SEOUL, KOMPAS.com - Dua hari setelah uji coba nuklir Korea Utara, Pemerintah Korea Selatan, Kamis (14/2/2013), memperkenalkansebuah misil penjelajah baru yang diklaim bisa menghantam langsung anggota komando tertinggi Korea Utara.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengundang sejumlah wartawan untuk menyaksikan presentasi rekaman video yang menampilkan uji coba penembakan misil itu dari sebuah kapal perang dan kapal selam.
"Misil penjelajah yang kami perkenalkan hari ini adalah senjata dengan presisi tinggi yang bisa mengidentifikasi dan menghantam jendela kantor markas komando Korea Utara," kata juru bicara Kemenhan Korsel, Kim Min-seok.
Misil ini, lanjut Kim, memiliki kekuatan mematikan dan bisa menghentikan aktivitas markas besar musuh di masa perang.
Angkatan Bersenjata Korsel dalam kewaspadaan tinggi sejak Pyongyang mengancam akan melakukan ujio coba nukli yang akhirnya dilaksanakan pada Selasa (12/2/2013).
Uji coba itu nampaknya dilakukan agar Korea Selatan lebih mengencangkan "otot-otot" militernya serta memamerkan teknologi militernya.
"Dengan misil ini, kami bisa menembak fasilitas apapun, peralatan bahkan target individual di lokasi mana saja di Utara, kapan saja dibutuhkan," kata seorang perwira tinggi AD Korsel, Mayor Jenderal Ryu Young, jeo.
Sebelumnya, Korea Selatan mengatakan segera mempercepat pengembangan misil jarak jauhnya yang bisa menjangkau seluruh sudut Korea Utara.
Pada Oktober 2012, Korea Selatan dan Amerika Serikat sepakat untuk meningkatkan kapasitan jangkauan sistem misil balistiknya hingga tiga kali lipat. Seoul mengklaim kesepakatan ini dilakukan untuk mengimbangi pengembangan sistem misil Korea Utara.
Sumber :
AFP
No comments:
Post a Comment