djombang.com - Pemerinta harus ekstra keras mengantipasi kenaikan harga BBM kali ini. Tidak hanya kerawanan penimbunan dan gejolak masyarakat. Namun beberapa BUMN pun harus siap melakukan langkah antisipasi terkait penggunaan BBM. Terkait itu Menteri BUMN, Dahlan Iskan wacanakan pabrik gula gunakan listrik pemerintah. Penggunaan listrik pemerintah ini bisa menghemat hingga 50 persen dari penggunaan tenaga uap yang dimiliki pabrik gula. Apalagi untuk tenaga uap ini masih menggunakan genset yang menggunakan bahan bakar minyak.
Wacana ini disampaikan oleh Dahlan saat melakukan inspeksi mendadak di pabrik gula Djombang Baru. Dahlan meninjau seluruh mesin penggilingan tebu peninggalan belanda yang sebagian bahannya sudah berkarat dan berusia tua.
Dahlan mengatakan mensiasati kenaikan bahan bakar minyak ini pagrik gula bisa menggunakan listrik pemerintah untuk menghemat penggunaan BBM. "Selama pabrik gula menggunakan sistim uap untuk menjalan mesin tersebut, penggunaan tenaga uap atau steam ini dilakukan oleh Belanda karena saat ini listrik belum ada seperti saat ini, "kata Dahlan, (18/03).
Untuk penggunaan listrik pemerintah ini, menurut Menteri bisa menghemat biaya hingga separoh lebih penggunaan BBM. Asumsinya untuk listrik umum / PLN menjualnya dengan harga Rp 650 per kwh. Sedang untuk industri, PLN menjualnya Rp 1.200 per kwh. "Harga ini lebih ringan jika dibandingkan pabrik gula memproduksi listrik sendiri dengan biaya diatas Rp 4000 per kwh, "jelas menteri.
Untuk itu, Dahlan meminta jajaran PTPN pabrik gula untuk menghitung ulang pemanfaatan listrik pemerintah dibandingkan dengan memproduksi tenaga listrik sendiri.
Usai melakukan sidak, mantan Dirut PLN ini berkunjung ke pondok pesantren Al Aziziyah Denanyar. Dipondok ini dahlan berkesempatan memberikan bantuan sembako secara simbolik untuk fakir miskin dan anak yatim piatu.