Seoul : Hubungan kerjasama Indonesia dan Korea
Selatan khususnya kerjasama di bidang pertahanan terus meningkat. Korsel
melihat bahwa Indonesia tepat sebagai mitra sejajar kerjasama untuk
masa kini dan masa mendatang. Untuk itu, Korsel menyatakan komitmennya
dalam kerjasama dengan Indonesia khususnya di bidang industri
pertahanan.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil
Menteri Pertahanan Korea Selatan Baek Seung-joo saat pertemuan bilateral
dengan Wamenhan RI Sjafrie Sjamsoeddin di sela-sela Forum Seoul Defence Dialogue (SDD) 2013, Senin (11/11) di The Westin Chosun, Seoul, Korea Selatan.
Usai pertemuan tersebut, Wamenhan RI
menjelaskan bahwa kedua negara sepakat untuk mengimplementasikan MoU
kerjasama pertahanan yang telah ditandatangani kedua negara pada tanggal
12 Oktober 2013.
“Korsel mempelajari 40 tahun hubungan
dengan Indonesia, mereka melihat bahwa Indonesia tepat sebagai mitra
sejajar kerjasama untuk masa kini dan masa depan, sebaliknya Indonesia
menempatkan kerjasama dengan Korea Selatan menjadi comprehensive strategic partnership”, jelas Wamenhan RI.
Lebih lanjut Wamenhan RI mengungkapkan,
di bidang industri pertahanan, kedua negara berharap kerjasama
strategis khususnya pembangunan kapal selam dan pesawat tempur dapat
dilaksanakan dalam kurun waktu 10 sampai 15 tahun kedepan.
Selain itu, Korsel juga menaruh perhatian terhadap peningkatan kerjasama di bidang capacity building, sebagai contoh Korsel telah mengirimkan instruktur bahasa-nya di Pusat Bahasa Badiklat Kemhan.
Korsel berkeinginan untuk terus
memelihara hubungan personal baik militer maupun pejabat pertahanan agar
antara tataran kebijakan dan implementasi memiliki presepsi yang
sama, dan yang utama untuk mempersiapkan hubungan kerjasama dalam jangka
panjang ke depan.
Wamenhan RI menambahkan, Indonesia dan
Korsel juga sepakat untuk memperluas dan meningkatkan kerjasama
pertahanan kedua negara diantaranya kerjasama di bidang cyber defence.
Kesepakatan tersebut akan ditindaklanjuti dalam langkah nyata dan
menekankan pentingnya hubungan kerjasama dalam jangka panjang.
Selain pertemuan bilateral dengan
Wamenhan Korsel, pada SDD 2013 tersebut Wamenhan RI juga melakukan
pertemuan bilateral dengan beberapa pejabat senior pertahanan dari
negara sahabat antara lain Secretary Policy Department of Defence
Australia Michael Shoebridge, Deputy Permanent Secretary for Defence
Thailand Admral Polawat Sirodom, dan Deputi Menhan Brunei Darussalam
Dato Paduka Haji Pustappa bin Haji Sirait.
Wamenhan RI mengungkapkan, secara
terpisah pejabat senior dari tiga negara yaitu Thailand, Brunei
Darussalam, dan Australia menyatakan kesiapan negaranya untuk bekerja
sama mengembangkan industri pertahanan dengan Indonesia.
Mereka menilai Indonesia mempunyai potensi memproduksi Alutsista. Industri pertahanan Indonesia dinilai sudah menunjukkan hasil nyata baik untuk Alutsista darat, laut, maupun udara.
Sumber : DMC
No comments:
Post a Comment