Komandan Garda Revolusi Iran memperingatkan Israel akan mendapatkan
serangan sengit, bila bersikeras menyerang fasilitas nuklir Iran.
Menurutnya, Iran juga telah mempersiapkan peperangan global.
"Iran sudah mempersiapkan diri untuk peperangan global. Israel pasti akan menghadapi perlawanan dahsyat bila mereka tetap menyerang fasilitas nuklir Iran," ujar Jenderal Hossein Salami, seperti dikutip Associated Press, Kamis (18/10/2012).
Salami memperingatkan, setiap serangan yang diarahkan kepada Iran kemungkinan besar bisa memicu konflik regional. "Bila konflik ini pecah, pendukung Iran seperti Hizbullah sudah pasti akan turun," imbuhnya.
Ancaman demi ancaman terus diarahkan kepada Iran. Tetapi hingga saat ini, ancaman tersebut diperkirakan hanya bentuk retorika biasa yang ditujukan untuk menakut-nakuti Negeri Paramullah.
Israel memang terus menyuarakan akan menyerang fasilitas nuklir Iran. Menurut Negara Yahudi tersebut, Iran memiliki kemampuan yang dapat membahayakan kawasan Timur Tengah. Iran pun menolak anggapan bahwa dirinya memiliki senjata nuklir, seperti yang sudah dituduhkan Israel.
Menurut Iran, program nuklirnya digunakan hanya untuk kepentingan damai. Mereka menggunakan program nuklir tersebut untuk memasok listrik bagi rakyatnya.
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menentang rencana sepihak Israel untuk melancarkan serangan kepada Iran. Mereka bersikeras untuk mengatasi Iran dengan cara damai.
Negeri Paman Sam lebih memilih jalan negosiasi untuk mengatasi Iran. AS pun masih mengandalkan penekanan sanksi-sanksi yang dijatuhkan untuk Negeri Persia tersebut.
"Iran sudah mempersiapkan diri untuk peperangan global. Israel pasti akan menghadapi perlawanan dahsyat bila mereka tetap menyerang fasilitas nuklir Iran," ujar Jenderal Hossein Salami, seperti dikutip Associated Press, Kamis (18/10/2012).
Salami memperingatkan, setiap serangan yang diarahkan kepada Iran kemungkinan besar bisa memicu konflik regional. "Bila konflik ini pecah, pendukung Iran seperti Hizbullah sudah pasti akan turun," imbuhnya.
Ancaman demi ancaman terus diarahkan kepada Iran. Tetapi hingga saat ini, ancaman tersebut diperkirakan hanya bentuk retorika biasa yang ditujukan untuk menakut-nakuti Negeri Paramullah.
Israel memang terus menyuarakan akan menyerang fasilitas nuklir Iran. Menurut Negara Yahudi tersebut, Iran memiliki kemampuan yang dapat membahayakan kawasan Timur Tengah. Iran pun menolak anggapan bahwa dirinya memiliki senjata nuklir, seperti yang sudah dituduhkan Israel.
Menurut Iran, program nuklirnya digunakan hanya untuk kepentingan damai. Mereka menggunakan program nuklir tersebut untuk memasok listrik bagi rakyatnya.
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menentang rencana sepihak Israel untuk melancarkan serangan kepada Iran. Mereka bersikeras untuk mengatasi Iran dengan cara damai.
Negeri Paman Sam lebih memilih jalan negosiasi untuk mengatasi Iran. AS pun masih mengandalkan penekanan sanksi-sanksi yang dijatuhkan untuk Negeri Persia tersebut.
Perang Dengan Iran Berarti Israel Juga Harus Siap Hadapi Hizbullah
Serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dianggap sebagai perjudian oleh
Israel. Setidaknya hal inilah yang berada dalam pikiran mantan Menteri
Pertahanan Israel Arieh Herzog.
Menurut Herzog, bila Pemerintahan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu tetap akan menyerang fasilitas nuklir Iran, maka Israel harus bersiap pula menghadapi serangan dari Hizbullah. Selama ini, kelompok yang berbasis di Lebanon tersebut memang diketahui memiliki kedekatan dengan Iran.
Berdasarkan pengamatan Herzog, kelompok yang selalu didukung oleh Iran tersebut hingga saat ini terus meningkatkan kemampuannya sejak perang antara Israel dan Lebanon 2006 silam. Menurutnya, Hizbullah memiliki roket yang bisa menyentuh Israel.
"Roket yang digunakan pada perang 2006 lalu memiliki jarak tempur terbatas. Tetapi mereka (Hizbullah) memiliki ribuan roket jarak pendek dan beberapa roket jarak menengah, yang jumlah mungkin mencapai 10 ribu. Setengah di antaranya digunakan untuk melawan Israel," ucapa Herzog, seperti dikutip Sky News, Kamis (11/10/2012).
"Hingga saat ini, mereka terus mengembangkan kemampuan hingga lima kali lipat. Hizbullah kini memiliki kapasitas jarak jauh dan bahkan memiliki tingkat akurasi tinggi," lanjutnya.
Herzog menambahkan, semua yang dimiliki saat ini menunjukkan ancaman besar bagi Israel. Dirinya pun menilai penggunaan pesawat pengebom tak berawak makin mempersulit keadaan bagi Israel. Baginya, saat ini Hizbullah makin terus bertambah kuat.
Mengenai rencana serangan dari Israel, Herzog menilai negaranya harus berpikir ulang untuk melancarkan serangan kepada Iran. "Kita (Israel) memang memiliki kemampuan untuk membela diri. Tapi saya tidak tahu apakah kita mampu bertahan bila dihadapkan pada serangan yang mengepung," tuturnya.
Sumber : Okezone
No comments:
Post a Comment