Indonesia dan China
akan menggelar dialog membahas kerja sama bidang politik, hukum dan
keamanan kedua negara serta pengaruhnya bagi kawasan.
Dalam dialog ke-4 Politik, Hukum dan Keamanan antara Indonesia dan China, delegasi Indonesia dipimpin Menko Polhukam Djoko Suyanto dan delegasi China dipimpin Anggota Dewan Negara Yang Jiechi.
Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan, Rabu, mengatakan, kerja sama politik, hukum dan keamanan kedua negara telah berjalan baik bahkan semakin solid.
"Di bidang hukum, kita telah banyak melakukan kerja sama dalam penanganan kejahatan trans nasional seperti peredaran narkoba, kejahatan dunia maya dan lainnya," ungkapnya.
Sedangkan di bidang pertahanan, Indonesia dan China memiliki kerja sama yang semakin luas seperti pertukaran perwira siswa, latihan bersama, alih teknologi, dialog antarmatra angkatan darat, dan angkatan laut, kata Imron.
Dialog Bilateral antara Menko Polhukam RI dan State Councilor China merupakan pelaksanaan salah satu butir Deklarasi Bersama Kemitraan Strategis RI-China yang ditandatangani April 2005.
"Kegiatan itu telah tiga kali dilaksanakan, yaitu pertama di Beijing, pada 17-21 September 2006, kedua di Jakarta, 21 Januari 2010, dan ketiga di Beijing, 28-29 Maret 2012," katanya.
Namun, lanjut Imron, sejak pertemuan ketiga kedua pihak sepakat untuk menjadikan pertemuan dua tahunan itu menjadi tahunan. "Ini menunjukkan kemitraan kedua negara semakin solid, terutama dalam bidang politik, hukum dan keamanan," katanya menegaskan.
Anggota Dewan Negara Yang Jieji saat tiba di Bandara Soekarno Hatta Rabu malam mengatakan dialog kali ini juga memiliki arti penting bagi kedua negara.
"Diharapkan dengan pertemuan kali ini, akan bertambah banyak kemajuan yang dicapai hingga makin mempererat hubungan kedua negara," katanya.
Dalam dialog ke-4 Politik, Hukum dan Keamanan antara Indonesia dan China, delegasi Indonesia dipimpin Menko Polhukam Djoko Suyanto dan delegasi China dipimpin Anggota Dewan Negara Yang Jiechi.
Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan, Rabu, mengatakan, kerja sama politik, hukum dan keamanan kedua negara telah berjalan baik bahkan semakin solid.
"Di bidang hukum, kita telah banyak melakukan kerja sama dalam penanganan kejahatan trans nasional seperti peredaran narkoba, kejahatan dunia maya dan lainnya," ungkapnya.
Sedangkan di bidang pertahanan, Indonesia dan China memiliki kerja sama yang semakin luas seperti pertukaran perwira siswa, latihan bersama, alih teknologi, dialog antarmatra angkatan darat, dan angkatan laut, kata Imron.
Dialog Bilateral antara Menko Polhukam RI dan State Councilor China merupakan pelaksanaan salah satu butir Deklarasi Bersama Kemitraan Strategis RI-China yang ditandatangani April 2005.
"Kegiatan itu telah tiga kali dilaksanakan, yaitu pertama di Beijing, pada 17-21 September 2006, kedua di Jakarta, 21 Januari 2010, dan ketiga di Beijing, 28-29 Maret 2012," katanya.
Namun, lanjut Imron, sejak pertemuan ketiga kedua pihak sepakat untuk menjadikan pertemuan dua tahunan itu menjadi tahunan. "Ini menunjukkan kemitraan kedua negara semakin solid, terutama dalam bidang politik, hukum dan keamanan," katanya menegaskan.
Anggota Dewan Negara Yang Jieji saat tiba di Bandara Soekarno Hatta Rabu malam mengatakan dialog kali ini juga memiliki arti penting bagi kedua negara.
"Diharapkan dengan pertemuan kali ini, akan bertambah banyak kemajuan yang dicapai hingga makin mempererat hubungan kedua negara," katanya.
Sumber : Antara
No comments:
Post a Comment