Rencana Indonesia membeli 3 Korvet Nakhoda Ragam Brunei Darussalam memang ngeri-ngeri sedap. Ngeri, karena semua calon pembeli akhirnya mengundurkan diri: Vietnam, Aljazair, Irak, Malaysia dan Filiphina. Sedap, karena sistem komunikasi dan senjata korvet Nakhoda Ragam bisa diintegrasikan dengan 4 korvet Sigma milik Indonesia.
Sistem senjata dan elektronik ketiga korvet Brunei lebih hebat daripada korvet Sigma Indonesia. Anti-udaranya telah menggunakan peluru kendali Seawolf. Sementara Sigma Indonesia masih menggunakan Mistral.Korvet Brunei juga dilengkapi sensor anti kapal selam (Thales Underwater Systems hull-mounted sonar), serta piranti canggih lainnya: Radamec electro-optic weapons director , Thales Sensors Cutlass countermeasures dan Scorpion radar jammer.
7 korvet modern yang bergerak dengan sistem terintegrasi, tentu akan menjadi mesin perang yang mematikan. Belum lagi jika dikombinasikan dengan fregat kelas Van Speijk. Formasi tempur kapal Indonesia akan semakin beragam.