Liga Profesional Putri Kembali Hadir
Diluncurkan Kemarin, Jawa Pos for Her WNBL Bergulir Bulan Depan
JAKARTA – Liga basket profesional tanah air akan semakin lengkap. Setelah beberapa tahun vakum, liga basket putri kembali diselenggarakan. Bertitel Women’s National Basketball League (WNBL) Indonesia dan menggandeng Jawa Pos for Her sebagai sponsor title, liga baru itu diluncurkan kemarin (21/2) di Jakarta.
Kehadiran Jawa Pos for Her WNBL Indonesia akan melengkapi liga putra, Flexi NBL Indonesia, yang kini tengah bergulir di Bali. Seperti halnya NBL, WNBL juga diselenggarakan PT DBL Indonesia’Kami mengucapkan terima kasih kepada PT DBL Indonesia yang akhirnya mau menerima permintaan kami untuk mengelola liga basket putri,’’ kata Agus Mauro, sekretaris jenderal (Sekjen) PP Perbasi, saat launching WNBL kemarin.
Ada lima tim yang nanti berlaga di WNBL. Yakni, Tomang Sakti Mighty Bees Jakarta, Surabaya Fever, Sritex Dragons Solo, Sahabat Semarang, serta Rajawali-Tunas Mojang Jawa Barat. Meski sudah lama vakum, kesan profesional akan langsung terasa di WNBL.
Pertandingan pertama WNBL akan diselenggarakan pada 14 Maret bersamaan dengan berlangsungnya seri kelima NBL. Babak final diselenggarakan di GOR UNY Jogjakarta pada 28 April (sehari sebelum grand final NBL). Tim yang berhak tampil dalam partai puncak WNBL adalah dua tim dengan poin terbanyak setelah melakoni masing-masing delapan laga.
’’Sejak pertama mengelola NBL, sudah banyak pihak yang menginginkan kami juga mengelola liga perempuan. Apalagi, di Indonesia, liga perempuan sudah vakum beberapa tahun. Ketika dulu berjalan pun, terkesan sangat seadanya,’’ kata Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia, commissioner NBL dan WNBL Indonesia. ’’Walau kesannya mendadak, kami sudah berkoordinasi dengan Pengurus Pusat Perbasi dan klub-klub peserta sejak beberapa bulan lalu,’’ imbuhnya. Kehadiran WNBL pun disambut positif seluruh insan basket tanah air. Pebasket putri kini memiliki wadah untuk mengembangkan karir setelah tampil di level sekolah maupun universitas. Itu tidak terjadi sejak Kobanita kali terakhir diselenggarakan pada 2008.
Kompetisi basket di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir sebenarnya sudah sangat baik. Di level pelajar, ada Honda DBL yang diselenggarakan mulai Aceh sampai Papua. Di level mahasiswa, ada Libamanas. Kehadiran WNBL akan melengkapi NBL yang sejak musim lalu berjalan sangat baik. Semua liga itu bakal mempermudah PP Perbasi untuk menjaring pemain potensial untuk masuk skuad timnas.
Klub-klub peserta WNBL juga menunjukkan antusiasme tinggi. Kehadiran WNBL mengobati kerinduan para pemilik klub maupun pebasket putri untuk berkiprah di level profesional.
’’Saya sendiri sangat happy atas adanya WNBL. Para pemain putri sekarang punya kesempatan bertanding di level profesional,’’ terang Christopher Tanuwidjaja, komisaris Surabaya Fever.
Hal yang sama diungkapkan owner Tomang Sakti Hasan Gozali. Pria yang juga menjabat manajer timnas basket putri di SEA Games 2011 itu menyatakan, WNBL akan membuat basket putri Indonesia bergerak maju. ’’Misalnya saja, Tomang Sakti. Selama ini, kami hanya bertanding di Jakarta. Tapi, kini anak-anak bisa bertanding di tingkat nasional. Ini merupakan babak baru basket Indonesia,’’ ucap Hasan.
Bukan hanya para insan basket yang merasa bahagia dengan adanya WNBL. Artis Soraya Hylmi yang turut hadir dalam launching kemarin juga yakin basket putri Indonesia siap melompat lebih tinggi. ’’Kami semua tahu bagaimana kinerja PT DBL Indonesia. Mereka tidak hanya sukses menyelenggarakan event nasional, tetapi juga Internasional. Untuk musim pertama, memang masih menempel di NBL. Tapi, musim selanjutnya bisa jadi berdiri sendiri,” terang Soraya.
Harapan yang sama diungkapkan Menpora Andi Alifian Mallarangeng. Menteri asal Makassar tersebut menyatakan bahwa WNBL akan menjadi batu loncatan bagi Indonesia untuk berprestasi di level internasional.
’’WNBL menjadi jawaban atas meratanya DBL serta Libamanas. Kini para pemain putri memiliki kans yang sama dengan pemain putra. Kalau semakin bagus, bukan tidak mungkin akan mendapat emas di SEA Games 2013,’’ tegasnya.
Memang, dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa, Indonesia seharusnya tidak kekurangan talenta basket. Termasuk, basket putri. Peserta putri Honda DBL saja mencapai ribuan. Kalau satu persen saja yang memiliki skill mumpuni layak masuk timnas, akan ada ratusan bibit pebasket potensial yang bisa dijaring. Kehadiran WNBL akan membuat mereka memiliki tempat untuk menempa diri menjadi pemain level internasional.