JAKARTA, KOMPAS.com -- Indonesia dipastikan membeli Main Battle Tank (MBT) Leopard dari Jerman. Adapun rencana pembelian MBT dari Belanda dihentikan.
"Kita adakan percepatan sehingga dalam satu minggu kita beroleh kepastian soal pengadaan dan pembiayaan," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Senin (2/7/2012) di Jakarta.
Anggarannya berasal dari APBN sejumlah 280 juta dollar AS dan didapat dari pinjaman luar negeri melalui blue book dan green book. Jumlah yang diinginkan dalam pengadaan alutsista MBT adalah maksimum 100 unit.
Sjafrie menyebutkan, sebanyak 15 unit dijadwalkan sudah ada di Indonesia pada Oktober 2012. Sisanya, masih akan dibahas oleh high level committee yang melaksanakan dan mengendalikan proses modernisasi ini.
"Direncanakan secara bertutur-turut, mulai Oktober akan terus berdatangan Leopard ini dan itu disertai dengan kegiatan transfer teknologi yang dilaksanakan oleh PT Pindad," kata Sjafrie.
MBT tersebut bukan unit yang baru sama sekali, melainkan dalam proses refurbishment, yaitu memodifikasi MBT sesuai kebutuhan Indonesia. Hal serupa dilakukan oleh Singapura saat membeli MBT Leopard.
"Istilah bekas tidak ada. Peralatan militer itu tidak ada istilah bekas. Jadi kita menganut istilah refurbishment," jelasnya.