Satuan
tugas Kontingen Garuda (Konga) XXIII-G/UNIFIL atau Indobatt (Indonesian
Battalyon) menjadikan Desa Deir Serrian di Lebanon Selatan sebagai desa
binaan. "Kami selalu memperlakukan personel Indobatt seperti keluarga
sendiri," kata Kepala Desa Deir Serrian, Wafik Moh Karyem, di Lebanon,
Selasa (5/2).
Wednesday, February 06, 2013
TNI Membentuk Desa Binaan di Lebanon
Pelatihan Pesawat T-50 Dan T/A-50
Pelatihan ini akan memakan waktu selama 21 minggu, dan para pilot TNI AU
akan melakukan pelatihan dengan pesawat T-50 sebelum menggunakan
pesawat TA-50.
Pelatihan pesawat TA-50 sendiri akan dilakukan di Wing 16th Fighter 1, setelah lulus dalam menerbangkan pesawat T-50.
Pelatihan pesawat TA-50 sendiri akan dilakukan di Wing 16th Fighter 1, setelah lulus dalam menerbangkan pesawat T-50.
Menuju The Great Indonesia (Feat New N250 By WH)
Berbagai perhitungan
dan kalkulasi ekonomi telah dilakukan oleh para pakar dalam 10 tahun
terakhir untuk meneropong, seperti apa kira-kira kekuatan ekonomi dunia
pada pertengahan abad 21 nanti, yakni tahun 2050.
Hasil perhitungan mereka relatif sama, yakni negara-negara itu juga yang akan masuk menjadi 10 negara terkuat secara ekonomi. Perbedaannya ada pertukaran posisi untuk beberapa negara.
Misalkan, perhitungan yang dilakukan oleh Carnegie Endowment for International Peace (April 2010), menempatkan Ekonomi dunia akan dipimpin oleh China, disusul di nomer dua oleh India lalu Amerika Serikat di urutan ketiga.
Lembaga ini menempatkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia nomer 13 pada tahun 2050, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 4,8 % per tahun.
Perhitungan ini langsung disangkal oleh Menteri Kordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Menurut hitungannya Indonesia akan menempati posisi 6 sebagai negara ekonomi terkuat pada tahun 2050, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,8 % per tahun dan pada 2014 angka tersebut terkerek lagi ke 7-8%. Dengan hitung-hitungan itu, Indonesia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi nomer 10 dunia pada tahun 2025.
Tahun Ini Indonesia Dapat Tambahan 6 Pesawat Sukhoi
Komitmen pemerintah Indonesia meningkatkan kemampuan pertahanan melalui
kekuatan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) kiranya akan
terwujud mulai tahun 2013 ini. Lantaran, Kementerian Pertahanan melalui
TNI Angkatan Udara (TNI AU) akan mendapatkan beberapa pesawat seperti T
50 dari Korea dan 6 Pesawat Sukhoi dari Rusia.
"Ada program yg restra pertama yang lima tahunan itu untuk mendatangkan beberapa alutsista. Sebetulnya proses pembangunan pertahanan ini adalah domainnya kementrian pertahanan. Tapi perlu diketahui bahwa dalam tahun ini kita kedatangan pesawat T 50 dari korea, lalu kedatangan pesawat Sukoi dengan jumlah 6 unit lagi," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia di sela-sela acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU 2013 di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2013).
Selain dua pesawat itu, TNI AU juga akan menambah Pesawat tempur jenis Super Tucano yang rencananya didatangkan sebanyak 16 unit. Saat ini baru 4 unit yang sampai di Indonesia.
"Ada program yg restra pertama yang lima tahunan itu untuk mendatangkan beberapa alutsista. Sebetulnya proses pembangunan pertahanan ini adalah domainnya kementrian pertahanan. Tapi perlu diketahui bahwa dalam tahun ini kita kedatangan pesawat T 50 dari korea, lalu kedatangan pesawat Sukoi dengan jumlah 6 unit lagi," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia di sela-sela acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU 2013 di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2013).
Selain dua pesawat itu, TNI AU juga akan menambah Pesawat tempur jenis Super Tucano yang rencananya didatangkan sebanyak 16 unit. Saat ini baru 4 unit yang sampai di Indonesia.
DPR : Pembelian Alutsista Harus Lengkap
Komisi I meminta TNI memperhatikan kelengkapan elemen-elemen penting yang diperlukan dalam setiap pengadaan Alutsista agar Alutsista tersebut memiliki daya gentar (deterrence affect) yang maksimal.
Komisi I DPR RI menilai ada berbagai hal yang masih perlu mendapatkan perhatian dalam sistem pengadaan Alutsista TNI. “TNI agar konsisten menjalankan rencana pengadaan Alutsista yang telah diputuskan dan menjaga kesesuaian dalam tata kelola pengadaan Alutsista,” kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq usai memimpin rapat kerja dengan Panglima TNI Agus Suhartono membahas pertanggungjawaban anggaran TNI 2012 dan rencana kerja 2013, di Gedung DPR, Selasa (5/2).
Selain itu, Komisi I mendukung pengalokasian kembali pengadaan Alutsista bagi TNI AL yang sebelumnya sudah diajukan pada APBN-P 2012 namun belum terealisasi. Alutsista yang dimaksud berupa sepaket enkripsi, seperangkat alat komunikasi taktis, dan 135 unit alat selam. "Panglima TNI menjelaskan bahwa anggaran optimalisasi TNI 2012 sebesar Rp 678 miliar, realitanya hingga tutup buku tahun lalu, tidak kunjung bisa cair. Sementara program-program yang sudah diajukan di Komisi I itu penting dan perlu segera direalisasikan," kata Mahfudz.
ARC Goes To Seminar Kavaleri TNI-AD 2013
Sesuai visi Angkasa Readers Community untuk menghadirkan
berita-berita seputar pertahanan yang terbaru dan paling eksklusif untuk
para pembaca, ARC berusaha memperoleh update dari tangan pertama.
Apa Kabar Leopard 2 RI...?
Perkembangan tentang Leopard 2 tentu menjadi hot issue terpanas dalam masa-masa sekarang ini. Apabila dalam kesempatan sebelumnya sudah sempat dibahas bahwa kontrak sudah final, ternyata didapat info bahwa kontrak tersebut sedang difinalisasi detailnya, dan diharapkan akan selesai dalam waktu tiga bulan mendatang, yaitu pada bulan April. Ini akan langsung diikuti dengan pengiriman Leopard 2A4 pertama, yang diharapkan akan siap untuk parade bulan Oktober tahun 2013. Penyiapan krunya sendiri juga tak dilupakan, dimana persiapan calon instruktur juga tengah berjalan. Para calon instruktur Leopard 2 ini diambil dari para instruktur tank AMX-13 dan Scorpion, dimana mayoritas datang dari instruktur Scorpion, tank ringan yang kita beli dari Inggris.
Sejalan dengan penyiapan calon instruktur tersebut, Pussenkav juga sudah menyelesaikan pembangunan gedung simulator, yang dibangun dengan fasilitas tercanggih untuk menyiapkan seluruh awak, baik itu komandan, penembak, pengisi peluru, dan pengemudi. Simulatornya yang pernah diturunkan ARC pada laporan sebelumnya, didesain secara modular sehingga bisa diganti-ganti. Butuh set sistem Leopard 2? Scorpion? AMX-13? Tinggal copot dan pasang saja modul di sisi atas, sehingga waktu penyiapan simulator dapat dipersingkat untuk melatih kru.
Subscribe to:
Posts (Atom)