Jakarta (MI) : DPR
RI mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Keantariksaan
menjadi Undang-Undang (UU) Keantariksaan. Pengesahan ini dipimpin oleh
Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung, berlangsung di Ruang Rapat Paripurna
Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta.
Pengesahan tersebut sesuai dengan keputusan rapat konsultasi antara
pimpinan DPR RI dengan fraksi-fraksi yang antara lain mengagendakan
Rapat Pembicaraan Tingkat II Pengambilan Keputusan terhadap RUU
Keantariksaan.
Ketua Rapat Sidang Paripurna DPR RI mengetuk palu saat mengesahkan RUU Keantariksaan menjadi UU Keantariksaan.
Rapat pengesahan undang-undang ini dihadiri pula oleh Ketua Komisi VII
DPR RI Soetan Batoegana, serta sejumlah ketua dan wakil ketua dari
seluruh fraksi berbagai komisi di DPR RI. Sementara itu, dalam rapat
paripurna ini, pemerintah diwakili antara lain oleh Menteri Negara Riset
dan Teknologi Gusti Muahmmad Hatta, Menteri Perhubungan E.E.
Mangindaan, Kepala Lapan Bambang S. Tejasukmana, perwakilan dari
Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Komunikasi
dan Informatika, Kementerian Hukum dan Ham, dan Kementerian Keuangan.
Dalam rapat paripurna tersebut, Ketua Komisi VII DPR RI menyampaikan
laporan hasil pembahasan Rancangan Undang-Undang Keantariksaan pada
pembicaraan tingkat I Komisi VII DPR RI.
Presiden RI, yang diwakili oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi,
menyampaikan pendapat akhir mengenai RUU Keantariksaan dalam sidang
tersebut. Ia mengatakan, UU Keantariksaan akan menjadi pedoman bagi
pembangunan keantariksaan nasional serta melindungi kepentingan nasional
dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia.
Selanjutnya, UU Keantariksaan ini dibentuk dengan tujuan untuk
mewujudkan kemandirian dan meningkatkan daya saing bangsa dan negara
dalam penyelenggaraan keantariksaan untuk kesejahteraan dan
produktivitas bangsa.
Naskah Rancangan Undang-undang tentang Keantariksaan menjadi
Undang-undang Keantariksaan diserahkan oleh Pramono Anung kepada pihak
pemerintah yang diwakili Menteri Negara Riset dan Teknologi, Kementerian
Perhubungan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Komunikasi dan
Informatika, Kementerian Hukum dan Ham, dan Kementerian Keuangan.
Sumber : LAPAN
No comments:
Post a Comment