Modernisasi peralatan militer adalah
satu hal yang mutlak bagi suatu negara yang mempunyai tanggung jawab
kepada rakyatnya, dimana negara harus memiliki kemampuan angkatan perang
yang cukup handal.
Demikian dikatakan Wakil Menteri
Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat menjadi nara sumber dalam Acara Talk
Show Kantor Berita Radio Nasional RRI PRO 2 FM dengan tema “Urgensi Penguatan Sistem Pertahanan Keamanan Nasional dan Bela Negara”, Senin (11/2) di Hotel Sultan, Jakarta.
Lebih lanjut Wamenhan mengatakan, saat
ini di tahun 2010 sampai dengan 2014 pemerintah bersama dengan DPR
sedang berupaya memodernisasi peralatan militer atau Alat Utama Sistem
Senjata (Alutsista) TNI.
“Ini adalah satu hal yang dikerjakan
oleh negara, kalau kita berbicara dengan negara berarti pemerintah dan
rakyat yang direpresentasikan oleh wakil - wakilnya di DPR”, ujar
Wamenhan.
Dengan program modernisasi ini, maka
diharapkan TNI akan mempunyai mobilitas tinggi, daya pukul yang dahsyat
dan mempunyai jangkauan terhadap 7 Juta Km2 wilayah territorial Indonesia.
Apabila modernisasi Alutsista TNI dapat
tercapai sesuai target yang telah ditetapkan, menurut Wamenhan maka
sudah dapat dipastikan di tahun 2014 Indonesia akan masuk di dalam
kekuatan regional dari kekuatan militer di kawasan Asia Pasifik.
Sementara itu terkait dengan Bela
Negara, Wamenhan menegaskan bahwa Bela Negara merupakan hak dan
kewajiban setiap warga negara, sesuai dengan amanat dari UUD 1945. “Jadi
masalah bela negara adalah hak dan kewajiban, apakah dia militer atau
bukan militer itu adalah hak dan kewajiban”, ungkap Wamenhan.
Talk Show yang disiarkan secara live ini
diselenggarakan RRI PRO 2 FM bekerjasama dengan Yellow Forum For Young
Leader (YFYL). Selain Wamenhan, Talk Show juga menghadirkan Anggota
Komisi I DPR RI Tantowi Yahya dengan moderatori Andi Sinulingga dari
YFYL.Talk Show dihadiri kurang lebih 70 orang dari kalangan Mahasiswa,
Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) dan sejumlah wartawan media massa.
Sumber : DMC
No comments:
Post a Comment