JAKARTA - Wakil
Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Irjen Kemhan Laksdya
TNI Sumartono, dan Wakasal Laksdya TNI Marsetyo serta sejumlah Pejabat Mabes
TNI dan Angkatan, Selasa (31/7), meresmikan pembangunan tiga kapal perang di
Galangan Kapal PT. Dok dan Perkapalan (DKB) Kodja Bahari, di Jakarta.
Peresmian yang
ditandai dengan peletakan lunas (keel laying) ini menandai pembangunan satu unit kapal
perang jenis Bantum Cair Minyak (BCM) serta pemotongan baja pertama (first steel
cutting) untuk pembangunan dua unit kapal jenis Landing Ship Tank (LST).
Dalam sambutannya, Wamenhan mengatakan, Peristiwa peresmian ini
merupakan bukti satu langkah maju dari peran PT. Dok dalam
membangkitkan industri pertahanan, sekaligus menjadi peran pemerintah sesuai
dengan apa yang telah dicanangkan oleh Presiden RI untuk memodernisasi
alutsista TNI. Terlebih, produk yang dihasilkan akan menjadi bahan laporan
Bapak Presiden kepada rakyat Indonesia pada 5 Oktober 2014 di Surabaya.
|
Model kapal perang LST buatan PT. Dok Kodja Bahari |
Lebih lanjut, Wamenhan mengatakan masih
ada 2 episode tantangan lagi yang harus dimenangkan oleh PT Dok Kodja Bahari
yaitu, masalah kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian pembangunan kapal.
Sedangkan ke depan, Wamenhan berharap PT Dok Kodja Bahari juga harus mampu
berbicara tidak hanya pada skala nasional saja, tetapi juga pada tingkat
regional.
Dan untuk mewujudkan upaya tersebut, sedang dipikirkan wacana
mengadakan joy sea trip bagi tamu-tamu dari negara luar pada event
Indo-Defence 2012 mendatang, sebagai bagian memperkenalkan kepada
negara-negara luar tentang industri perkapalan khususnya yang berada di
Jakarta, untuk menopang kebangkitan industri pertahanan. Mengingat, hal
tersebut dapat menjadi cermin serta Indonesia dikenal dengan kebangkitan
industri dan tidak mengenal krisis ekonomi global.
Sementara itu, Dirut PT Dok Kodja Bahari Riry Syeried Jetta menyampaikan,
bahwa kapal jenis BCM yang berukuran panjang 122,40 meter, lebar 16,50 meter,
memiliki kecepatan maksimal 18 knots dan berkapasitas bahan minyak cair
sebanyak 5500 m3 akan selesai pembangunannya dan diserahkan pada Bulan Desember
2013.
Pola pembangunan kapal tersebut menggunakan Multiyard Single
Construction Methode dengan sistem Integrated Hull Construction
Outfitting & Painting, yakni dilaksanakan di tiga galangan di Jakarta
yang dilakukan secara paralel serta pengerjaan konstruksi bangunan kapal sudah
mencapai 550 ton dari total 1.770 ton.
Sedangkan untuk kapal LST berukuran
panjang 117 meter, lebar 16,40 meter dengan kecepatan maksimal 16 knots,
diproyeksikan dapat mengangkut tank tidak hanya jenis BMP 3F tetapi juga untuk
tank sekaliber Leopard.