Penandatanganan
pemesanan helikopter serang itu dilakukan antara Menteri Pertahanan,
Purnomo Yusgiantoro, dan koleganya, Menteri Pertahanan Amerika Serikat,
Chuck Hagel, di Jakarta, Senin (26/8).
Hagel ke Jakarta dalam rangkaian kunjungan ke Malaysia dan Brunei
Darussalam; di negara terakhir ini, Hagel akan menghadiri Pertemuan
Menteri Pertahanan ASEAN Plus, yang juga melingkupi Jepang, Amerika
Serikat, Rusia, Australia, Selandia Baru, India, dan Korea Selatan.
Disepakati tipe Apache yang dibeli Indonesia dari Amerika Serikat
adalah AH-64E Block III sebanyak delapan unit. Apache tipe ini merupakan
tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana
dimiliki Angkatan Darat Singapura).
AH-64E Apache telah dikirimkan ke Taiwan (30 unit), 22 unit untuk
India, dan 24 unit ke Qatar. Khusus India, Boeing "terpaksa" memproduksi
bersama AH-64E Apache dengan industri kedirgantaraan negara India.
Korea Selatan, sekutu Amerika Serikat di Pasifik Barat, sebagaimana
halnya dengan Jepang, juga membeli puluhan helikopter serang berpeluru
kendali ini.
"Nilai kontrak sekitar 600 juta dolar Amerika Serikat, mulai dari
helikopternya, persenjataan, pelatihan awak darat dan pilot, dan
lain-lain," kata Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, yang
turut menyaksikan penandatanganan itu.
Kedua menteri pertahanan juga membahas peningkatan kerja sama
pertahanan diperluas dan pelatihan bersama internasional antiteror ASEAN
Plus di Pusat Pelatihan Pasukan Pemeliharan Perdamaian TNI, di Sentul,
pada pertengahan September nanti.
Selain itu juga dibahas program Inisiatif Reformasi Lembaga Pertahanan,
yang akan menjadi pola bagi Kementerian Pertahanan meningkatkan
kualitas sistem perencanaan strategis, pengadaan barang, dan aspek
manajerial lain. (TGR/ANT) |
No comments:
Post a Comment