Thursday, December 26, 2013

Ini ganjaran Australia sadap Indonesia


Jakarta : Skandal penyadapan intelijen Australia terhadap para pejabat Indonesia tahun 2009, yang dibocorkan whistleblower NSA Amerika Serikat, Edward Snowden, 30, menjadi masalah baru bagi Australia.
Ulah intelijen Australia itu, bakal menguntungkan China, Korea Selatan dan Jepang untuk berinvestasi di Indonesia. Ketua KPMG (layanan profesional perusahaan terbesar di dunia) Australia, Michael Andrew, dalam sebuah wawancara dengan media Australia, mengatakan, masalah penyadapan telah mencoreng rasa kepercayaan Pemerintah Indonesia.
“Indonesia merupakan pasar Australia,” kata Andrew, kepada The Australian, yang dilansir Kamis (26/12/2013). ”Sayangnya, hal ini (masalah penyadapan) membuat dampak besar di pasar.”

AU Rusia Terima 12 Jet Tempur Su-35


Komandan angkatan udara Rusia, Rabu, mengatakan pembuat pesawat Sukhoi Rusia telah menyampaikan total 12 jet tempur canggih multi-peran Su-35 kepada angkatan udara Rusia tahun 2013.

"Kami menerima 12 pesawat (Su-35) tahun ini selain 10 disampaikan sebelumnya," kata Letnan Jenderal Viktor Bondarev.

Alutsista TNI Semakin Bertaji Di Tahun 2014

ARC : Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di percepat. Salah satu yang cukup menonjol dan baru terdengar adalah pengadaan taring-taring baru untuk TNI-AU. Di tahun 2014 nanti, akan ada pengadaan untuk rudal udara ke udara jarak pendek, menengah hingga bom pintar.

 
 
 Rudal yang dimaksud tak lain tak bukan adalah AIM-9X untuk jarak pendek serta AIM-120C untuk jarak menengah. Dari data yang ARC dapatkan, pengadaan untuk AIM-9X adalah sebanyak 30 buah aktif dan 20 buah captive senilai 150 milyar rupiah. 

F-16 E/F Block 60



Sejarah

Penunjukan awal yang disediakan Block 60 kembali pada tahun 1989, keinginan F/A-16 untuk memakai canon 30 mm dan memperkuat struktur sayap untuk anti-tank seperti 7.62 mm min pods. Pesawat ini sempat dipertimbangkan untuk menggantikan Warthog A-10 "original" Block 60 tidak jadi diproduksi dan penunjukan block ini pada dasarnya mengakhiri serangkaian penambahan Block-Block lain.

Model skala dalam fase awal pengembangan block 60, model ini tidak pernah terwujud. (Foto: www.f-16.net)

Block baru 60 dari pesawat F-16 merupakan langkah evolusioner kedepan dari pesawat Block 50 saat ini. Pada awalnya, Blok 60 dikembangkan menampilkan desain sayap / wing delta. Melalui tahap pengembangan, strategi LMTAS diubah dan memutuskan untuk hanya memulai dari struktur F-16 dasar tanpa mengubah terlalu banyak pada desain.

TNI AL Gelar Latma “ Multilateral Komodo 2014”


Jakarta  : TNI Angkatan Laut akan menyelenggarakan latihan bersama (Latma) Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 pada bulan April 2014 dengan mengikutsertakan negara-negara ASEAN dan sejumlah negara sahabat luar ASEAN. Sebanyak 18 negara yang telah konfirmasi dengan mengikutsertakan alutsista kapal perangnya. 

Latihan akan digelar di perairan Indonesia di laut Natuna dan Anambas.  TNI Angkatan Laut sendiri mengikutsertakan 12 KRI yang terdiri dari 2 Van Speijk, 2 Sigma, 2 LPD, 3 ATF, 2 PK, dan 1 LST, sedangkan alutsista Pesud TNI Angkatan Laut menyertakan 6 Pesud, yang terdiri dari 2 fixed wing dan 4 rotary wing.

Sebagai kegiatan pendahuluan, Komodo Multilateral Exercise 2014, telah diselenggarakan Initial Planning Conference (IPC) pada tanggal  22 s.d. 23  Agustus 2013 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat dan diikuti perwakilan dari Angkatan Laut 18 negara yang telah konfirmasi akan mengikuti Komodo Multilateral Exercise 2014. Pertemuan delegasi angkatan laut 18 negara yang mengikuti Initial Planning Conference (IPC) telah merumuskan formulasi sementara Komodo Multilateral Exercise 2014, yang diorientasikan dalam penanggulangan bencana alam dan kemanusiaan. Rumusan tersebut akan ditindaklanjuti pada pertemuan selanjutnya, yaitu Mid Planning Conference (MPC) dengan melibatkan delegasi yang sama.

indonesia kembangkan gatling gun

LENSAINDONESIA.COM: Indonesia kini sedang mengembangkan prototipe senjata canggih yang diberi ama Senjata Mesin Multi Laras (SMML).

Senjata dengan kaliber 7,62 milimeter, senjata ini mampu melontarkan 3.000 butir peluru per menit.

Yasdi, Teknisi Bagian Litbang Senjata PT Pindad, secara khusus kepada LICOM di Jakarta mengatakan, senjata mesin ini merupakan kerjasama PT Pindad dengan Dislitbang TNI-AD.

“Anggarannya dari Direktorat Litbang TNI-AD Tahun Anggaran 2012,” ujarnya tanpa mau menyebutkan besaran anggaran yang dikeluarkan untuk pegembangan senjata ini.

Menurut Yasdi, senjata ini pengembangan dari senjata Gatling untuk mendukung infantri dari belakang dan juga senjata untuk bertahan dari serbuan infantri. Selain itu, senjata ini diperlukan untuk mengatasi target yang berkecepatan tinggi. Biasanya targetnya adalah pesawat atau terget darat ketika ditembakkan dari udara.

Senjata Canggih Buatan Pindad



PT Pindad (Persero) telah
mampu memproduksi produk
militer kelas dunia. Mengadopsi
teknologi dan ilmu dari Eropa
dan NATO (North Atlantic Treaty
Organization), Pindad telah
memproduksi puluhan senapan
tipe ringan hingga berat.
Bahkan Pindad memiliki
kemampuan memproduksi
hingga 40.000 senjata berbagai
tipe per tahun. Dari senjata
yang diproduksi, setidaknya
ada produk senapan Pindad
yang telah menjadi andalan.

Salah satunya, senapan serbu
tipe SS2. Senapan ini, dirancang
dengan konsep keandalan dan
keakuratan yang bisa bersaing
dengan M16 atau AK 47. Juga
ada senapan sniper ala film
Rambo, yang bisa menembak
hingga jarak 2 km. Mau tahu
apa saja senapan-senapan
unggulan Pindad?

Tuesday, December 24, 2013

Rusia Kembangkan ICBM Baru untuk Menggantikan Rudal Satan

RS-20B Voyevoda (Satan)

Rusia akan menyebarkan rudal jarak jauh baru pada tahun 2018 untuk menggantikan rudal yang selalu siaga pada saat Perang Dingin yang dikenal oleh Barat sebagai rudal Satan (Setan), seorang komandan militer Rusia mengatakan pada Selasa,  17 Desember 2013, seolah memberi sinyal kepada Amerika Serikat bahwa arsenal nuklir Rusia telah membaik.

Rudal jarak jauh baru itu adalah rudal "Sarmat" yang merupakan Rudal Balistik Antar-benua (ICBM) yang saat ini masih dikembangkan untuk menggantikan rudal RS-20B Voyevoda (Satan), kantor berita Interfax mengutip pernyataan komandan Pasukan Roket Strategis Rusia, Jenderal Sergei Karakayev.

"Kami segera akan dipersenjatai dengan sistem rudal baru.... pada 2018-2020," katanya seperti dalam kutipan.

How A Mig-31 Repelled The World's Fastest Spy Plane From Soviet Skies



MiG-31 Russian Air Force


Even if no SR-71 was lost due to hostile actions during the entire Blackbird career, the Mach 3+ capable spyplane faced an adversary that could effectively intercept it: the MiG-31 Foxhound.

The SR-71's impressive mission record was reached thanks to some unique features of its airframe, such as its ability to fly at more than three-and-a-half times the speed of sound at 88,000 feet, its small (for the time) Radar Cross Section (RCS), and its sophisticated electronic countermeasures (ECM).

These flight characteristics made the Blackbird safe against any attempt of interception conducted by enemy fighters or surface-to-air missiles (SAM), during its reconnaissance missions in the Russian skies during the Cold War years.

The only aircraft that possessed the capabilities to shoot down an SR-71 was the F-14 Tomcat, which could use its AIM-54 Phoenix long range missile against the fast black plane.

In fact the Phoenix was developed to shoot down Soviet cruise missiles that flew at an altitude similar to the one reached by the Blackbird. Moreover, with a speed between Mach 4 and Mach 5, the AIM-54 was fast enough to cause serious problems for the SR-71.

LT-200: Kisah Pesawat Latih Buatan Dalam Negeri

Hampir empat puluh tahun yang lalu pernah ada usaha untuk membuat pesawat latih sendiri agar dapat memenuhi kebutuhan pilot sipil dan militer di Indonesia.

Pada awal 1970-an, Lipnur (Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio) hampir menyelesaikan produksi 44 unit Gelatik, pesawat yang merupakan tahapan alih teknologi berdasarkan lisensi dari PZL-104 Wilga dari Polandia.

Direktur Lipnur saat itu Marsma Ir Sugito berpikir program apa selanjutnya setelah Gelatik untuk mengisi kegiatan unit produksi pesawat milik TNI AU ini.

Sayangnya kondisi politis dan ekonomi pada waktu itu tidak memungkinkan membuat program seperti Gelatik, mengingat untuk memroduksi pesawat lisensi, membutuhkan biaya sampai puluhan juta dolar ditambah lagi ada batasan produksi. Mendesain pesawat sendiri tentunya membutuhkan waktu lama dengan ada kemungkinan gagal.

BPPT Kembangkan Kapal Rawa untuk Patroli TNI


Patroli untuk perairan pedalaman tidak mungkin menggunakan kapal standar (photo : tomandcarolsykes)

Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan kapal rawa untuk operasi patroli keamanan TNI Angkatan Laut di wilayah pedalaman.

"Dibutuhkan sarana pengangkut pasukan untuk perairan pedalaman seperti di aliran sungai, danau, rawa atau daerah kotor lainnya yang tak mungkin dilalui oleh perahu atau kapal standar," kata Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Dr Erzi Agson Gani di Jakarta, Senin.

Menurut dia, prototipe kapal rawa pesanan TNI-AL dan PT Mega Perkasa Engineering (MPE) itu sedang diuji coba.

"Berbeda dengan kapal biasa yang baling-balingnya terendam di air, swamp boat digerakkan oleh mesin berbaling-baling yang berada di atas permukaan air," katanya. 

Penempatan 60% Tentara AS di Australia : 8 Tahun Lagi, Perang Beralih ke Asia Pasifik!



TGR :   Persiapan Tahun 2020: Penempatan 60% Militer AS di Australia Fokus ke Asia, Penyadapan Antar Negara Marak Pula, “Zona Perang” AS dari Timur Tengah Kini Beralih ke Asia.
Worst Case Scenario: Sudah Siap Perangkah Indonesia?

Peneliti: AS Fokus ke Asia, Beban Indonesia Kian Berat?


“Belum ada negara ASEAN yang punya kemampuan seperti Indonesia.!” (Professor Ann Marie Murphy, peneliti senior di Weatherhead East Asia Institute, Columbia University)
Langkah pemerintah Amerika Serikat mengubah fokus mereka ke Asia akan semakin membebani Indonesia sebagai negara berpengaruh di ASEAN. Indonesia dituntut memainkan peranan pendorong dan penyeimbang berbagai konflik di Asia.

Hal ini disampaikan oleh Professor Ann Marie Murphy, peneliti senior di Weatherhead East Asia Institute, Columbia University.

Menurut Murphy, Indonesia akan memiliki peran penting dalam menyokong ASEAN dari belakang.

“Amerika Serikat menganggap Indonesia adalah perekat yang menjaga persatuan Asia Tenggara. Sejak zaman Soeharto memiliki kepentingan untuk menjaga stabilitas regional dan menjaga kesatuan antar negara Asia,” kata Murphy pada Forum Terbuka USINDO, Jakarta, 24 Juni 2013.

Keterlibatan AS di Asia yang mendukung negara-negara sekutunya akan membuat konflik semakin panas. Penambahan pasukan AS di Asia juga membuat ketegangan meningkat.

Saturday, December 21, 2013

TNI AL Kembali Kirimkan Tim Teknis Kapal Selam ke Rusia


Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan membeli kapal selam baru atau bekas.

TNI AL Kembali Kirimkan Tim Teknis Kapal Selam ke Rusia

"Januari 2014 nanti tim teknis segera berangkat ke Rusia untuk menanggapi tawaran kapal selam dari negara tersebut. Tim teknis akan mempelajari kesesuaian penawaran tersebut dengan kebutuhan di Indonesia," kata dia usai menyaksikan peresmian KRI Alamang 644 di Batam, Jumat.

Ia mengatakan, Indonesia memang membutuhkan penambahan kapal selam untuk menjaga kedaulatan NKRI dari kedalaman laut terutama untuk wilayah berperairan dalam.


Marsetio mengatakan, jika dilihat dari luas lautan yang mencapai dua per tiga dari luas NKRI, idealnya Indonesia memiliki sedikitnya 12 kapal selam.

Fregat Talwar Class Rusia Calon Pengganti Fregat Lawas TNI AL


Catatan dari @Palapa:

PKR SIGMA 10514 yang saat ini dibuat oleh PT PAL bekerja sama dengan DAMEN Belanda rencananya adalah untuk menggantikan Korvet Parchim lawas TNI AL yang jumlahnya cukup banyak (sekitar 19 unit). Kenapa dipilih PKR SIGMA 10514 yang termasuk kelas light fregat dan bukan dari kelas korvet juga? Korvet yg dimiliki TNI AL saat ini memiliki banyak keterbatasan, baik dari daya jelajah , sistem pertahanan udara, radar dan juga jenis helikopter yang bisa diangkut, sehingga sulit untuk melindungi perairan Indonesia yg luas. Bandingkan dengan PKR SIGMA 10514, dengan daya jelajah yang lebih jauh, senjata yang mumpuni, sistem pertahanan udara yang tangguh, dan radar yang mendukung, betul-betul pilihan yang ideal untuk menggantikan korvet ini.


Fregat Talwar Class Rusia Calon Pengganti Fregat Lawas TNI AL
Talwar Fregat Class Rusia

Ke depan, TNI AL tidak akan menggunakan kapal jenis korvet lagi tapi langsung ke kelas yang lebih tinggi yaitu Light Fregat/PKR SIGMA 10514. Yang jadi pertanyaan adalah, apakah PKR SIGMA 10514 ini juga untuk menggantikan Fregat lawas TNI yang jumlahnya sekitar 10 unit termasuk Fregat kelas Van Speijk ?.


TNI AL memang ingin mengganti Fregat lawasnya, tapi bukan dengan PKR SIGMA 10514. Inilah maksud kunjungan KSAL ke Rusia. Beliau memang ingin mencari pengganti Fregat kelas Van Speijk dengan kapal buatan Rusia, tapi bukan Korvet 20380 Steregushchy, karena Steregushchy satu kelas dengan PKR SIGMA 10514. Tidak mungkin TNI AL membuat kapal yang satu kelas dengan investasi yang besar.

Australia Sends Bushmaster MPV to Indonesia




Bushmaster MPV at Halim Perdanakusuma AFB (photo : keong.racun2)

Thales Australia receives fresh orders of Victorian-manufactured vehicle

Thales Australia’s Bushmaster has received fresh export orders from Japan and Indonesia, with strong interest expressed by Libya, making the Aussie-made Protected Mobility Vehicle (PMV) a rising star in the defence market.

According to a feature on The Telegraph, a total of 1045 units have been built at Thales’s factory at Bendigo in Victoria, which has 240 workers. Another 55 Bushmasters are set to come off the line by the end of 2015.

Sources say Japan has ordered 10 vehicles while Indonesia will take an initial order of three. Libya has expressed interest in between 100 and 400 of the 15-tonne armoured troop carrier.

2014 TNI AD Akan Diperkuat 50 Tank Marder



  Cimahi :  TNI Angkatan Darat (AD) berencana mendapatkan 50 alat utama sistem senjata (Alutsista) berupa tank ringan Marder buatan Jerman pada 2014 mendatang.
 
Alat tersebut rencananya akan dilaunching sekaligus diperkenalkan di Hari Jadi TNI ke-69 pada 5 Oktober 2014 di Surabaya.

Demikian dikatakan Danpussenif Mayjen TNI I Made Agra Sudiantara kepada wartawan seusai acara peringatan ulang tahun ke-65 Infanteri di Lapangan Tembak Gunung Bohong, Kota Cimahi, Kamis (19/12/2013).

Dengan adanya penambahan kendaraan bersenjata tersebut, dikatakan Agra, selain akan menambah kekuatan pengamanan nagara kedaulatan RI juga memberikan semangat tinggi bagi seluruh jajaran TNI AD.

Sementara itu Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim mengatakan melalui peringatan Hari Jadi Infanteri ke-65, semangat dan jiwa juang TNI untuk menjaga kedaulatan bangsa ini harus terus ditingkatkan.

Acara peringatan HUT ke-65 Infanteri di Lapangan Tembak Gunung Bohong, berlangsung sejak pagi hingga siang. Pada acara itu juga digelar berbagai atraksi dan kamahiran anggota TNI AD, mulai dari terjun payung, beladiri, drumband, parade kendaraan militer dan motrcros serta mobil offroad ikatan motor. 
Sumber : Tribunnews

SBY : Dunia Tidak Selalu Bersahabat, Indonesia Harus Kuat Pangan Dan Alutsista


BOGOR  : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyadari, ada dua hal yang menjadi kata kunci dalam mencapai keberhasilan sebuah bangsa. Kedua hal yang dimaksudnya saling bertolak belakang, tapi melalui titik tersebut Indonesia harus bisa mandiri tanpa bergantung pada bangsa lain.

"Saya punya pendapat, bahwa komoditas pangan dan persenjataan militer dasar bagaimanapun bangsa Indonesia perlu memiliki kemandirian yang kuat. Ingat dunia tidak selalu bersahabat," ujar SBY saat Orasi Ilmiah pada Dies Natalis IPB ke-50 di Kampus IPB, Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/12).

Pernyataan yang disampaikannya itu bukan tanpa sebab, apalagi tekanan terhadap keberlangsungan hidup manusia kini semakin berat. Terutama kebutuhan terhadap komoditas pangan yang kini semakin serius.

Menjaga Marwah NKRI Dengan Roket



Hingga tahun 2015, Indonesia akan memiliki tiga jenis roket dengan berbagai daya jangkau, yakni R-Han 1220, R-Han 350, R-Han 450.

 MOROTAI  : TNI terus memodernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) untuk pertahanan keamanan. Indonesia kini sudah mampu membuat beragam jenis roket untuk keperluan pertahanan demi marwah bangsa.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) terus meningkatkan kualitas alutsista TNI dengan memanfaatkan inovasi teknologi buatan dalam negeri. Salah satu yang sudah siap hingga ke tahap produksi adalah roket. Setiap tahun, Kemhan menargetkan 1.000 roket bisa diproduksi oleh konsorsium industri roket nasional.

Dalam cetak biru Kemhan disebutkan hingga tahun 2015, Indonesia akan memiliki tiga jenis roket dengan berbagai daya jangkau, yakni R-Han 1220, R-Han 350, R-Han 450. R-Han 1220 merupakan roket pengembangan R-Han 122 yang Agustus lalu diluncurkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertepatan dengan puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2013.

Analisis : Pola Pembelian Alutsista Menuju Kemandirian


Proses Pemindahan MBT Leopard 2A4 TNI AD
Proses Pemindahan MBT Leopard 2A4 TNI AD

ANALISIS  : Pembelian alutsista yang deras akhir akhir ini, meninggalkan pola yang bisa dianalisa oleh pengamat militer dan para pecinta dunia militer. Tentu, pembelian alutsisita oleh pemerintah berdasarkan: Blueprint, Strategi Pertahanan serta Doktrin Induk Tentara Nasional Indonesia. Strategi Pertahanan Indonesia tak lepas dari Doktrin Induk yang merumuskan apa hakekat kepentingan pertahanan nasional, jatidiri/identitas militer/tentara (who we are ?) dan tugas militer/tentara (what do we do?).

Di bawah doktrin induk adalah doktrin dasar yang intinya berisi rumusan strategi untuk memaksimalkan pelaksanaan tugas pokok militer untuk mencapai tujuan pertahanan nasional. Misalnya, apakah akan menggunakan continental strategy atau defence in depth atau layered defence. Doktrin ini kemudian dijabarkan ke dalam postur dan struktur kekuatan (posture and force structure), dan penggelarannya.

Lapis berikutnya adalah doktrin operasional yang merujuk pada doktrin militer yang memberikan arah bagi penggunaan secara efektif dan efisien kekuatan militer dalam melaksanakan operasi militer, baik gabungan maupun kecabangan. Pada lapis ini, doktrin operasional mengidentifikasi karakteristik dasar masing-masing kekuatan yang mempunyai implikasi bagi pengembangan strategi dan operasi militer. Sedangkan Doktrin paling bawah dan operasional adalah pada tingkat taktis yang dikembangkan langsung untuk pelaksanaan operasi militer di lapangan.

KRI Alamang 644, KAL Kumai I-6-58 Dan KAL Bireun II-1-63 Resmi Perkuat TNI AL


BATAM : Tentara Nasional Indonesia (TNI) AL kembali mendapatkan penambahan armada perang untuk menjaga perairan Indonesia. Armada tersebut terdiri dari satu kapal perang (KRI) Alamang-644 dan 2 kapal angkatan laut (KAL) Kumai I-6-58 dan KAL Bireun II-1-63 produksi PT Palindo Marine Shipyard, Batam.

Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI), Purnomo Yosgiantoro menegaskan kedepan tidak ada lagi cemoohan untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), sebab saat ini TNI sudah memilik armada perang yang cukup bagus dan patut diandalkan.

Bahkan yang membanggakan lagi, armada perang yang baru ini, KRI Alamang-644, KAL Kumai I-6-58 serta KAL Bireun II-1-63 merupakan produksi anak dalam negeri.

"Jadi kedepan tidak perlu lagi kita minder, sebab kualitas armada perang kita juga tidak kalah dengan tentara yang ada di luar sana," tegas Purnomo.

8 Unit F-16 Hibah AS Perkuat TNI AU Tahun Depan


JAKARTA  : Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI I.B. Putu Dunia, mengatakan, bahwa TNI-AU menambah sebanyak 24 unit pesawat tempur jenis F-16 buatan Amerika Serikat guna melengkapi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista). 
Kasau di Lanud Adi Soemarmo Surakarta, Jumat mengatakan, pengadaan alutsista TNI-AU itu, secara umum melanjutkan program pengadaan alutsista sebelumnya untuk 2014. 
Menurut Kasau, dalam pengadaan alutsista khususnya pesawat tempur F-16 tersebut akan dilaksanakan mulai 2014 guna menambah kekuatan pertahanan di udara. 
Kasau menjelaskan, pada 2014 diharapkan sudah dapat melengkapi pertahanan udara delapan unit dulu, sedangkan sisanya tahun berikutnya 

Wednesday, December 18, 2013

Sumber Dana Modernisasi Alutsista TNI

Frigate INS Talwar  F40 India Navy yang dibuat oleh Rusia dari modifikasi Frigate Krivak III-Class Rusia (photo: Roel Vandevelde)
Frigate INS Talwar F40 India Navy yang dibuat oleh Rusia dari modifikasi Frigate Krivak III-Class Rusia (photo: Roel Vandevelde)
Catatan dari @Palapa:
PKR SIGMA 10514 yang saat ini dibuat oleh PT PAL bekerja sama dengan DAMEN Belanda rencananya adalah untuk menggantikan Korvet Parchim lawas TNI AL yang jumlahnya cukup banyak (sekitar 19 unit). Kenapa dipilih PKR SIGMA 10514 yang termasuk kelas light fregat dan bukan dari kelas korvet juga? Korvet yg dimiliki TNI AL saat ini memiliki banyak keterbatasan, baik dari daya jelajah , sistem pertahanan udara, radar dan juga jenis helikopter yang bisa diangkut, sehingga sulit untuk melindungi perairan Indonesia yg luas. Bandingkan dengan PKR SIGMA 10514, dengan daya jelajah yang lebih jauh, senjata yang mumpuni, sistem pertahanan udara yang tangguh, dan radar yang mendukung, betul-betul pilihan yang ideal untuk menggantikan korvet ini.
Ke depan, TNI AL tidak akan menggunakan kapal jenis korvet lagi tapi langsung ke kelas yang lebih tinggi yaitu Light Fregat/PKR SIGMA 10514. Yang jadi pertanyaan adalah, apakah PKR SIGMA 10514 ini juga untuk menggantikan Fregat lawas TNI yang jumlahnya sekitar 10 unit termasuk Fregat kelas Van Speijk ?.
TNI AL memang ingin mengganti Fregat lawasnya, tapi bukan dengan PKR SIGMA 10514. Inilah maksud kunjungan KSAL ke Rusia. Beliau memang ingin mencari pengganti Fregat kelas Van Speijk dengan kapal buatan Rusia, tapi bukan Korvet 20380 Steregushchy, karena Steregushchy satu kelas dengan PKR SIGMA 10514. Tidak mungkin TNI AL membuat kapal yang satu kelas dengan investasi yang besar.
Lantas apa yang dicari Pak KSAL? yang dicari beliau tentu yang kelasnya lebih tinggi dari PKR SIGMA, yaitu Fregat Talwar Class yang saat ini juga dipunyai India. Fregat Talwar Class yang bisa mengusung Rudal “maut” seperti yang dimiliki KRI OWA ini, akan ditawarkan untuk diproduksi di PT PAL (tentu dengan Spec yang diinginkan Indonesia). Dengan alasan jumlah produksi yang banyak, ditambah padatnya galangan kapal Rusia melayani order kapal perang dan kapal selam (plus kedekatan Rusia Indonesia), kemungkinan proyek ini disetujui sangat besar. Sepertinya Pasangan PKR SIGMA10514 dan Fregat Talwar Class akan menjadi duet maut, perpaduan blok barat dan timur, seperti yang diinginkan TNI AL.

Jepang Akan Beli Jet Tempur Siluman Stealth



TOKYO : Jepang mengumumkan pada Selasa pihaknya akan membeli jet-jet tempur siluman Stealth, kapal selam dan pesawat canggih lain sebagai bagian untuk memperkuat militernya dan meningkatkan pertahanan pulau-pulau di tengah-tengah perselisihan teritorial dengan China.

Kabinet Perdana Menteri Shinzo Abe sepakat untuk menggunakan dana senilai 24,7 triliun yen (240 juta dolar AS) antara 2014 dan 2019 dalam perubahan strategi terhadap selatan dan barat negara itu -- kenaikan lima persen anggaran militernya selama lima tahun.

Belanja peralatan senjata itu bagian dari usaha Abe meningkatkan militer di Jepang, yang secara resmi bersifat mengambil jalan damai sejak kekalahan pada Perang Dunia II. Jepang yang memiliki peralatan militer yang memadai dan personel profesional dibatasi hanya memiliki peran bela diri.

Dengan Rudal K-77M Absolute Killer Sukhoi TNI AU Jadi Pemangsa Mematikan


 Jakarta  : Para produsen pesawat tempur kini terus berusaha menciptakan pesawat tempur generasi kelima, dimana para  pengamat keudaraan menyatakan, “The future is now. There is a new era in military aviation: the F-22 Raptor, the F-35 Lightning II and the T-50 PAk FA– the world’s only 5th Generation Fighters.” Jadi kesimpulannya persaingan utama pesawat tempur generasi kelima sementara ini hanya akan terjadi antara pesawat F-22 dan F-35 buatan Amerika Serikat dengan T-50 PAK FA produksi Rusia.
 
Pesawat generasi kelima dirancang untuk menggabungkan berbagai kemajuan teknologi di atas jet tempur generasi keempat. Karakteristik yang tepat dari jet tempur generasi kelima yang kontroversial dan hanya samar-samar diketahui detail datanya. Pabrik pesawat Lockheed Martin mendefinisikan mereka memiliki semua aspek-siluman (stealth) termasuk ketika pesawat itu lengkap dipersenjatai. Dengan kelengkapan  teknologi Low Probability of Intercept Radar (LPIR),  high-performance air framesadvanced avionics features dan highly integrated computer systems, pesawat akan terintegrasi dalam sebuah sistem yang memudahkan penerbang dalam melaksanakan tugasnya dalam teater pertempuran udara.

PT. DI Serahkan Pesanan Pesawat Kemenhan, Basarnas Dan POLRI


 Bandung  : PT. Dirgantara Indonesia menyerahkan tiga pesawat CN 295 dan enam helikopter Bell 412 EP kepada Kementerian Pertahanan. Acara serah terima alutsista itu digelar di hangar Dirgantara Indonesia Bandung, Selasa (17/12/2013). 

Menurut keteranan dari Dinas Penerangan TNI, ketiga unit pesawat CN 295 tersebut merupakan bagian dari

rangkaian pembelian sembilan unit pesawat CN 295 yang dilakukan oleh Kemenhan pada 2012. Sebelumnya Kemenhan telah menerima dua pesawat CN 295 dan telah menyerahkannya kepada TNI AU.

CN 295 adalah pesawat berdimensi panjang 24,50 meter, lebar 8,66 meter dan, panjang sayap mencapai 25,81 meter dengan kemampuan jelajah 400 km/jam dan maximum daya angkut sampai dengan 9.250 kilogram.

Posisi Tegas Indonesia Perihal Konflik LCS


 JAKARTA : Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, Menhan China Jenderal Chang Wanquan tidak menyinggung soal kebijakan mereka memperluas zona udara di kawasan Laut China Selatan, dalam pertemuan bilateral di Jakarta, Senin 16 Desember 2013. China hanya menyampaikan argumentasi mereka soal sengketa lahan di Laut China Timur dan Laut China Selatan.

Dalam pembicaraan hampir 3 jam di kantor Kementerian Pertahanan RI, kata Purnomo, Jenderal Chang tetap mengedepankan dialog sebagai solusi utama terhadap konflik itu. "Tadi mereka sempat menyebut bahwa China tetap akan menyelesaikan konflik sengketa melalui konsultasi dan dialog. Mereka sudah memiliki niat seperti itu dan akan tetap direalisasikan," ujar Purnomo.

Sementara Indonesia juga telah menyampaikan posisi tegas Pemerintah terhadap konflik tersebut. Sikap itu menyangkut tiga hal yaitu: satu, masalah di antara Jepang dan China sangat berpengaruh terhadap stabilitas di kawasan Asia Pasifik.

Analisis : Kado Akhir Tahun Untuk Pengawal Republik


 ANALISIS : Lagu Maju Tak Gentar layak dilantunkan untuk memberikan semangat suasana hati yang gembira, bangga dan senang, utamanya untuk pengawal republik yang sedang digagahperkasakan.  Sejumlah kado akhir tahun memeriahkan bahasa tubuh tentara dengan kedatangan berbagai alutsista baru untuk disandangkan di satuan tempur TNI segala matra. Selasa tanggal 17 Desember 2013 PT Dirgantara Indonesia menyerahkan 3 pesawat angkut militer CN295 kepada TNI AU dari jumlah pesanan 9 unit.  Dengan penyerahan ini TNI AU sudah memiliki 5 unit CN 295.  Kemudian TNI AD mendapat tambahan 6 heli serbu Bell 412 EP.  Matra darat ini memesan sedikitnya 24 Heli jenis ini bersama 16 Heli jenis Fennec yang akan datang tahun 2014. Minggu ini juga TNI AL mendapat kekuatan tambahan dengan datangnya 37 unit tank amfibi maut BMP3F dari Rusia.



Kado terbesar dari semua keceriaan yang mewarnai “jalan-jalan” bersama tentara tentu dengan diumumkannya rencana pembelian kapal selam Rusia secara besar-besaran oleh Menhan Purnomo Jumat siang tanggal 6 Desember 2013. Rencana ini juga bersinergi dengan pembangunan infrastruktur kapal selam di tanah air untuk pembuatan kapal selam Changbogo. Kapal selam yang mau dibeli itu adalah dari jenis Kilo dan Amur, dua jenis kapal selam yang paling ditakuti di seluruh dunia.  Kapal selam ini mampu menembakkan peluru kendali dari bawah laut menuju daratan dari jarak 300 km. 

Sekilas Tentang KCR 60 Produksi Anak Bangsa


 SURABAYA  : PT PAL Indonesia (Persero) meluncurkan kapal pesanan TNI Angkatan Laut jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter W000273. Kapal ini merupakan kapal pertama dari 3 kapal pesanan TNI AL yang diproduksi oleh putra-putri bangsa dalam pemenuhan memoderinisasi sistem persenjataan yang ada. 

Kemandirian dalam memproduksi sistem persenjataan mutlak dibutuhkan negera untuk mengamankan dan mempertahankan kedaulatan dari berbagai ancaman yang ada. Peluncuran kapal ini sebagai bukti PT PAL Indonesia (Persero) mampu dan pantas menjadi salah satu pemadu utama (lead integrator) dan sebagai salah satu Industri Pertahanan Nasional dalam pemenuhan alat utama sistem persenjataan sesuai dengan UU no. 12 Tahun 2012. 

Kemandirian pertahanan dan keamanan memerlukan tekad dan keterpaduan upaya dari semua pihak, serta didukung oleh kebijakan Pemerintah dalam pemberdayaan potensi nasional. Untuk itu PT PAL Indonesia (Persero) terus meningkatkan kompetensinya baik dalam bidang teknologi, fasilitas maupun SDM. 

PT. PAL Luncurkan KCR 60 Pesanan TNI AL


 Surabaya : PT PAL Indonesia (Persero) kembali meluncurkan kapal pesanan TNI-AL jenis Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR-60). Kapal perang ini merupakan kapal pertama dari 3 kapal yang dipesan untuk pemenuhan kebutuhan TNI AL. Sebagai Lead Integrator Industri Pertahanan Nasional dalam bidang Matra Laut, PAL Indonesia terus mengembangkan kemampuannya untuk memproduksi Kapal Perang maupun Kapal Niaga. Hal tersebut terbukti dengan produksi kapal pertama ini sebagai hasil dari pengembangan dari beragam Kapal Patroli Cepat (Fast Patrol Boat) yang telah diproduksi sebelumnya.
 
Dalam acara peluncuran kapal pertama ini dihadiri Asisten Logistik KASAL, Laksamana Muda TNI Suyitno, Jajaran Perwira Tinggi Markas Besar TNI AL, Baranahan Kemhan, para petinggi Komando Armada Timur dan LANTAMAL V Surabaya. Berikut juga hadir Dewan Komisaris dan Manajemen PT PAL Indoensia (Persero) serta undangan dan mitra kerja. Setelah penandatanganan berita acara peluncuran Kapal kemudian dilanjutkan peninjauan proses produksi kapal KCR 60 Meter yang kedua dan ketiga, yang telah mencapai pengerjaan hampir 80 persen dan 70 persen. Menurut Asisten Logistik KASAL, Laksamana Muda TNI Suyitno, kebutuhan KCR 60 Meter sangat diperlukan karena kapal ini akan diandalkan dalam meningkatkan keamanan dan kedaulatan Bangsa.

China Bantu Indonesia Bangun Sistem Peluru Kendali


RI juga tengah membahas pembelian kapal selam Kilo dan Amur dari Rusia

Uji coba penembakan rudal oleh TNI Angkatan Laut.
Uji coba penembakan rudal oleh TNI Angkatan Laut.
VIVAnews – Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Indonesia tidak mengincar sistem peluru kendali jarak jauh yang dapat menjangkau antarbenua. Indonesia justru ingin membangun sistem peluru kendali jarak menengah yang bisa menembakkan rudah berjarak 150-300 kilometer.

“Peluncur peluru kendali antarbenua tidak masuk dalam agenda Indonesia. Keinginan Indonesia tidak muluk-muluk,” kata Purnomo usai menerima kunjungan Menteri Pertahanan China Jenderal Chang Wanquan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta. Senin 16 Desember 2013.

Purnomo menyatakan, saat ini kementeriannya tengah membahas pembelian kapal selam jenis Kilo dan Amur dari Rusia. Kemenhan juga sudah menyetujui kemungkinan penggunaan rudal Club S, yakni rudal antikapal jarak jauh yang diluncurkan dari bawah permukaan air. Jenis peralatan tempur ini termasuk kategori misil pembunuh yang mempunyai jarak tembak hingga 400 kilometer.

Sunday, December 15, 2013

F-16 Akan Terus Diproduksi Hingga 2020

F-16 ke 4.000 yang dikirimkan ke Mesir

Lockheed Martin Corp memastikan akan terus memproduksi jet tempur F-16 hingga tahun 2017, atau hingga tahun 2020 seandainya ada pesanan tambahan, pejabat Lockheed Martin mengatakan. Di waktu itu, harga untuk pesawat tempur siluman F-35 kemungkinan akan jauh turun sehingga pelanggan potensial lebih mungkin memilih pesawat baru ini, menurut Bill McHenry, kepala pengembangan usaha Lockheed F-16 mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Namun untuk saat ini Lockheed Martin masih mengejar potensi penjualan pesawat baru dan upgrade F-16 di Timur Tengah, Amerika Selatan dan pasar lainnya, ujar McHenry.

"Kami terus berusaha setiap hari dan melakukan apa yang kami bisa. Namun di luar sana adacrossover point.... kemungkinan pada 2020 akan lebih masuk akal untuk membeli F-35 ketimbang F-16," ujar dia. Diketahui juga pada hari Jumat lalu Lockheed Martin telah penyelesaian produksi pesawat F-35 yang ke-100.

Info Pertahanan dari Komisi I DPR RI (Desember 2013)

KFX

Hercules Hibah Australia Tiba
Kamis, 12 Desember 2013
Meski hubungan dengan Australia sedang beku, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa program hibah 4 unit pesawat Hercules bekas dari Australia tetap berlanjut tetap berlanjut. Bahkan, kata Menhan, pada akhir November lalu 1 Hercules sudah tiba di Tanah Air. Satu unit lagi dijadwalkan tiba pada bulan ini, dan sisanya 2 unit akan dikirimkan pada tahun depan.

Kehadiran 4 Hercules itu akan menambah stok airlifter TNI. Menurut Menhan, meskipun bekas pakai, pesawat itu bisa digunakan hingga 15 tahun lagi. Bahkan Kadispen TNI AU Marsma SB Supriyadi mengatakan Hercules tersebut itu masih bisa digunakan hingga 30 tahun ke depan dengan rata-rata 600 jam terbang per tahun. Meskipun tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan pemerintah Indonesia untuk mengembalikan performa pesawat bekas tersebut, yaitu sekitar AS$63 juta (sekitar 761 miliar rupiah).

NKRI Sudah Terkepung 13 Pangkalan Militer Amerika Serikat

“Sama seperti saat Irak akan digempur melalui persiapan Operation of Enduring Freedom, dimana saat ini Indonesia sama juga “sudah terkurung” seperti Irak, oleh  pangkalan-pangkalan AS yang berada di Christmas Island, Cocos Island, Darwin, Guam, Philippina, Malaysia, Singapore, Vietnam hingga kepulauan Andaman dan Nicobar beserta sejumlah tempat lainnya.”~ Connie Rahakundini Bakrie, pengamat Pertahanan dan Militer dari Universitas Indonesia.



Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi besar bagi kawasan ini, termasuk Indonesia.

TNI AL Makin Pelototi Malaysia.

Aparat Malaysia Makin Sering Kunjungi Perbatasan, AL Bangun Pos di Nunukan

TARAKAN – Untuk menjaga wilayah perbatasan dan kedaulatan, TNI AL membangun Pangkalan Utama AL di Tarakan dan pos pengamatan di Nunukan. Pangkalan ini akan menjaga perbatasan yang bersentuhan langsung dengan Malaysia dan Filipina, mengatasi provokasi asing dan akan menyiagakan beberapa kapal perang. Kepala Staff TNI AL Laksamana TNI Dr Marsetio Sabtu lalu (14/12) datang lokasi pembangunan Lantamal sekaligus meresmikannya.
Pembangunan Lantamal di atas laham milik Pemkot Tarakan yang telah diserah terimakan ke TNI AL ini dimulai sejak 2008 lalu, dan baru bisa diresmikan setelah Walikota Tarakan Udin Hianggio secara resmi menghibahkan lahan seluar 61 hektare untuk digunakan sebagai Lantamal. “Kami sangat bersyukur karena Pemkot Tarakan secara resmi menyerahkan lahan kepada Angkatan Laut. Di kawasan ini nantinya akan dikembangkan sebagai Lantamal TNI AL,” kata Marsetio.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...