Jakarta
: Para produsen pesawat tempur kini terus berusaha
menciptakan pesawat tempur generasi kelima, dimana para pengamat
keudaraan menyatakan, “The future is now. There is a new era in
military aviation: the F-22 Raptor, the F-35 Lightning II and the T-50
PAk FA– the world’s only 5th Generation Fighters.” Jadi
kesimpulannya persaingan utama pesawat tempur generasi kelima sementara
ini hanya akan terjadi antara pesawat F-22 dan F-35 buatan Amerika
Serikat dengan T-50 PAK FA produksi Rusia.
Pesawat generasi kelima dirancang untuk menggabungkan berbagai kemajuan
teknologi di atas jet tempur generasi keempat. Karakteristik yang tepat
dari jet tempur generasi kelima yang kontroversial dan hanya samar-samar
diketahui detail datanya. Pabrik pesawat Lockheed Martin mendefinisikan
mereka memiliki semua aspek-siluman (stealth) termasuk ketika pesawat itu lengkap dipersenjatai. Dengan kelengkapan teknologi Low Probability of Intercept Radar (LPIR), high-performance air frames, advanced avionics features dan highly integrated computer systems,
pesawat akan terintegrasi dalam sebuah sistem yang memudahkan penerbang
dalam melaksanakan tugasnya dalam teater pertempuran udara.
Kini satu-satunya pesawat generasi kelima saat ini yang sudah siap
tempur dan beroperasi adalah F-22 Raptor, yang dipergunakan Angkatan
Udara AS (US Air Force) sejak tahun 2005. F-22 Raptor kini adalah
unggulan USAF yang oleh Lockheed dikatakan sebagai “advanced stealth, extreme performance, information fusion and advanced sustainment.”
Pemerintah AS tidak mengijinkan F-22 dijual kepada negara manapun
karena itulah tulang punggung pertahanan udara mereka. Sementara F-35
kini sudah dijual kepada sekutu-sekutunya dan dipersiapkan sebagai
fighter bomber canggih yang dipersiapkan akan mampu menyusup hingga
kegaris belakang musuh.
Dilain sisi, pesawat tempur generasi kelima Rusia dan Cina diharapkan
akan memasuki tahap operasional pada tahun 2017 dimana kini dalam
pengembangan lebih lanjut akan sukses bersama-sama dengan kemajuan dari
F-35. Bahkan F-35 yang dipergunakan oleh USMC (Marinir AS) kini sudah
dikembangkan berkemampuan STOL (Short Take Off and Landing).
Absolute Killer K-77M Missile
Dalam menghadapi persaingan keunggulan di udara, para produsen di Rusia
memunculkan design rudal baru dengan kode K - 77M , disebutkan oleh
Russia Today sebagai “absolute killer.” K-77M mempunyai keunggulan dibandingkan air to air missile lainnya karena implementasi dari “active phased array antenna
(APAA),” yang pada dasarnya memecahkan masalah lock- on dengan membahas
masalah esensial bidang pandang dari radar. Menurut Rusia Today, K-77M
pada dasarnya menerapkan solusi yang mirip dengan sistem rudal SAM
(Surface to Air Missile) Patriot buatan Raytheon.
Rudal K-77M pada dasarnya disiapkan untuk melengkapi pesawat tempur Rusia T-50 PAk FA, yang
akan membuat pesawat generasi kelima Rusia itu semakin diminati
pembeli. K-77M adalah rudal yang paling akurat di kelasnya. Gabungan
antara kemampuan “fire-and-forget” dan “single-shot kill.”
Sistem ini bertujuan untuk menggagalkan setiap manuver penghindaran
pesawat musuh dari ancaman K-77M hingga tidak memungkinkan target dapat
melarikan diri.
Rusia Times mencatat bahwa Mikhail Vershinin, chief engineer dari biro
desain Detal, perusahaan negara Rusia yang berbasis di kota Kamensk -
Uralsky di Ural berharap akan memulai produksinya pada tahun 2015
setelah didirikannya fasilitas produksi. Dengan dilengkapi K-77M, maka
T-50 PAK FA akan menjadi pembunuh yang sulit ditandingi. Para pengamat
militer menyebutkan bahwa Amerika Serikat tampaknya saat ini tidak
memiliki rudal udara ke udara ataupun yang sedang dalam pembuatan
yang dapat bersaing dengan akurasi K - 77M tersebut.
Yang menarik, K - 77M juga dilaporkan kompatibel untuk dipasang pada
pesawat tempur Sukhoi generasi sebelumnya juga. Sistem rudal canggih
sepenuhnya kompatibel dengan sistem komunikasi digital dari jet tempur
generasi kelima , tetapi dikatakan K-77M dipastikan bisa digunakan pada
jet tempur modern dari generasi sebelumnya. Ini berarti absolute killer dapat dipergunakan untuk melengkapi persenjataan pesawat Sukhoi yang kini dimiliki oleh TNI AU.
Dengan demikian, maka dalam menjaga kedaulatan negara di udara,
nampaknya apabila K-77M siap beroperasi dan Sukhoi TNI AU diberi
persenjataan ini, maka Sukhoi TNI AU akan menjadi pemangsa udara teratas
yang mematikan. Apabila dibandingkan, akan semakin sulit bagi
pesawat-pesawat tempur yang dimiliki negara-negara tetangga di Asia
Tenggara, termasuk Australia dapat meloloskan diri dari sergapan
penerbang-penerbang TNI AU. Hanya dengan satu tembakan rudal
diluncurkan, kemudian tinggal pergi, lupakan, pesawat lawan akan runtuh
tanpa mampu menghindarinya.
Sumber : Kompasiana
No comments:
Post a Comment