Keppeler KS-V Jerman (Foto : world.guns.ru) |
Tujuan utama dari senapan sniper adalah untuk menghancurkan
target penting pada jarak yang jauh dengan amunisi seefisien mungkin.
Dalam banyak kasus, yang dimaksud dengan target ini biasanya adalah
manusia ; prajurit musuh, kriminal bersenjata, teroris, presiden dll,
dan amunisi "seefisien mungkin" berarti "hanya satu kali tembakan."
Rentang tembak sniper bervariasi mulai dari 100 meter atau bahkan kurang
(seperti pada polisi/skenario kontra teror), atau hingga 1 kilometer
atau lebih (biasanya pada militer atau skenario operasi khusus).
Senapan sniper, sebagian besar yang menggunakan kaliber besar, juga digunakan sebagai senjata anti-material, menghancurkan, atau membuat target/sesuatu tidak dapat digunakan lagi, seperti kabin radar, jeep atau bahkan pesawat yang di parkir.
Sejarah "menembak tepat" ini kembali ke abad 19 atau bahkan abad 18. Senapan sniper awal adalah senapan standar tentara yang dipilih karena akurasinya, atau juga senapan berburu. Selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II, kedua belah pihak banyak menggunakan senapan bolt action* (seperti Mosin M1991/30 Uni Soviet , M1903A4 Amerika Serikat, SMLE No.4 (t) Inggris, G98k Jerman, dll) yang dilengkapi dengan beberapa jenis teleskop. Beberapa dari negara-negara itu juga membuat senapan semi otomatis yang juga bisa digunakan untuk peran sniper, seperti Soviet SVT-40 dan Amerika Serikat dengan M1 Garand.
Praktek pengembangan senapan sniper militer dari senapan standar masih digunakan di banyak negara. Pada umumnya (biasanya), produsen atau unit militer khusus memilih beberapa senapan dengan akurasi yang lebih menonjol dari yang lainnya, kemudian mengadopsi senapan ini untuk peran sniper (yaitu mengkonversi senapan-senapan ini dari modus tembak select-fire ke semi-auto, memodifikasi popor, bipod, scope mounts dll). Banyak senapan sniper yang dibuat dengan cara ini tidak lagi digunakan dalam layanan angkatan bersenjata, namun beberapa masih menggunakannya. Contoh senapan sniper yang dibuat dengan cara ini adalah M21 Amerika Serikat, G3-ZF dan G3-SG/1 Jerman.
Sebagian senapan sniper dibuat untuk digunakan para sniper dari awal, karena klien biasanya meminta karakteristik khusus, yang mungkin tersedia dalam layanan angkatan bersenjata atau bahkan senapan komersial - salah satu contohnya SVD Dragunov Soviet. Senapan ini dirancang atas permintaan khusus Angkatan Darat Soviet yang menginginkan senapan ini dibuat ringan, powerfull dan bisa modus tembak semi-auto. Senapan ini akhirnya tetap digunakan dalam layanan setelah hampir 40 tahun.
Secara umum, semua senapan sniper dapat dibedakan menjadi 3 kategori besar:
Senapan sniper, sebagian besar yang menggunakan kaliber besar, juga digunakan sebagai senjata anti-material, menghancurkan, atau membuat target/sesuatu tidak dapat digunakan lagi, seperti kabin radar, jeep atau bahkan pesawat yang di parkir.
Sejarah "menembak tepat" ini kembali ke abad 19 atau bahkan abad 18. Senapan sniper awal adalah senapan standar tentara yang dipilih karena akurasinya, atau juga senapan berburu. Selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II, kedua belah pihak banyak menggunakan senapan bolt action* (seperti Mosin M1991/30 Uni Soviet , M1903A4 Amerika Serikat, SMLE No.4 (t) Inggris, G98k Jerman, dll) yang dilengkapi dengan beberapa jenis teleskop. Beberapa dari negara-negara itu juga membuat senapan semi otomatis yang juga bisa digunakan untuk peran sniper, seperti Soviet SVT-40 dan Amerika Serikat dengan M1 Garand.
Praktek pengembangan senapan sniper militer dari senapan standar masih digunakan di banyak negara. Pada umumnya (biasanya), produsen atau unit militer khusus memilih beberapa senapan dengan akurasi yang lebih menonjol dari yang lainnya, kemudian mengadopsi senapan ini untuk peran sniper (yaitu mengkonversi senapan-senapan ini dari modus tembak select-fire ke semi-auto, memodifikasi popor, bipod, scope mounts dll). Banyak senapan sniper yang dibuat dengan cara ini tidak lagi digunakan dalam layanan angkatan bersenjata, namun beberapa masih menggunakannya. Contoh senapan sniper yang dibuat dengan cara ini adalah M21 Amerika Serikat, G3-ZF dan G3-SG/1 Jerman.
Sebagian senapan sniper dibuat untuk digunakan para sniper dari awal, karena klien biasanya meminta karakteristik khusus, yang mungkin tersedia dalam layanan angkatan bersenjata atau bahkan senapan komersial - salah satu contohnya SVD Dragunov Soviet. Senapan ini dirancang atas permintaan khusus Angkatan Darat Soviet yang menginginkan senapan ini dibuat ringan, powerfull dan bisa modus tembak semi-auto. Senapan ini akhirnya tetap digunakan dalam layanan setelah hampir 40 tahun.
Secara umum, semua senapan sniper dapat dibedakan menjadi 3 kategori besar:
- Senapan sniper militer
- Senapan sniper polisi/penegak hukum
- Senapan sniper untuk tujuan khusus
- Tidak boleh terlalu berat, karena sniper biasanya harus membawanya selama berjam-jam, juga amunisinya dan hal-hal lain.
- Harus sangat handal dalam segala cuaca dan kondisi iklim dan memiliki daya tahan yang kuat untuk menembakkan ratusan peluru tanpa harus dibersihkan dan dirawat, dengan tidak kehilangan akurasi.
- Harus mudah dibongkar pasang dan mudah diperbaki di lapangan.
- Biasanya juga mensyaratkan harus memiliki iron sight cadangan, dalam kasus teleskop yang rusak/pecah.
SIG 50 anti-material Amerika Serikat (Foto : vipfirearmsllc.com) |
Jarak efektif untuk senapan sniper kaliber standar terhadap target
manusia tunggal adalah sekitar 700-800 meter (1 peluru target manusia
tewas). Untuk meningkatkan jangkuan efektif hingga melampaui 1000 meter,
senapan sniper biasanya dirancang untuk ditambahkan amunisi yang lebih
kuat, seperti senapan .300 Winchester magnum (7.62x67mm) atau .338 Lapua
magnum (8.6x70mm).
Senapan sniper untuk militer kemudian dibedakan lagi dalam dua kategori taktis, yaitu :
- Senapan sniper itu sendiri, dirancang untuk mencapai hit pada jarak yang jauh, biasanya bolt action untuk mencapai akurasi maksimum.
- Designated Marksman Rifles (DMR), yang dirancang untuk memberikan dukungan tembakan akurat bagi pasukan. Biasanya semi-auto, seperti SVD Rusia atau G3ZF atau MSG-90 Jerman, untuk mendapatkan rate tembak yang lebih banyak.
Senapan sniper untuk polisi atau penegak hukum termasuk jenis senapan sniper yang berbeda. Terkadang sniper polisi/penegak hukum bukan hanya harus membunuh kriminal/teroris, tetapi juga harus menembak bagian tertentu dari tubuh seperti kepala, tangan, atau pistol yang dipegang si kriminal dll. Jadi secara umum, senapan sniper untuk polisi/penegak hukum memerlukan keakuratan yang tinggi namun pada jarak yang pendek. Umumnya jarak akurat tembakan senapan sniper polisi/penegak hukum semacam ini adalah lebih rendah dari 300 meter atau bahkan hanya 100 meter saja. Senapan ini juga membutuhkan akurasi tinggi dan stabilitas hasil dalam kondisi cuaca apapun. Biasanya tidak ada pembatasan pada kaliber yang digunakan, sehingga memungkinkan para sniper polisi/penegak hukum memilih semua kaliber yang departemen mereka inginkan/mampu.
Khusus untuk tujuan penggunaan senapan sniper, pada gilirannya terbagi lagi mejadi dua sub kategori, yaitu :
- Senapan sniper berkaliber besar untuk rentang tembak jarak jauh dan menggunakan semua materi.
- Senapan sniper silent untuk operasi rahasia.
VKS / VSSK Vychlop (silent) kaliber besar Rusia (Foto : ajilbab.com) |
Senapan sniper silent pada umumya menggunakan amunisi sub-sonik khusus
dan peredam (lepas-pasang) untuk meminimalisir suara tembakan.
Menggunakan amunisi sub-sonik biasanya akan mengurangi jarak efektifnya,
sekitar 300-400 meter, namun ada baiknya. Dengan amunisi dan peredam
yang tepat/baik, suara tembakan bisa sepenuhnya mis pada jarak 100-200 meter pada malam hari, atau mis pada jarak 30-50 saja pada siang hari (ramai).
Akurasi Senapan Sniper
Cara yang paling lazim untuk menilai keakuratan senapan sniper adalah dengan mengukur diameter rata-rata dari lingkaran, yang dapat disimpulkan dari kelompok lubang peluru pada target. Biasanya, senapan menembakkan masing-masing 3-5 putaran, dan kemudian setiap kelompok lubang diukur. Rata-rata diameter kelompok adalah kriteria akurasi senapan yang paling umum.
Saat ini, "garis tipis" antara baik buruknya akurasi senapan sniper biasanya berdasarkan kelompok 1MOA. 1 MOA (Minute of Angle) adalah ukuran sudut, kira-kira satu inci kelompok pada jarak 100 yard (91 meter) dari penembak, atau 2 inci pada 200 yard dll. Jadi, jika sebuah senapan berkategori 1MOA, artinya pada jarak 300 yard senapan ini bisa menembakkan beberapa amunisi dalam lingkaran yang tidak lebih dari diameter 3 inci. Saat ini sudah banyak senapan sniper modern, ketika diisi dengan amunisi yang tepat, bisa menembak 0.5 MOA atau bahkan 0.3MOA, yang berarti 1 kelompok inci pada 300 yard, atau 2 kelompok inci pada 600 yard. (FS)
Akurasi Senapan Sniper
Cara yang paling lazim untuk menilai keakuratan senapan sniper adalah dengan mengukur diameter rata-rata dari lingkaran, yang dapat disimpulkan dari kelompok lubang peluru pada target. Biasanya, senapan menembakkan masing-masing 3-5 putaran, dan kemudian setiap kelompok lubang diukur. Rata-rata diameter kelompok adalah kriteria akurasi senapan yang paling umum.
Saat ini, "garis tipis" antara baik buruknya akurasi senapan sniper biasanya berdasarkan kelompok 1MOA. 1 MOA (Minute of Angle) adalah ukuran sudut, kira-kira satu inci kelompok pada jarak 100 yard (91 meter) dari penembak, atau 2 inci pada 200 yard dll. Jadi, jika sebuah senapan berkategori 1MOA, artinya pada jarak 300 yard senapan ini bisa menembakkan beberapa amunisi dalam lingkaran yang tidak lebih dari diameter 3 inci. Saat ini sudah banyak senapan sniper modern, ketika diisi dengan amunisi yang tepat, bisa menembak 0.5 MOA atau bahkan 0.3MOA, yang berarti 1 kelompok inci pada 300 yard, atau 2 kelompok inci pada 600 yard. (FS)
*Bolt action adalah tipe action (sistem operasi) kokang senjata api yang mana bagian bolt dioperasikan secara manual dengan cara menggesernya ke belakang (menggunakan tuas kecil / handle) agar bagian belakang (breech) laras terbuka, casing peluru kosong yang sudah dipakai terlempar keluar dan peluru baru masuk kedalam breech kemudian bolt ditutup kembali (digeser ke depan). (Wiki)
No comments:
Post a Comment