Peranan F-5 E/F di TNI AU
Sejak bergabung di TNI AU tahun 1970-an yang lalu, skuadron F-5 E/F di fungsikan sebagai skuadron interceptor (pencegat). Skuadron Interceptor berarti bahwa sejatinya pesawat ini yang diharapkan akan di turunkan untuk melakukan tugas mencegat pesawat musuh memasuki wilayah kedaulatan Indonesia tanpa izin. Itu artinya skuadron ini akan lebih diarahkan untuk bertarung menghadapi pesawat lawan (Air Superiority), walaupun tidak menutup kemungkinan memiliki kemampuan serangan permukaan (Ground Attack) maupun serang kapal permukaan (Maritime Strike). Beberapa dekade yang lalu kemampuan F-5 E/F cukup mumpuni sebagai interceptor karena memiliki kecepatan diatas 1.6 Mach.
Kawasan Sekitar Indonesia antara 2015 – 2020
Seperti perandaian kita tadi bahwa diharapkan skuadron pengganti F-5 ini sudah full operasional paling lama di tahun 2020, maka untuk menentukan pesawat paling cocok untuk menggantikan F-5 ini, kita harus melihat gambaran kawasan sekitar Indonesia di tahun 2020 itu. Sebagai mana kita ketahui, Australia sebagai salah satu tetangga dekat Indonesia sudah berkomitment untuk membeli puluhan pesawat generasi ke 5 yaitu F-35. Demikian halnya dengan Singapura yang juga sudah berencana membeli puluhan pesawat yang sama. Sedangkan Malaysia, dalam waktu beberapa tahun kedepan akan melengkapi skuadron MRCA pengganti Mig-29 N mereka. Kandidat pemenangnya adalah F/A-18 E/F Super Hornet, EF Typhoon atau Dassault Rafale.
Sejak bergabung di TNI AU tahun 1970-an yang lalu, skuadron F-5 E/F di fungsikan sebagai skuadron interceptor (pencegat). Skuadron Interceptor berarti bahwa sejatinya pesawat ini yang diharapkan akan di turunkan untuk melakukan tugas mencegat pesawat musuh memasuki wilayah kedaulatan Indonesia tanpa izin. Itu artinya skuadron ini akan lebih diarahkan untuk bertarung menghadapi pesawat lawan (Air Superiority), walaupun tidak menutup kemungkinan memiliki kemampuan serangan permukaan (Ground Attack) maupun serang kapal permukaan (Maritime Strike). Beberapa dekade yang lalu kemampuan F-5 E/F cukup mumpuni sebagai interceptor karena memiliki kecepatan diatas 1.6 Mach.
Kawasan Sekitar Indonesia antara 2015 – 2020
Seperti perandaian kita tadi bahwa diharapkan skuadron pengganti F-5 ini sudah full operasional paling lama di tahun 2020, maka untuk menentukan pesawat paling cocok untuk menggantikan F-5 ini, kita harus melihat gambaran kawasan sekitar Indonesia di tahun 2020 itu. Sebagai mana kita ketahui, Australia sebagai salah satu tetangga dekat Indonesia sudah berkomitment untuk membeli puluhan pesawat generasi ke 5 yaitu F-35. Demikian halnya dengan Singapura yang juga sudah berencana membeli puluhan pesawat yang sama. Sedangkan Malaysia, dalam waktu beberapa tahun kedepan akan melengkapi skuadron MRCA pengganti Mig-29 N mereka. Kandidat pemenangnya adalah F/A-18 E/F Super Hornet, EF Typhoon atau Dassault Rafale.