan membangun pabrik di Virginia Amerika Serikat (AS) akan
terealisasi.
"Kita joint venture, sekarang sudah MoU, sudah partisipasi design juga. Target beroperasi di 2017 di Amerika. Dengan mayoritas saham 51 persen kita, 49 persen mereka," ungkap Direktur Utama Batan Teknologi Yudiutomo Imardjoko kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Dia menjelaskan, total investasi untuk membangun pabrik pengayaan uranium sistem rendah disana mencapai USD170 juta.
"Kita joint venture, sekarang sudah MoU, sudah partisipasi design juga. Target beroperasi di 2017 di Amerika. Dengan mayoritas saham 51 persen kita, 49 persen mereka," ungkap Direktur Utama Batan Teknologi Yudiutomo Imardjoko kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Dia menjelaskan, total investasi untuk membangun pabrik pengayaan uranium sistem rendah disana mencapai USD170 juta.
Indonesia Segera Bangun Infrastruktur Pembuatan Kapal Selam dan Pesawat Tempur
12 Juni 2013, Jakarta: Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, menyatakan Indonesia segera membangun infrastruktur pembuatan kapal selam di Surabaya melalui PT PAL.
Kemhan Ajukan Anggaran Pembelian Apache dan Hercules ke Parlemen
10 Juni 2013, Jakarta: Komisi I DPR RI dapat menerima penjelasan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro soal pagu indikatif Kemhan Tahun 2014 sebesar Rp 80.497.980.000.000 (delapan puluh triliun empat ratus sembilan puluh tujuh miliar sembilan ratus delapan puluh juta rupiah).
"Komisi I juga dapat menerima usulan tambahan anggaran yang di ajukan Kemhan/TNI sebesar Rp 8.730.522.000.000," ujar Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq, menceritakan hasil raker Komisi I dengan Menhan dan Panglima TNI membahas Perubahan APBN 2013 dan RAPBN 2014 yang dilakukan secara tertutup, Senin (10/6).
Subscribe to:
Posts (Atom)