Komitmen pemerintah untuk mewujudkan hubungan kerja sama
dengan Korea Selatan di bidang industri pertahanan semakin menguat.
Menurut rencana, kedua negara Asia ini bakal segera merealisasikan
pembangunan kapal selam bersama untuk Indonesia di tahun depan.
Juru Bicara Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Silmy Karim
menuturkan, pemerintah telah melakukan berbagai persiapan demi
merealisasikan proyek alat utama sistem persenjataan (alutsista) ini. Di
antaranya dengan menyediakan fasilitas untuk keperluan produksi kapal
selam di PT PAL Indonesia, Surabaya. "Untuk tahap awal persiapan
infrastruktur tersebut, pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar
150 juta dolar AS," ujar Silmy di Jakarta, Selasa (2/7).
Di samping itu, lanjut dia, sejumlah tenaga ahli Indonesia juga diberangkatkan ke Korea untuk dibekali dengan pelatihan dan transfer of technology (ToT).
Semua langkah ini dilakukan sebagai bagaian dari upaya modernisasi
alutsista TNI, khususnya Angkatan Laut. Sebelumnya, sempat berkembang
pandangan yang menilai kerja sama alutsista ini bakal merugikan
kepentingan nasional Indonesia. Ini lantaran tenaga-tenaga ahli yang
dikirim pemerintah ke negeri ginseng hanya sebatas learning by seeing (belajar dengan cara mengamati), bukan learning by doing (belajar dengan cara mempraktikkan).
Namun, Silmy membantah hal tersebut. Ia menjamin pemerintah Korea
tidak akan setengah hati dalam mentransfer teknologi kapal selamnya
kepada Indonesia. Kalau pun ada perbedaan metodologi dalam klausul
kontrak kerja sama ini, menurutnya itu masih wajar-wajar saja. Apalagi,
kata dia, hubungan Indonesia dan Korea Selatan selama ini sudah terjalin
baik.
"Sejauh ini, hubungan kedua negara tidak hanya pada ruang lingkup
kecil industri pertahanan. Tapi lebih dari itu, Indonesia dan Korea
punya hubungan yang lebih erat dalam kerja sama yang lebih besar," kata
Silmy.
Sumber : Republika
No comments:
Post a Comment