MRLS Astros alutsista terbaru TNI AD. (Foto: Berita HanKam)
14 Februari 2013, Jakarta: Kepala Staf TNI AD (Kasad), Jenderal TNI
Pramono Edhie Wibowo, mengatakan sejumlah alat utama sistem senjata
(alutsista) di lingkungan TNI AD perlu diganti, dan pembeliannya
dilakukan bertahap. Alutsista yang akan dibeli tersebut dikaitkan dengan
fungsi organisasi dalam sistem pertahanan dan keamanan yang dijalankan
guna menjaga keutuhan NKRI.
"TNI AD mendapatkan anggaran 14 triliun rupiah untuk membeli dan
menyempurnakan alutsista setelah mendapatkan persetujuan dari DPR," kata
Kasad seusai meninjau alutsista Kodam I Bukit Barisan di Medan, Rabu
(13/2).
Edhie mengungkapkan anggaran 14 triliun rupiah tersebut disetujui dan
dialokasikan DPR untuk kepentingan pengadaan alutsista untuk saat ini.
Namun, ia enggan menanggapi mengenai tingkat kecukupan anggaran tersebut
untuk membeli dan menyempurnakan alutsista. "Kalau negara menyiapkan 14
triliun rupiah, saya harus mengamankan pada saat pengadaan 14 triliun
rupiah," kata mantan Pangkostrad itu.
Ia mencontohkan pembelian tank Leopard, meriam, dan roket yang memiliki
jarak tembak mencapai 100 km. "Bukan beratnya, tetapi jarak tembaknya
bisa mencapai 100 km," kata Kasad didampingi Pangdam I Bukit Barisan,
Mayjen TNI Lodewijk F Paulus.
Pihaknya juga akan melengkapi alutsista bagian penerbangan TNI AD dengan
membeli 24 helikopter jenis 412 dan sedang menegosiasikan 20 helikopter
jenis black hawk. Jika pembelian alutsista tersebut telah
direalisasikan, pihaknya akan mendistribusikannya ke berbagai satuan
atau cadangan dari pusat yang siap untuk digerakkan sewaktu-waktu.