Friday, November 29, 2013

Bhassbol J-10BD 'Bango' pesawat misterius dari Surabaya

"PROJECT CHENGDU - BHASSBOLL INDUSTRIES"

General characteristics
Crew: 1
Length: 15.49 m (50.82 ft)
Wingspan: 9.75 m (31.99 ft)
Height: 5.43 m (17.81 ft)
Wing area: 33.1 m² (356.3 ft²)
Empty weight: 9,750 kg (21,495 lb)
Loaded weight: 12,400 kg (28,600 lb)
Useful load: 6,000 kg[49] (13,200lb)
Max. takeoff weight: 19,277 kg [15][49] (42,500 lb)
Powerplant: 1 × Saturn-Lyulka AL-31FN
Dry thrust: 79.43 kN / 89.17 kN (17,860 lbf / 19,000 lbf)
Thrust with afterburner: 125 kN / 130 kN (27,999 lbf / 29,000 lbf)

Performance
Maximum speed: Mach 2.2 at altitude, Mach 1.2 at sea level
g-limits: +9/-3 g (+88/-29 m/s², +290/-97 ft/s²)
Combat radius: 1,600 km (with air to air refueling), 550 km (without air to air refueling)
Ferry range: 1,850 km
Service ceiling: 18,000 m (59,055 ft)
Wing loading: 381 kg/m² (78 lb/ft²)
Thrust/weight: 1.024

Armament
Guns: 1× 23mm twin-barrel cannon GSh 23
Hardpoints: 11 in total (6× under-wing, 5× under-fuselage) with a capacity of 6,000 kg (13,228 lb) external fuel and ordnance
Rockets: 90 mm unguided rocket pods
Missiles:
Air-to-air missiles: Vympel R-37, R-77, R-73
Air-to-surface missiles: AS-16, AS-17, 
Up to 3 external fuel drop-tanks (1× under-fuselage, 2× under-wing) for extended range and loitering time
Avionics
Unknown phased array radar

Menhan: Jika Punya Armada Kapal Selam Lengkap, RI Tak Mudah Disadap

Indonesia harus punya kapal selam 10-15 buah untuk perkuat pertahanan.
Kapal selam KRI Nanggala-402

Jakarta – Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Jumat 29 November 2013, menyatakan penambahan kapal selam sangat penting dalam modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) negara. Jika Indonesia memiliki armada kapal selam lengkap, Purnomo yakin pertahanan negara akan lebih kuat sehingga Indonesia tidak mudah disadap pihak asing.

“TNI Angkatan Laut mengatakan, kalau RI punya kapal selam 10-15 buah, kita tidak akan disadap lagi,” kata Purnomo dalam diskusi panel bertajuk ‘Membangun Kemampuan Kekuatan Pertahanan Berkelanjutan’ yang diselenggarakan oleh Forum Pemred di Jakarta.

Menurut Purnomo, pembangunan sistem pertahanan merupakan bagian dari harga diri bangsa. “Bangsa yang kuat adalah bangsa yang kuat pertahanannya,” ujar dia.

Pantsir S-1, Sang Pagar Udara (Bag. 2)

ARC  : Pantsir pertama memang mengecewakan.Lahir dari era dimana keadaan perekonomian morat-marit, hasilnya memang terasa setengah matang.Tak disangka, generasi keduanya menebar ancaman yang menakutkan banyak Negara.Kerja keras KBP Tula untuk melahirkan Pantsir generasi kedua terasa seperti balas dendam.



Bagaimana tidak, jeroan penyempurnaan Pantsir semuanya dilolosi dan diganti dengan komponen-komponen desain baru dan penyempurnaan.KBP Tula menambahkan kode S1 untuk penyempurnaan Pantsir ini. Kode lengkapnya, 96K6 Pantsir S-1 , dan NATO memberinya kode ASCC SA-22 Greyhound. 

Dari segi form factor misalnya, KBP mendesain ulang modul Pantsir S1 secara efisien dengan basis kontainer 10 ton. Konsol kendali dan kompartemen awak ditaruh di bagian depan, dibelakangnya sistem elektronik dan prosesor, disusul modul kubah, dan bagian paling belakang ada modul generator listrik dan APU (Auxillary Power Unit). 

Secara teoritis, modul ini bisa ditumpangkan ke segala jenis truk 8x8 flatbed kapasitas angkut 12-14 ton dengan modifikasi minimal. Pilihan wahana pengangkut juga jadi beraneka ragam, mulai dari yang klasik seperti MZKT-7930, dan BAZ-6909, atau platform buatan Barat seperti MAN Cat SX 45 dan SX A1 seperti varian yang dibeli oleh Arab Saudi.Rata-rata platform pembawa sistem Pantsir S1 memiliki pasak penunjang sebanyak empat buah yang diturunkan sebagai penguat dudukan saat sistem kanon atau rudalnya beraksi.

"Australia berurusan dengan RI & China yang lebih kuat"




 Sidney Dalam tempo yang nyaris bersamaan, Australia terlibat ketegangan dengan Indonesia dan China terkait masalah yang berlainan. Pengamat politik di Australia, mengatakan, diplomasi negara pimpinan Perdana Menteri Abbott itu sedang diuji.



Dengan Indonesia, Australia tengah dilanda ketegangan diplomatik, setelah skandal penyadapan intelijen Australia terhadap ponsel Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sembilan tokoh lainnya pada 2009 terbongkar. Australia sempat membalas dengan menuding, Indonesia dan China bersekongkol menyadap Australia.





Sedangkan dengan China, Australia terlibat ketegangan diplomatik, setelah protes Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop atas klaim blok udara Laut China Timur oleh Beijing ditanggapi keras. Yang terbaru, Australia, hari ini (28/11/2013) memanggil duta besar China yang berada di Australia.

Indonesia Bakal Beli Satelit Khusus Kontra-Intelijen Tahun Depan


 Jakarta Indonesia bakal memiliki fasilitas canggih dan satelit khusus untuk pertahanan siber. Hal itu, untuk menangkal segala bentuk penyadapan intelijen negara- negara asing.
Komisi I DPR RI menyetujui rencana tersebut dan memasukkannya dalam enam poin yang harus dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta kabinetnya dalam merespons penyadapan intelijen Australia.
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menuturkan, keenam poin yang disepakati bersama pada Kamis (28/11/2013) itu salah satunya menyebutkan, legislator mengapresiasi pihak eksekutif yang tegas merespons skandal intelijen tersebut.
"Poin pertama kesepakatan itu menyebutkan, memberikan apresiasi kepada Presiden SBY yang merespons secara keras Australia. Respons keras itu, ditunjukkan dengan pemberhentian sementara sejumlah kerja sama," tutur Mahfudz Siddiq, Kamis.

Zona Pertahanan Udara China, Macan Kertas


Strategic heavy bomber B-52G/H Stratofortress (photo: USAF)
Strategic heavy bomber B-52G/H Stratofortress.

 Beijing: Langkah pemerintah China mendeklarasikan zona pertahanan udara (23/11/2013) dengan mewajibkan semua pesawat terbang yang melintasi Laut China Timur harus meminta izin China, menggemparkan negara-negara tetangga, terutama Jepang.

Di bawah aturan baru ini, semua pesawat terbang yang akan melintasi kawasan itu harus menyerahkan rencana penerbangan mereka, menjelaskan asal negara, dan mempertahankan komunikasi radio dua arah yang memungkinkan mereka merespon dengan tepat terhadap perintah China. Zona pertahanan udara China itu meliputi kawasan hampir seluas Inggris dan mencakup Kepulauan Senkaku yang menjadi perebutan China dan Jepang, di Laut China Timur.

Tindakan sepihak China ini membuat berang Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Menurut Abe langkah yang diambil Pemerintah China sangat berbahaya dan bisa menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Hal ini disampaikan Abe di depan parlemen Jepang.

The Jupiters Bertolak Ke Brunei Darussalam Meriahkan Bridex 2013



 Yogyakarta : The Jupiters Aerobatic Team yang merupakan team Aerobatik kebanggaan TNI Angkatan Udara, Rabu (27/11) dilepas oleh Staf Kemenhan untuk menuju Brunei Darusalam dalam rangka mengikuti Bridex 2013, Brunei Darussalam International Defence Ekhibition 2013 yang akan berlangsung pada tanggal 5 dan 6 Desember 2013 mendatang.

Pelepasan Tim JAT berlangsung di Base Ops Lanud Adisutjipto, dari Kemhan diwakili oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Pertahanan Marsekal Muda TNI Joko Setiono.



Dalam sambutan awal Beliau mengatakan “The Jupiters telah mengukir prestasi tidak hanya di Indonesia namun telah memukau di Centervial of RTAF Founding Fathers Aviation atau 100 tahun penerbangan Thailand tahun 2012, selanjutnya bulan Februari 2013 diundang negera Jiran malaysia dalam Langkawi International maritime and Aerospace Exhibition 2013.

Australia Tetap Kirim Pesawat Hibah Untuk Indonesia


 Canberra : Menteri Pertahanan Australia David Johnston mengatakan penyerahan pesawat hibah Hercules C-130 dari Australia ke Indonesia akan tetap dilakukan, meskipun kerjasama militer kedua negara tengah berstatus dibekukan gara-gara isu penyadapan.

Pesawat pengangkut yang akan dihibahkan tersebut diterbangkan dari Darwin Kamis sore (28/11/2013) dan Australia telah menandai status pesawat itu dengan keterangan dilepaskan.

Pesawat Hercules itu juga telah dicat ulang dengan bendera dan simbol Angkatan Bersenjata Indonesia.

Awalnya Australia hendak menyerahkan pesawat hibah itu ke Indonesia dalam sebuah upacara khusus di Kota Williamtown di New South Wales.

Menhan : Indonesia Mudah Disap Karena Pakai Satelit Sewaan



 Jakarta  : Terungkapnya skandal Penyadapan yang dilakukan Australia, membuat pemerintah harus berbenah diri untuk memperkuat pertahanan di dunia maya atau cyber defense. Apalagi, satelit yang dipakai Indonesia saat ini adalah satelit sewaan yang dapat dengan mudah dibobol oleh pihak lain.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengakui satelit milik Indonesia rawan penyadapan. Sebab, Indonesia hingga kini belum memiliki satelit sendiri.
"Selama ini, kita kebobolan karena satelit yang ada adalah satelit sewaan yang bukan milik kita. Sehingga begitu mudah terjadi penyadapan," kata Purnomo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Karena itu, Purnomo mengatakan pemerintah kini membutuhkan dibangunnya pertahanan dunia maya. Dimana ada 2 infrastruktur terpenting yakni sistem informatika dan komunikasi.
"Untuk bangun cyber defense regulasi harus diperbaiki, karena sekarang bukan lagi hukum sektor ril tapi juga hukum dunia maya," jelasnya.

Singapura Dan Korsel Harus Senasib Australia



 Jakarta  : Pasca penyadapan intelijen Australia kepada sejumlah petinggi pemerintahan Indonesia membuat hubungan Indonesia-Australia merenggang. Kecaman dan komentar keras pun muncul dari para pejabat tinggi Indonesia kepada Australia. Penyadapan tersebut disebut-sebut atas bantuan Singapura.

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq meyakini, Singapura dan Korea Selatan (Korsel) terlibat penyadapan membantu intelijen Pemerintah Australia. Keyakinan tersebut karena Singapura dan Korsel tergabung dalam satu aliansi dengan Amerika Serikat dan Australia.
"Fakta-fakta yang ada, kerja sama yang ada yang dimotori five eyes, termasuk Singapura dan Korea Selatan. Jadi tanpa harus diakui, menurut saya itu sudah dipastikan membantu Australia menyadap kita," kata Mahfudz di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Jumat (28/11/2013).

Thursday, November 28, 2013

Pendekatan Ekonomi Dalam Pertahanan

Korvet KRI Sutedi Senoputra ( 878 ) Anti-Kapal Selam Koarmatim (Photo: Dispenal)
Korvet KRI Sutedi Senoputra ( 878 ) Anti-Kapal Selam Koarmatim (Photo: Dispenal)
Ditandai dengan program Minimum Essential Force (MEF) Tahap I yang dimulai tahun 2010, perlahan tapi pasti anggaran pertahanan Indonesia meningkat cukup pesat. Pesat jika melihat peningkatan besaran anggaran dari Rp 42 triliun di 2010 meroket menjadi Rp 83 triliun rupiah di 2014. Pesatnya peningkatan besaran anggaran ini tentu menumbuhkan harapan untuk menjadikan atau mengembalikan wibawa sebagai sebuah Negara besar membuncah. Peristiwa lepasnya Sipadan-Ligitan dan konflik Ambalat adalah salah satu bukti betapa pentingnya kekuatan pertahanan sebagai alat diplomasi. Kembali ke persoalan anggaran, meskipun secara nominal meningkat, namun jika dihitung dari Produk Domestik Bruto (PDB), besaran anggaran pertahanan Indonesia masih terhitung kecil, belum beranjak dari 1,2 persen. Jauh dari angka ideal yang menurut Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan sebesar 2-3 persen dari PDB. (http://pothan.kemhan.go.id/?p=51#more-51).

Indonesia Malaysia dan Sukhoi T-50 PAK FA

SAAB Swedia tawarkan JAS-39 C/D Gripen kepada Malaysia (photo: SAAB)
SAAB Swedia tawarkan JAS-39 C/D Gripen kepada Malaysia (photo: SAAB)
Perusahaan SAAB Swedia, optimis Malaysia akan memilih pesawat tempur lightweight single engine multirole JAS-39 C/D Gripen, sebagai pengganti MiG-29N Fulcrum Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) yang akan dipensiunkan. Juru bicara SAAB Internasional, Thimas Linden mengatakan (20/11/2013), TUDM sedang mengkaji pesawat JAS-39 C/D Gripen dan pejabat Malaysia telah melakukan kunjungan ke SAAB Swedia.
Pesawat tempur JAS-39 C/D Gripen, merupakan satu dari empat calon pengganti MiG-29N Fulcrum TUDM. Pesaing lainnya:  Boeing F/A-18E/F Super Hornet AS, Rafale Perancis dan Eurofighter Typhoon Inggris.
SAAB merasa cukup optimis karena Angkatan Tentera Malaysia (ATM) juga menggunakan berbagai produk buatan SAAB termasuk: Multirole man-portable shoulder-fired weapon Carl-Gustaf, Combat Management System Saab 9LV Mk4 untuk frigate Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) 9LV, serta Radar Pertahanan Udara Giraffe 40.
SAAB Swedia juga menyuplai Radar Sea Giraffe untuk (KD) Lekiu, Radar ARTHUR “Artillery Hunting Radar”, Electronic warfare (EW) system untuk Sukhoi 30 MKM, serta radar maritim. Kerjasama militer Malaysia denga SAAB cukup meningkat pesat, untuk itu SAAB optimis akan didaulat sebagai pemenang tender pengganti Mig 29N TUDM.

Uji Statis Roket 80 mm Hasil LITBANGBUAT DISLITBANGAU

Tim Peneliti Roket 80 mm Dislitbangau yang dipimpin Kasubdis Rudalsen Kol. Tek Adang Heri Raspati melaksanakan Uji Statis terhadap Roket 80 mm hasil penelitian pengembangan dan pembuatan Subdis Rudalsen Dislitbangau. Uji Statis ini dilaksanakan di Pustek Roket Lapan Rumpin Bogor, belum lama ini.

Kerja Sama RI-Singapura Sepatutnya Dievaluasi

F15SG dan Su 30 TNI (Kaskus)
Jakarta : Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, mengatakan kerja sama antarnegara itu berdasarkan hubungan saling percaya.

Hanya, jika hubungan tersebut sudah tak sesuai bahkan tak saling percaya, maka perlu di evaluasi.

Sebelumnya, Sydney Morning Herald, melampirkan dokumen milik pegawai NSA Edward Snowden. Laporan itu menyebutkan Singapura dan Korea Selatan membantu AS dan Australia menyadap hubungan telekomunikasi bawah laut yang melintasi Asia.

Berdasarkan data dari laporan itu Amerika Serikat dan kelompok intelijen dari negara yang tergabung dalam Five Eyes menyadap serat kabel optik di 20 titik di seluruh dunia. Direktorat Sinyal Pertahanan Australia juga disebut bekerja sama dengan intelijen Singapura.

Perairan Kepri Butuh Kawalan Laut Yang Memadai


BATAM-(IDB) : Sebagai wilayah perairan strategis dan merupakan jalur perdagangan internasional, bahkan keberadaannya berbatasan langsung dengan negara tetangga, Singapura, Malaysia, Vietnam dan Kamboja, sudah selayaknya perairan Kepri dijaga dengan Alutsista laut, seperti kapal selam berteknologi tinggi.

"Sebagai wilayah yang berada pada jalur strategis; Selat Malaka, Selat Karimata,  dan Laut Cina Selatan, dipastikan perairan Kepri rawan disusupi oleh militer asing dan pihak asing. Untuk itu, keberadaan Alutsista seperti kapal selam berteknologi tinggi, sangat di butuhkan untuk mengamankan perairan Kepri," ujar anggota komisi I DPR RI, Tjahjo Kumolo, belum lama ini kepada Haluan Kepri.

Keberadaan kapal selam, atau kapal bawah laut, diperlukan untuk mendukung operasional kapal permukaan yang sudah ada selama ini. Dengan kapal selam, kata Tjahjo, akan semakin memudahkan aparat TNI AL, untuk mendeteksi infiltrasi yang dilakukan negara luar.

Kapal Selam Buatan Korea Selatan Pesanan RI Mulai Diproduksi

http://teknologistrategimiliter.files.wordpress.com/2012/08/type_209_1400_mod_san.jpgJakarta : Sebagian dari tiga kapal selam kelas Changbogo yang dipesan Indonesia dari Korea Selatan (Korsel) mulai diproduksi tahun ini di Korsel. Rencananya satu unit kapal selama juga akan dibuat di Indonesia sebagai bagian dari program transfer of technology (ToT) kedua negara.

"Lagi dimulai, secara fisik sudah dimulai (produksi) tahun ini. Kita pesan tiga kapal, satu dibuatnya di Korea tetapi kita menyertakan tim dari tim ahli sama pekerja ahli sambil kerja praktik di sana atau sambil belajar," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat saat ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian Jalan Gatot Subroto Jakarta, Kamis (28/11/2013).

SAAB Optimis Terima Kontrak Ganti MiG-29N

Pesawat tempur JAS-39 C/D Gripen keluaran SAAB dari Sweden. (photo : superb wallpaper)

KUALA LUMPUR - Syarikat pengeluar pesawat tempur, SAAB yang berpangkalan di Sweden, optimis Malaysia akan menimbang untuk menggantikan pesawat tempur pelbagai fungsi (MRCA) milik Tentera Udara Diraja Malaysia, MiG-29N Fulcrum, dengan pesawat tempurnya, JAS-39 C/D Gripen.

Pengarah Urusan SAAB International Malaysia Sdn. Bhd. (SAAB), Thomas Linden berkata, TUDM buat masa ini sedang mengkaji kemungkinan itu selepas barisan pegawai-pegawai tertinggi ketumbukan tersebut mengadakan lawatan ke pangkalan syarikat itu di Sweden baru-baru ini.

Pesawat pejuang JAS-39 C/D Gripen, yang dikeluarkan oleh SAAB, merupakan antara empat pesawat yang dikatakan pilihan untuk menggantikan MiG-29N Fulcrum.

Pantsir S-1, Sang Pagar Udara (Bag. 1)

Moscow  : Pantsir S-1 boleh jadi merupakan arsenal anti serangan udara paling gres dan kinyis-kinyis yang masuk dalam jajaran dinas aktif. Sudah dikembangkan selama dekade 90’an dan sepuluh tahun sesudahnya, Pantsir dalam varian S1 baru dinyatakan laik dinas militer Rusia pada tahun 2012. Dan dalam klaimnya, KBP Tula menyatakan bahwa Pantsir S-1 sanggup untuk menghancurkan berbagai sasaran udara yang masuk kategori ‘sulit’: rudal jelajah, rudal udara-permukaan, dan bahkan pesawat pembom stealth yang sukar dilacak radar lawan.

 
Dekade 1990an memang diwarnai oleh perubahan doktrin udara yang amat signifikan. Dimulai dari Perang Teluk II, dilanjutkan ke kampanye udara NATO di Bosnia-Herzegovina, pesawat pembom dengan munisi pintar pegang peranan besar dalam penghancuran sasaran-sasaran strategis lawan yang berujung pada demoralisasi pasukan yang menjadi sasaran. 

Rudal jelajah seperti Tomahawk juga leluasa menghantam berbagai target mulai dari Irak, Serbia, kemudian yang terbaru, Libya, seolah tanpa bisa dihentikan. Sistem pertahanan udara berbasis kanon dan rudal bisa dengan mudah dibutakan dan tak berdaya, dihancurkan dengan mudah oleh lawan di udara yang bahkan kehadirannya saja fana di layar radar. 

Pemerintah Batalkan Pembelian Hercules Australia


Jakarta  : Pemerintah lewat Kementerian Pertahanan memutuskan membatalkan rencana pembelian enam pesawat angkut C-130 Hercules bekas dari Australia. Pemerintah juga menolak hibah empat unit pesawat serupa dari Negeri Kanguru itu.

"Proyek Hercules dari Australia digantikan," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis saat dihubungiTempo, Selasa, 26 November 2013.

Pembatalan ini merupakan buntut pengungkapakan aksi penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia pada 2009. Gusar pada tindakan negeri jiran itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lantas menghentikan kerja sama pertahanan dengan Australia.

Dituduh Bantu China Sadap Australia, Kemenhan Dan TNI Bungkam


Jakarta  : Badan Intelijen Strategis Indonesia TNI (BAIS) dituduh menyadap telepon seluler warga Australia dan memberikan hasilnya ke China. Operasi spionase intelijen badan pertahanan Indonesia juga dituding mengincar diplomat Australia, perusahaan dan warga sipil negeri Kanguru tersebut.

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menolak berkomentar mengenai itu saat dihubungi VIVAnews. Rabu 27 November 2013, melalui pesan singkat, Sjafrie meminta tudingan tersebut sebaiknya dikonfirmasi ke TNI langsung. "Sebaiknya tanya langsung ke Kapuspen (Kepala Pusat Penerangan) TNI," kata Sjafrie.

Hal senada juga disampaikan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal TNI Sisriadi. Menurutnya, hal itu di luar kewenangan Kementerian Pertahanan. "Saya kira kalau ditanyakan kepada Kabais (Kepala Badan Intelijen Strategis) akan lebih tepat," ujarnya singkat.

Wamenhan : Tanpa Australia, Pertahanan RI Solid


Malang  : Seluruh kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dengan Australia dihentikan menyusul terbongkarnya skandal penyadapan yang dilakukan intelijen negara tersebut. Bahkan, latihan tempur bersama yang dilakukan militer kedua negara juga disetop. 

Wakil Menteri Pertahanan dan Keamanan Letnan Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa penghentian kerja sama pertahanan dilakukan atas instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Kami setop sampai Australia memberikan jawaban yang tegas dan jelas," kata Sjafrie saat berkunjung ke industri roket dan bom PT Sari Bahari Malang, Jawa Timur, Jumat, 22 November 2013. 

Saturday, November 23, 2013

Proyek Pesawat Tempur KFX Dipercepat

kfx-c100-c200-111.jpg
Korea Selatan kembali mengkaji program pengadaan pesawat tempur modern bagi Angkatan Udara mereka. Jumat 22/11/2013, mereka memutuskan untuk membeli 40 pesawat siluman (stealth) yang akan digunakan Republic of Korea Air Force (ROKAF) pada tahun 2018-2021. Dengan keputusan ini jalan masuknya F-35 Lockheed Martin ke dalam AU Korsel terbuka lebar.
Dalam rapat gabungan kepala staff tersebut, militer memutuskan membeli 40 pesawat tempur siluman dengan opsi tambahan 20 pesawat, tergantung situasi keamanan dan perkembangan teknologi ke depan.
“Dalam rapat itu kemampuan operasional pesawat direvisi, mensyaratkan kemampuan siluman tingkat tinggi serta perangkat perang elektronik untuk mencegah provikasi yang dilakukan Korea Utara”, ujar Brigjen Shin Ik-hyun, selaku anggota JCS.
F-35 merupakan pesawat Stealth dari segara aspek yang masih dalam pengembangan. Korea Selatan berupaya membeli pesawat tempur anti-radar, setelah melihat negara tetangganya seperti: China, Jepang dan Rusia yang berupaya menciptakan pesawat siluman juga.

Kemungkinan Rencana Pembelian Kapal Selam Rusia Jadi Target Penyadapan

 JAKARTA : Ketegangan diplomatik masih menyelimuti Jakarta-Canberra menyusul terungkapnya aksi penyadapan Australia terhadap Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabatnya. Dalam salah satu dokumen yang dibocorkan Edward Snowden, Badan Intelijen Australia (DSD) menyadap SBY pada Agustus 2009.

Apa sebenarnya yang diincar Australia pada periode Agustus 2009 itu? Mantan Duta Besar RI untuk Rusia, Hamid Awaluddin, menduga rencana RI membeli kapal selam Rusia ikut menjadi target penyadapan. Pasalnya, tarik-ulur atau negosiasi seputar jadi-tidaknya Indonesia membeli kapal selam Rusia terjadi pada Agustus 2009.

“Teknologi kapal selam yang saat itu hendak dibeli Indonesia dari Rusia sungguh dahsyat. RI berencana membeli dua kapal selam. Kalau jadi, (Australia) tentu takut sama kita,” kata Hamid kepada VIVAnews, Jumat 22 November 2013.

Korea Selatan Pesan Pesawat F-35, Lockheed Martin Akan Dukung Proyek KFX-IFX


 Seoul  : Korea Selatan memutuskan untuk membeli 40 pesawat F-35 yang dapat mendarat vertikal, conventional take-off joint strike fighters.
Pemesanan dari perusahaan Lockheed Martin ini akan dibuat dengan opsi penambahan 20 pesawat lagi.
"Pesawat tempur generasi mendatang merupakan aset kunci dari sistem 'rantai membunuh' untuk menanggapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara yang telah menjadi kenyataan," kata juru bicara militer Korea Selatan Eom Hyo-shik dalam sebuah pernyataan.
Pesanan ini diharapkan akan datang antara tahun 2018 sampai 2021 jika kontraknya dapat disetujui tahun depan.

 Beijing : Sebuah pesawat tempur tak berawak, drone, yang mempunyai kemampuan siluman berhasil diuji coba Cina pada Kamis kemarin. 

Beberapa gambar berhasil diabadikan oleh pengagum produk militer Cina dan dipublikasikan di berbagai media internet.

Keberhasilan penerbangan itu, dinilai menjadikan jarak kemampuan militer Cina dengan pesaingnya menjadi lebih tipis, khususnya dari negara-negara Barat.

China Daily melaporkan, drone yang untuk sementara dinamakan 'Sharp Sword' oleh para netizen itu melakukan penerbangan pertama di sebuah pusat uji penerbangan di Barat Daya Cina sekitar pukul 13:00 waktu setempat, kata seorang pengagum yang tidak disebutkan namanya di cjdby.net, situs militer China yang paling populer.

Dia menambahkan, tes berlangsung hampir 20 menit.

Wamenhan : Pabrik Bom Nasional Siap Dukung Modernisasi Militer


 Malang  : Wakil Menteri Pertahanan, mengatakan Pabrik Bom yang ada di Indonesia telah siap beroperasional dalam rangka mendukung modernisasi peralatan TNI baik untuk kebutuhan latihan ataupun tugas-tugas mengamankan kedaulatan.“kita pastikan industri dalam negeri makin bangkit dan kuat khususnya pabrik produksi bom siap operasional untuk mendukung modernisasi peralatan militer,” Ungkap Wamenhan.
 
Demikian diungkapkan Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin, Jumat (22/11) saat meninjau secara langsung proses pembuatan bom latih P-100 di kompleks Pabrik milik PT. Sari Bahari, Malang, Jawa Timur.


Saat peninjauan, Wamenhan mengatakan industri bom seperti PT. Sari Bahari dalam proses perkembangan yang mengarah kepada kesiapan operasional mendukung modernisasi peralatan, selain memiliki peluang yang besar, namun juga terdapat tantangan yang harus dihadapi.

Indonesia Bekukan Kerjasama, Pertahanan Australia Bisa Melemah


Penghentian kerjasama di bidang penangkalan aksi teror dan operasi perbatasan antara Australia dengan Indonesia, dikhawatirkan akan memiliki dampak yang serius, khususnya bagi bidang pertahanan Negeri Kanguru.

Tentara angkatan laut dan penjaga pantai
Tentara angkatan laut dan penjaga pantai. [ilustrasi]. (REUTERS/Pichi Chuang)

Para ahli memperingatkan penghentian sementara kerjasama antara Polisi Federal Australia dengan Indonesia dapat memukul mundur semua kemajuan yang pernah dicapai di bidang pertahanan.

Harian Sydney Morning Herald (SMH), Jumat 22 November 2013, melansir pernyataan seorang sumber di bidang keamanan yang menyebut penghentian kerjasama dapat membahayakan Australia.


Persiapan Peluncuran Roket Pertahanan Indonesia

Pengujian Roket RX-2020 di Pameungpeuk, Garut (26/8/2013)
 MOROTAI : Morotai bukan sekedar pulau bersejarah di Maluku Utara yang menyimpan jejak Pasukan Sekutu di masa Perang Dunia II.  Pulau ini juga ideal sebagai lokasi peluncuran roket yang dibangun Indonesia. Penduduk yang belum padat dan lokasi yang menghadap ke Samudera Pasifik, ideal untuk memenuhi prasyarat sebuah lokasi peluncuran roket.

Pulau Morotai dinilai sebagai alternatif terbaik di antara dua lokasi pilihan lainnya, seperti Pulau Enggano – Bengkulu dan Pulau Biak – Papua, ujar Deputi bidang Teknologi Dirgantara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Dr. Ing. Soewarto Hardhienata.

“Pada 6 November ini kami mulai mempersiapkan pengiriman perlengkapan peluncuran beserta roketnya melalui kapal ke Morotai, mungkin sekitar 20 hari perjalanan. Diharapkan awal Desember peluncuran roket sudah bisa dimulai, ini sebagai uji coba lokasi,” katanya.

Lapan sejak lama berencana mengembangkan roket pengorbit satelit (RPS) yang didesain dan dibuat mandiri di dalam negeri, untuk mengorbitkan satelit yang juga buatan sendiri. Namun Desember ini, roket-roket yang diluncurkan untuk uji terbang di Morotai, masih roket-roket ukuran kecil yakni: dua unit RX 1210 dan empat unit RX 1220 yang digunakan untuk misi pertahanan, ujar Dr. Ing. Soewarto.

TNI Gelar Latihan Penanggulangan Teror

 
  Jakarta  : Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsekal Madya TNI Boy Syahril Qamar S.E, bertindak selaku Irup pada acara Upacara Pembukaan Latihan Operasi Khusus Satgultor TNI Trimatra VIII Tahun 2013 di lapangan apel Denjaka Kesatriaan Arthur Solang Cilandak, Jakarta Selatan, Jum’at (22/11/2013).


Dalam pembukaan latihan Trimatra yang mengusung tema “Counter Hijacking At The Sea” ini dilaksanakan laporan kesiapan latihan oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington selaku Direktur Latihan serta penyematan pita tanda peserta latihan oleh Kasum TNI. 


Pada kegiatan tersebut Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington selaku Direktur Latihan (Dirlat) membacakan laporan kesiapan latihan kepada Kasum TNI 

Kemhan Bangun Pertahanan Cyber Nasional

 Bandung  : Kementerian Pertahanan saat ini sedang membangun kemampuan pertahanan cyber nasional (national cyber defence) untuk menangkal ancaman dan serangan di dunia cyber yang dapat mengganggu kedaulatan negara dan pertahanan negara. Kemhan terbuka bagi para semua stake holder untuk turut serta dalam pembangunan kemampuan pertahanan cyber.

Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat menjadi keynote speacker pada acara forum “National Internet Security Day Conference” ke-3, Kamis (21/11) di Bandung. Acara tersebut  membahas ketahanan Indonesia dalam penguatan dan kesiapan capacity building menghadapi keamanan internet 2014.

Acara diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan, Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) dan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII).

Jangan Haram Bicara Peningkatan Anggaran Pertahanan

Pengamat militer Dr Connie Rahakundini Bakrie menilai bahwa pemerintah jangan tabu, atau terkesan mengharamkan rencana meningkatkan anggaran pertahanan.

Hal ini karena pertahanan yang kuat yang dalam hal ini ditunjang alusista modern adalah kebutuhan yang mendesak bagi negara kaya sumber daya, seperti Indonesia.

"Mengapa ya kok pemerintah dan kita takut atau kesannya haram bila bicara tentang peningkatan anggaran pertahanan. Padahal kita dituntut untuk mampu melindungi sumber daya alam kita yang kaya, dari jarahan negara asing.

Selalu saja kita hanya memprioritaskan dana untuk pendidikan dan perekonomian. Dan mengapa kita itu lupa pada sejarah bahwa perang memperebutkan sumber daya alam, masih berlangsung, dan tidak akan berakhir," kata Connie dalam orasi ilmiahnya pada acara syukuran HUT ke-1 Presscode, Hotel Sari Pan Pacific, Kamis malam.

Thursday, November 21, 2013

Kapal Selam Chang Bogo Pesanan Indonesia Gunakan Sistem Navigasi Sagem

Safran Group perusahaan merger dari Sagem dan Snecma group, berhasil memenangkan kontrak dari Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co Ltd (DSME) Korea Selatan, sebagai kontraktor utama untuk sistem navigasi yang akan dipasang pada tiga kapal selam 1.400 ton yang dipesan oleh angkatan Laut Indonesia.


Kapal Selam Chang Bogo pesanan Indonesia dipasang sistem navigasi dari Sagem

Kapal selam yang dipesan Indonesia pada tahun 2012 ini, merupakan kapal selam baru kelas ocean-going, hasil rancangan Korea Selatan yang dijual pertama kali ke pasar internasional.

Korea Selatan memilih sistem navigasi Sagem (Safran Group) karena dinilai menawarkan keandalan yang tinggi dan presisi, bagi sistem navigasi kapal selam dalam melaksanakan misi, baik untuk operasi di lautan, maupun di sepanjang garis pantai. Modul navigasi yang sediakan Sagem berupa sistem navigasi inersial laser gyro Sigma 40XP serta sistem navigasi lainnya, yang berkontribusi terhadap fungsi siluman kapal selam (stealth), sekaligus untuk keselamatan selama penyelaman.

Modul Sigma 40XP disebut-sebut sebagai sistem navigasi inersial yang paling compact di kelasnya. Integrated inertial navigation system ini dirancang sebagai modular sistem terbuka, sehingga dianggap sebagai solusi yang ideal bagi berbagai kapal selam modern bertenaga nuklir maupun konvensional, juga untuk modernisasi kapal yang eksisting.


Komisi I DPR: Militer Indonesia Lebih Hebat Dibanding Australia

"Militer Australia hanya bersandar pada Amerika."

 Jakarta  : Wakil Ketua Komisi I bidang Luar Negeri dan Pertahanan DPR Tubagus Hasanudin mengapresiasi sikap tegas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menghentikan kerjasama militer dan intelijen dengan Australia.

Dalam keterangan pers hari ini, Rabu 20 November 2013, Presiden SBY menyatakan, akan menghentikan sementara semua kerjasama militer dan intelijen antara kedua negara. 

Kata Tubagus, seharusnya Indonesia juga berani memutus kerjasama di bidang lainnya, misalnya perdagangan dan imigrasi. "Demi sebuah kedaulatan, kita harus keras. Tetapi jangan emosional," kata Tubagus di Gedung DPR, Jakarta.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...