Menatap sedikit ke masa tahun 60-an, saat Armada TNI AL (d/h ALRI) menjadi yang terkuat di belahan Asia Selatan, banyak alutsista kala itu yang punya kesan mendalam keberadaannya hingga kini, sebut saja seperti penjelajah KRI Irian, kapal tender kapal selam KRI Ratulangi, 12 kapal selam kelas Whiskey, armada perusak kelas Skoryy, dan armada frigat kelas Riga. Itu semua adalah kapal perang dengan tonase yang relatif besar, lalu bagaimana dengan keberadaan satuan kapal cepat?
Nyatanya di Era Bung Karno, TNI AL juga tak ketinggalan di segmen kapal cepat (fast attack craft). Yang paling populer dan terkenal dalam sejarah sudah pasti delapan unit MTB (Motor Torpedo Boat) kelas Jaguar buatan Jerman Barat. Jenis kapal inilah yang terlibat dalam pertempuran di Laut Arafuru dengan berakhir kandasnya KRI Matjan Tutul (602). Seperti telah banyak dibahas, saat itu TNI AL juga punya kapal cepat lain yang sosoknya lebih sangar, yakni kapal cepat kelas Komar.