Presiden
SBY dan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev memeriksa pasukan
kehormatan, di Istana Kepresidenan Ak-Orda, Astana, Senin (2/9).
(ANTARA/Anung)
Beberapa waktu lalu Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro
mengumumkan tentang adanya tawaran/hibah dari Rusia untuk 10 kapal selam
refurbish. Ketua Komisi 1 DPR menyatakan mendukung rencana pembelian 10
kapal selam eks Rusia, selama memperhatikan untur transfer teknologi
yang didapat Indonesia. Kementerian Pertahanan pun menyiapkan tim untuk
memeriksa langsung kapal selam yang ditawarkan Rusia.
Tak lama setelah pernyataan Menteri Pertahanan itu, Presiden SBY
didampingi sejumlah menteri Kabinet berkunjung ke Kazakhstan,
Polandia dan Rusia.
“Kunjungan ke luar negeri Presiden RI selama 7 hari, memiliki arti
strategis bagi kepentingan nasional Indonesia utamanya di bidang
ekonomi,” ujar Staf Khusus Presiden, Teuku Faizasyah.
Di Kazakhstan, Presiden SBY bertemu dengan Perdana Menteri Serik
Akhmetov, Selasa (3/9) pukul 10.20 waktu setempat di Hotel Rixos
President Astana. Kedua kepala pemerintahan membahas peningkatan
kerjasama di bidang ekonomi dan bisnis. Perdagangan, pertanian,
perkebunan, kapas, gandum dan berbagai komoditas lain menjadi pokok
pembicaraan. Indonesia berencana membangun pabrik mie di negara
tersebut dan kedua negara sepakat membuka penerbangan langsung
Indonesia-kazakhtan, untuk mendorong kerjasama ekonomi.
Perdagangan antara kedua negara pada 2012 mencapai 63,1 juta dolar AS
meningkat 90 persen dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 33,1 juta
dolar AS. Terdapat trend kenaikan 16,8 persen pada lima tahun terakhir.