Thursday, March 29, 2012

Kementrian Pertahanan dan DPR Bahas Shopping List hingga 2014 yang Dibiayai Pinjaman


Marinir diusulkan untuk mendapatkan tambahan kendaraan 8x8 BTR-80A sebanyak 14 unit sehingga menjadi total 26 unit dan tank BMP-3F sebanyak 37 unit sehingga total menjadi 54 unit (photo : Kaskus Militer)

Ketua HLC dan Komisi I DPR Bahas Rencana Modernisasi Alutsista Melalui APP 2010-2014

Jakarta, DMC – Wakil Menteri Pertahanan dalam hal ini selaku Ketua High Level Comitte (HLC), Sjafrie Sjamsoeddin, bersama anggota Komisi I DPR RI, Senin (26/3) di Ged. DPR, Jakarta membahas rencana Modernisasi Alutsista dalam rangka kebutuhan TNI 2014 dengan menggunakan Alokasi Pinjaman Pemerintah (APP) atau Pinjaman Luar Negeri (PLN).

Ketua HLC pada kesempatan Raker tersebut mengatakan hingga tahun 2014 didalam proyeksi Minimum Esential Force khususnya modernisasi untuk Alutsista bergerak, Kemhan dan TNI ingin melengkapi postur kekuatan pertahanan di setiap Angkatan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kemhan juga memiliki rencana kebutuhan belanja (shopping list) alutsista bergerak prioritas hingga tahun 2014 akan mempergunakan pinjaman pemerintah dari luar negeri.

Lebih lanjut Wamenhan menjelaskan, untuk Mabes TNI hingga 2014 memerlukan kendaraan taktis dan kendaraan angkut amunisi 5 ton dengan jumlah besar yang menurut jumlah pagu mencapai 110 juta Dolar.

Sementara untuk Angkatan Darat, terdapat empat prioritas yang ingin dicapai, diantaranya Helikopter serang dan serbu termasuk persenjataan sebanyak 24 Unit, kendaraan tempur Main Battle Tank (MBT) jenis Leopard 2A6 sebanyak 44 Unit, ME Armed 155 Howitzer, Rudal MLRS dan Rudal Arhanud.

TNI AL mengusulkan untuk membeli tiga kapal multi-role light frigates ex Nakhoda Ragam class (photo : Deadmans Handle)

Sedangkan untuk proyeksi kebutuhan modernisasi Alutsista untuk Angkatan Laut, Kapal Pemukul dengan jenis Klas Korvet, Kapal Pendukung, pesawat Udara jenis CN-235 MPA dan Helikopter AKS, Tank Amfibi BMP-3F serta Panser Ambfibi BTR 80 A. untuk penawaran baru yakni 3 kapal Selam dan 2 Unit PKR namun bisa dikirim setelah tahun 2014 dan 3 unit Fregat (MRLF) namun juga masih dalam proses pengusulan anggaran.

Untuk Angkatan Udara, Shoping list ini tertuju kepada pengadaan SU-30 MK2 dan dukungannya, pengadaan pesawat angkut CN-295 sebagai pengganti pesawat F-27. Ditambah lagi pengadaan Helikopter Full Combat SAR Mission, pengadaan pesawat latih sebagai pengganti AS-202 & T-34C. Totalitas pagu yang di butuhkan untuk bisa memenuhi kebutuhan khusus untuk alutsista bergerak pioritas mencapai 3,741 juta Dollar.

Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq, pada akhir raker itu mengatakan, Komisi I DPR RI mendukung daftar pengadaan Alutsista TNI TA. 2010-2014 yang sumber pembiayaannya di alokasikan dari Alokasi Pinjaman Pemerintah (APP) Kemhan/TNI TA. 2010-2014.

Namun demikian Komisi I DPR RI memberikan beberapa saran, antara lain agar dapat mengupayakan dilakukannya amandemen terhadap daftar State Loan Agreement Tahun 2007 antara Pemerintah RI dengan Pemerintah Federasi Rusia, sehingga pengadaan 6 unit Sukhoi Su-30 MK2 dapat menggunakan skema pembiayaan State Credit.

Memperhitungkan dengan cermat kondisi dan spesifikasi, dislokasi serta proyeksi biaya pemeliharaan dan perawatan dalam pengadaan MBT Leopard 2A6. Memperhatikan dengan serius dampak penggunaan pesawat intai tanpa awak (UAV) terhadap kerahasiaan pertahanan dan keamanan RI. Memastikan kelayakan pembelian 3 unit kapal perang kelas Fregat (MRLF) oleh TNI AL.

Dikatakan Mahfudz Siddiq, Komisi I DPR RI mendesak Kemhan/TNI untuk terus melakukan pembenahan terhadap sistem adminstrasi dalam pengadaan Alutsista TNI. Menurut dirinya Komisi I DPR RI akan menyelesaikan pembahasan terkait permohonan pencabutan dana bertanda bintang untuk pengadaan barang/jasa melalui PHLN/KE, sebelum penutupan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2011 – 2012.

Forum Raker pembahasan tentang rencana modernisasi alutsista ini juga dihadiri oleh Para Kepala Staf Angkatan, Sekjen Kemhan dan sejumlah pejabat di jajaran Kemhan dan TNI. (MAW/SR).

(DMC)

2014, Indonesia Siapkan Roket 100 Kilometer

Rencana pengembangan roket R-Han 122 (photo : Defense Studies)

BATURAJA, KOMPAS - Tahun 2014 ditargetkan Indonesia sudah mampu membuat sendiri roket berdaya jelajah di atas 100 kilometer. Roket tersebut merupakan proyek jangka panjang dan kolaborasi teknokrat dan birokrat.

"Ini sebuah perjalanan maraton kebangkitan industri pertahanan kita," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (28/3), seusai menyaksikan uji coba R-Han 122 milimeter di Pusat Latihan Tempur TNI AD Baturaja, Sumatera Selatan.
Uji coba ini sudah mengalami perkembangan dibandingkan uji-uji sebelurnnya. Sebelumnya, November 2011, peluncuran roket dilakukan dari dudukan berupa karung. Saat ini, PT Pindad sudah membuat peluncur roket yang terdiri atas 16 tabung.
Sjafrie menilai, terjadi kemajuan yang signifikan walaupun harus ada pengembangan kualitas. Rencana berikutnya adalah mengadakan transfer teknologi untuk perbaikan. "Targetnya, jarak tempuhnya tahun 2014 sudah tiga digit dan akan menggunakan seluruh kemampuan multilaunch rocket system," ujarnya.
Saat ini R-Han 122 yang berkaliber 122 millimeter itu memiliki jarak tempuh 14 kilometer. Roket ini diproduksi bersama oleh Kementerian Pertahanan serta Kementerian Riset dan Teknologi.
PT Dahana membuat bahan peledaknya, PT Krakatau Steel membuat baja untuk nozzle dan merakitnya, sementara PT Dirgantara Indonesia memproduksi berbagai komponen seperti selongsong dan sirip.

PT Pindad membuat hulu ledak (warhead) dan memodifikasi mobil untuk peluncur 16 tabung yang bisa berputar 360 derajat.
"Uji coba hari ini penting karena berarti kita sudah membuktikan bahwa konsep kita sudah benar, tinggal memperbaiki saja," kata Direktur Utarna PT Pindad Adik A Soedarsono.
Roket dalam strategi militer sangat penting dalam penangkalan dan penolakan.
Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan Kodiklat TNI AD Brigjen Aryadi Patmanegara menjelaskan, kalau sudah bisa diproduksi di dalam negeri, akan sangat efisien. Sebab, seperti roket yang dibeli Singapura dan Malaysia, dengan jangkauan 43 kilometer dan 40 kilometer, harga seluruh sistemnya, termasuk 18 kendaraan peluncur, mencapai Rp 3 triliun. (EDN)
(Kompas)

SUPER COBRA


Super Cobra Bakal Jaga Perbatasan RI-Malaysia




Helikopter serang Bell AH-1W Cobra (photo : Airliners)
Balikpapan (ANTARA News) - Selain akan dijaga dengan tank-tank Leopard 2A6, perbatasan Indonesia-Malaysia juga bakal dilengkapi satu skuadron heli tempur Bell AH-1W Super Cobra, kata Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI Mulawarman, Mayor Jenderal TNI Subekti.

"Kami akan tempatkan di Berau dan Nunukan," ujarnya di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.

Saat ini Kodam VI Mulawarman sedang menyiapkan basis bagi skuadron heli tersebut. "Kami gunakan anggaran antara Rp17 miliar hingga Rp19 miliar untuk persiapan pangkalan skuadron heli tempur tersebut," katanya.

Super Cobra adalah helikopter buatan Bell, Amerika Serikat (AS), dan pengembangan dari Huey Cobra yang berjaya di perang Vietnam. Persenjataannya senapan mesin Gatling 20 mm, roket Hydra, rudal Sidewinder untuk pertempuran udara, dan rudal penghancur tank Hellfire.

"Super Cobra ini adalah pilihan utama. Namun demikian, kami punya pilihan lain yang lebih bersahabat dengan keuangan, yaitu heli serbaguna Agusta Westland," ujar mantan Asisten Perencanaan (Asrena) Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) tersebut.

Heli tempur buatan Bell itu senilai sekira 11,3 juta dolar AS (setara Rp96 miliar) per unit. Untuk komplet satu skuadron dengan 16 pesawat, maka pemerintah RI menyediakan tidak kurang dari Rp1,53 triliun. Harga tersebut belum termasuk persenjataannya.

Super Cobra berkemampuan jelajah hingga 510 km pada kecepatan maksimum 277 km per jam, kecepatan menanjak 8,2 meter per detik, dan bisa mengambang di udara pada ketinggian 3.720 meter.

Dengan berpangkalan di Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia, maka SuperCobra hanya perlu beberapa menit untuk sampai di perbatasan dan menyelesaikan misinya.

Adapun helikopter Agusta Westland nilainya lebih murah. Heli tempur Agusta Westland AW 109LUH harganya 9 juta dolar AS (setara Rp76,5 miliar) per unit, atau total Rp1,22 triliun untuk satu skuadron.

Selanjutnya, Kodam Mulawarman akan dilengkapi tiga batalyon gabungan infanteri dan artileri yang memiliki persenjataan anti tank yang dapat membidik tank dari jarak 6 km, serta sistem peluncur roket serentak (multiple launch rocket system/MLRS) Astros II buatan Brazil.

"Dengan amunisi roket aslinya, jarak tembaknya bisa mencapai 300 km, atau 70 km dengan amunisi roket lain," jelas Subekti.

Bersama satuan tank Leopard, maka seluruh persenjataan dan personel baru ini akan tersedia secara bertahap mulai 2012. Menurut dia, akan sangat berdampak pada perimbangan kekuatan dengan negara-negara tetangga Indonesia, terutama yang berbatasan langsung di Kalimantan.

"Saat ini kita memang tidak memiliki musuh yang eksplisit, yang nyata. Tapi, setiap hari kita dilecehkan di perbatasan dengan adanya patok yang digeser-geser," demikian Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Subekti. (T.KR-NVA)

roket R - HAN 122 berhasil diluncurkan


Wamenhan Puas Atas Pengembangan Roket R-Han 122mm



Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsoeddin (tengah) mendapat penjelasan dari Deputi Menristek Bidang Produktivitas dan Relevansi Riset Iptek Teguh Raharjo (kanan) tentang roket R-Han 122 yang akan diuji coba di di Pusat Latihan Tempur TNI AD BAturaja, Sumsel, Rabu (28/3).

BATURAJA - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin mengaku puas atas pengembangan Roket R-Han 122mm yang diproduksi bangsa Indonesia sebagai wujud kemandirian roket nasional.

Menurut Sjafrie usai uji coba Roket R-Han 122 di Puslatpur TNI AD di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel, Rabu (28/3), pengembangan roket ini diharapkan bisa terus ditingkatkan kemampuan jangkauannya dari puluhan menjadi ratusan kilometer.

"Berdasarkan hasil uji kali ini, kemandirian roket pada tahun 2014 optimis bisa tercapai," ujar Sjafrie.

Budi Teguh Rahardjo, Deputi Menristek Bidang Produktivitas dan Relevansi Riset Iptek meyakini, 90 persen industri roket di Indonesia dapat berkembang dengan pesat dan masuk dalam ranah industri, serta mampu memasok alusista dalam jumlah yang besar.

Konsorsium Bersama

Guna menuju kemandirian dalam pengadaan alutsista, sejak tahun 2007 lalu, Kementerian Riset dan Teknologi dalam konsorsium bersama komunitas iptek serta industri strategis, melakukan pengembangan roket yang kali ini kembali diujicobakan.

Ujicoba 50 roket ini merupakan hasil pengembangan yang terbaru Roket R-Han 122.

Konsorsium ini mendayagunakan beberapa pihak (stakeholders), dimana masing-masing pihak memiliki peranan strategis, di antaranya PT Pindad yang mengembangkan peluncurnya (launcher), GAZ menangani `firing system`, PT Dahana berperan dalam menyediakan propellant dan PT KS mengembangkan material tabung serta struktur roket.

Roket ini dapat menjangkau sasaran dengan jarak tembak hingga 15 km.

Usai peluncuran, Wamenhan juga berkesempatan mengecek truck peluncur roket, dimana untuk selanjutnya akan terus dikembangkan sebagai bagian program kemandirian penyediaan alutsista nasional.

Sumber : ANTARANEWS.COM

Wednesday, March 21, 2012

Membangun postur TNI-AL harus konsisten




Kapal Cepat Rudal 40m, KRI Clurit-641

JAKARTA - TNI-AL menyusun dokumen kebijakan perencanaan holistik 2013 dengan target mewujudkan pembangunan kekuatan pokok minimum. Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Soeparno, menegaskan, hal itu mutlak memerlukan konsistensi agar tidak bias dan meleset dari target.

"Untuk itu kita perlu terus menyamakan visi, misi serta kesatuan tekad dalam melaksanakan pembangunan TNI-AL yang dimulai dari proses perencanaan sampai dengan proses pelaksanaan, karena sangat rentan terhadap dinamika lingkungan dan kondisi riil negara," katanya, di Markas Besar TNI-AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/3).

Dia memimpin Olah Yudha Rencana Strategis TNI-AL tahun anggaran 2013 yang diikuti segenap pemimpin puncak matra laut TNI itu. Rapat kerja tahunan itu bertujuan menyinkronisasikan perkiraan intelijen jangka pendek, penyelenggaraan operasi, sistem dukungan logistik, perencanaan personel, program, hingga anggaran pada 2013 nanti.

Pembangunan yang telah direncanakan, baik dalam dokumen Minimum Essential Force (MEF) TNI AL maupun rencana strategis TNI-AL 2010-2014, harus dikawal dan dijamin bersama. Sebagai gambaran, TNI-AL menginginkan armada kapal selam sekelas KRI Nanggala/402 sebanyak enam unit hingga tiga tahun ke depan.

Kapal cepat kelas KRI Clurit yang sangat efektif dalam patroli perairan dangkal dan menengah, dibeli dari galangan kapal dalam negeri hingga puluhan unit, lengkap dengan sistem arsenalnya.

"Kita perlu menjamin konsistensi pelaksanaan pembangunan kekuatan pokok minimum. Hal tersebut juga langkah strategis yang paling realistis dapat dilaksanakan TNI-AL sebagai bagian integral TNI," kata Soeparno.

Tanpa konsistensi, maka arah pembangunan yang dilaksanakan untuk mewujudkan postur TNI-AL yang diingginkan akan menjadi bias dan makin sulit untuk dicapai.

Sumber : ANTARANEWS.COM

Tuesday, March 20, 2012

Pesawat Patroli TNI AL Halau Pesawat Malaysia di Ambalat




SURABAYA - Pesawat patroli TNI-AL mengusir satu pesawat Tentara Diraja Malaysia yang melanggar wilayah Indonesia dengan terbang di atas Karang Unarang, Perairan Ambalat, Kalimantan Timur.

Direktur Perencanaan Dan Pengembangan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal), Kolonel Laut (P) Imam Musani, ketika dihubungi ANTARA di Surabaya Selasa (20/3) mengatakan, pesawat Malaysia yang melakukan pelanggaran itu berjenis CN-235 dengan nomor lambung M44-05.

"Peristiwa pengusiran terjadi sekitar pukul 10.32 WITA. Saat itu pesawat patroli TNI-AL jenis Casa NC-212-200 melihat pesawat Malaysia melintas masuk wilayah RI di atas Karang Unarang," katanya.

Pesawat Casa TNI-AL yang dipiloti Mayor Laut (P) Imam Safii dan sedang melakukan Operasi Tameng Hiu di wilayah Tarakan, Perairan Ambalat dan sekitarnya, langsung bergerak membayang-bayangi pesawat milik Malaysia dan selanjutnya melakukan pengusiran.

Kolonel Imam Musani menambahkan, peristiwa pelanggaran batas wilayah yang dilakukan pihak Tentara Diraja Malaysia tersebut, bukan terjadi kali ini saja.

Selain melanggar batas wilayah udara, kapal perang milik Tentara Diraja Malaysia juga beberapa kali memasuki wilayah perairan RI dan diusir kapal perang Indonesia yang sedang patroli.

"Ke depan, kami akan lebih mengintensifkan kegiatan operasi dengan menambah frekuensi kegiatan patroli udara," ujar Musani.

Menurut ia, Puspenerbal saat ini tengah menunggu kedatangan lima unit pesawat baru jenis CN-235-220 yang dipesan TNI-AL dari PT Dirgantara Indonesia untuk memperkuat armada udara yang ada saat ini.

Beberapa waktu sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno menegaskan bahwa masalah pengamanan di wilayah pulau terluar yang berbatasan dengan negara tetangga tetap menjadi prioritas dari TNI-AL.

Sumber : ANTARANEWS.COM

TNI AL Borong Kapal, Helikopter dan Tank



JAKARTA — Untuk memodernisasi persenjataannya, TNI AL hingga tiga tahun ke depan memborong kapal, helikopter, dan tank.

Kepala Staf TNI AL Laksamana Soeparno menjelaskan, persenjataan baru tersebut untuk memenuhi kemampuan tempur minimum dalam menjaga kedaulatan Republik Indonesia.

"Saat ini ada 151 kapal perang, 50-an pesawat udara, dan 439 tank serta kendaraan tempur. Ke depan diproyeksikan ada 151 kapal perang, 54 pesawat dan helikopter, serta 333 kapal perang," ujar Soeparno di depan para sesepuh TNI AL dan pelaku sejarah pertempuran Laut Aru pada 15 Januari 1962, akhir pekan ini.

Persenjataan baru yang segera datang adalah kapal selam diesel-elektrik buatan Korea Selatan sebanyak tiga unit. Unit terakhir akan dibuat di galangan kapal PT PAL Surabaya.

Kapal lain yang dibeli atau dibuat di dalam negeri adalah 4 Perusak Kawal Rudal (PKR), 16 Fast Torpedo Boat (FTB), 4 unit kapal perusak Trimaran, 27 kapal patroli cepat, Multi role Light Frigate buatan BAE Inggris sebanyak 3 unit, 16 Kapal Cepat Rudal (KCR) panjang 40 meter, 2 unit kapal survei Hidro Oseanografi, 1 kapal layar latih, dan 2 unit kapal pengangkut tank.

"Kapal pengangkut tank dibuat galangan pemerintah Kodja Bahari. Sedangkan trimaran dan sejumlah PKR dibuat di galangan swasta dalam negeri di Jawa dan Batam," kata Soeparno.

Untuk kekuatan udara berupa pesawat udara dan helikopter, Soeparno melanjutkan, dianggarkan 2 unit pesawat patroli maritim, 11 helikopter antikapal selam yang masih dalam proses seleksi, 6 unit helikopter serang permukaan, dan 6 helikopter angkut.

Adapun tank amfibi PT-76 dan BTR 50 dipensiunkan. Indonesia, Soeparno memaparkan, sudah mendapat hibah 10 unit tank amfibi pengangkut pasukan eks Korea Selatan yakni LVTP7 buatan Amerika Serikat.

Ada tambahan hibah LVTP7 sebanyak 25 unit dari Korea Selatan untuk tahun 2012. Adapun tank amfibi yang baru adalah 17 unit BMP3F sudah dibeli dari rencana pengadaan 34 unit. Untuk mendukung kekuatan artileri pendaratan, dibeli 3 baterai peluncur roket multi laras 122 milimeter (MLRS 122 mm).

Soeparno menjanjikan, sebagian besar dari persenjataan baru tersebut akan tersedia dan dipamerkan dalam parade Hari TNI, 5 Oktober 2014. Pengadaan alutsista sedang disoroti Komisi I DPR dan aktivis antikorupsi belakangan ini.

Mereka menyoroti pengadaan tank Leopard hingga pembelian jet tempur Sukhoi yang diduga para aktivis dan anggota Komisi I DPR, Tubagus Hasanudin, telah di mark up.

Sumber : KOMPAS.COM

Dahlan Iskan Jadi "Trending Topic" di Twitter


Dahlan Iskan jadi Trending Topic di Twitter pada Selasa (20/3/2012).
JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan menggratiskan sekitar 100 mobil di pintu Tol Semanggi, Selasa (20/3/2012) pagi, menjadi pembicaraan hangat di Twitter.

Bahkan, dari pantauan Kompas.com pada jam 10.50, aksi mantan Dirut PLN ini masuk trending topic di Twitter dengan kata kunci "Dahlan Iskan".

Trending itu tercipta berkat kicauan-kicauan pengguna Twitter Indonesia yang mengomentari atau melakukan re-tweet berita dari situs-situs berita online yang memberitakan aksi tersebut.

Salah satu pengguna Twitter dengan nama akun @banyubiru menuliskan komentar sebagai berikut, "Ngamuk yg bener itu ala Dahlan Iskan, jgn ngamuk krn citra diserang krn keburukan sendiri."

Aksi yang akhirnya menjadikan nama menteri ini terpampang di trending topic bermula saat Dahlan Iskan melihat antrean mobil yang sangat panjang di depan pintu Tol Semanggi pada pukul 06.10.

Gusar melihat antrean yang sangat panjang tersebut, Dahlan pun langsung turun dari mobilnya. Dia lantas memeriksa dua loket tol yang kosong.

Saat itu, hanya satu loket manual dan satu loket otomatis yang buka. Dua loket lainnya tutup.

Mantan bos Jawa Pos ini pun langsung masuk ke loket itu dan membuang kursi yang ada di situ. "Tidak ada gunanya kursi ini," katanya.

Menurut penuturan Kepala Humas Kementerian BUMN Rusdi, Dahlan kemudian memutuskan membuka pintu penghalang. Mobil yang antre saat itu pun akhirnya diminta segera masuk dan gratis agar antrean berkurang. Sekitar 100 mobil masuk tol secara gratis.

Monday, March 19, 2012

Dahlan Sarankan Pabrik Gula Pakai Listrik


Dahlan sat di PG Djombang barudjombang.com - Pemerinta harus ekstra keras mengantipasi kenaikan harga BBM kali ini. Tidak hanya kerawanan penimbunan dan gejolak masyarakat. Namun beberapa BUMN pun harus siap melakukan langkah antisipasi terkait penggunaan BBM. Terkait itu  Menteri BUMN, Dahlan Iskan wacanakan pabrik gula gunakan listrik pemerintah. Penggunaan listrik pemerintah ini bisa menghemat hingga 50 persen dari penggunaan tenaga uap yang dimiliki pabrik gula. Apalagi untuk tenaga uap ini masih menggunakan genset yang menggunakan bahan bakar minyak.
Wacana ini disampaikan oleh Dahlan  saat melakukan inspeksi mendadak di pabrik gula Djombang Baru. Dahlan meninjau seluruh mesin penggilingan tebu peninggalan belanda yang sebagian bahannya sudah berkarat dan berusia tua.
Dahlan mengatakan mensiasati kenaikan bahan bakar minyak ini pagrik gula bisa menggunakan listrik pemerintah untuk menghemat penggunaan BBM. "Selama pabrik gula menggunakan sistim uap untuk menjalan mesin tersebut, penggunaan tenaga uap atau steam ini dilakukan oleh Belanda karena saat ini listrik  belum ada seperti saat ini, "kata Dahlan, (18/03).
Untuk penggunaan listrik pemerintah ini, menurut Menteri bisa menghemat biaya hingga separoh lebih penggunaan BBM.  Asumsinya untuk listrik umum / PLN menjualnya dengan harga Rp 650 per kwh. Sedang untuk industri, PLN menjualnya Rp 1.200 per kwh. "Harga ini lebih ringan jika dibandingkan pabrik gula memproduksi listrik sendiri dengan biaya diatas Rp 4000 per kwh, "jelas menteri.
Untuk itu, Dahlan meminta jajaran PTPN pabrik gula untuk menghitung ulang pemanfaatan listrik pemerintah dibandingkan  dengan memproduksi tenaga listrik sendiri.
Usai melakukan sidak, mantan Dirut PLN ini berkunjung ke pondok pesantren Al Aziziyah Denanyar. Dipondok ini dahlan berkesempatan memberikan bantuan sembako secara simbolik untuk fakir miskin dan anak yatim piatu.

Indonesia: Negara Pertama ASEAN yang Miliki Radar & Pelampung Pendeteksi Bencana


RADAR INA Triton di indonesiaproud wordpress comBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Japan Agency for Marine Earth Science and Technology (JAMSTEC) meluncurkan Multi Parameter Radar (MPR) dan INA TRITON Buoypada 12 Maret 2012 di Jakarta sebagai bagian dari upaya antisipasi bencana.
“Radar ini bisa memberi peringatan dini(early warning system), bila terjadi bencana. Parameternya mencakup dua hal yaitu angin dan curah hujan. Dari dua parameter tersebut kita bisa memperoleh empat atau lima data,” ujar peneliti utama BPPT, Fadly Syamsudin.
Radar ini dapat dipindahkan sesuai kebutuhan. Adanya radar juga membantu dalam perekaman data cuaca, yang memantau berbagai parameter cuaca mulai dari kecepatan angin, partikel hujan, suhu, tekanan, hingga abu vulkanik dan asap kebakaran hutan sampai sejauh 200 km.
“Data ini sangat penting. Kita memprediksi apa yang terjadi di waktu mendatang melalui data sebelumnya. Termasuk bagaimana siklus hujan berulang, kekuatan hujan, dan amterial hujan. Sehingga ke depannya kita bisa menghindari siklus banjir dan kekeringan yang kerap terjadi,”ujar Tomoyuki Tada, perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Selain radar, BPPT juga meluncurkan Ina Triton Buoy. Bentuk alat ini mirip seperti pelampung. Fungsinya adalah memantau perubahan unsur cuaca di atas dan bawah laut.
Hal ini terkait hasil penelitian, perubahan iklim akan menampakkan tanda awal di permukaan laut. Misalnya adalah badai yang didahului suhu permukaan laut lebih tinggi. Akibatnya tekanan menjadi rendah dan massa udara mengalir dari bawah ke atas permukaan.
“Buoy triton ini akan dipasang di perairan Pasifik dekat Papua, tepatnya di nol derajat lintang (ekuator) dan 138 Bujur Timur pada Juni 2012,” kata Dr Muhammad Sadly, Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT.
“Dengan memasang buoy ini berarti Indonesia menjadi negara yang turut andil dalam komunitas dan sistem pemantauan bumi (Global Earth Observation System of Systems atau GEOSS) di mana AS dan Jepang telah memasang sejumlah buoy pemantau iklim di berbagai titik di lautan,” katanya.
Soal pembuatan buoy, menurut dia, Indonesia sudah berpengalaman karena selama ini BPPT sudah beberapa kali membuat buoy sistem peringatan dini tsunami yang formatnya tidak banyak berbeda dengan buoy triton seharga Rp1 miliar ini.
INA Triton Buoy memiliki jangkauan di atas laut sampai sepuluh meter, sedangkan bawah laut sampai lima ratus meter. Indonesia adalah negara ASEAN pertama yang memiliki pelampung pendeteksi (buoy).
“Sampai saat ini, yang punya teknologi buoy adalah Amerika dan Jepang. Amerika memanjang dari tengah sampai timur di samudra Pasifik , sedangkan Jepang di Pasifik barat. Indonesia adalah negara ASEAN pertama,” ujar Fadly.

TNI AL Terus Tambah Arsenalnya Untuk Mencapai MEF



JAKARTA- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut
terus melakukan revitalisasi pada alat utama sistem
senjata untuk menjaga wilayah laut dari segala
ancaman karena peralatan yang ada sudah berusia di
atas 30 tahun yang fungsinya mulai berkurang.
"Secara kuantitas, alutsista TNI sebenarnya sudah
mencapai kekuatan pokok minimal (minimum essential
forces/MEF). Namun, karena usianya yang sudah tua,
fungsi alutsista TNI AL masih jauh dari MEF. Oleh
karena itu, saat ini kita sedang gencar mendatangkan
alutsista baru," kata Kepala Staf Angkatan Laut
Laksamana TNI Soeparno di Monumen KRI Harimau,
Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat.
Kasal Laksamana Soeparno mengatakan, selain
menambah alutsista baru, strategi TNI AL ke depan
adalah memelihara semua alutsista yang ada,
merevitalisasi kemampuan alutsista yang sudah lama,
merelokasi alih fungsi sesuai kebutuhan alutsista dan
menghapus alutsista yang sudah tua.
"Prioritas pengadaan alutsista kami adalah produk
dalam negeri," ujarnya.
Kekuatan alutsista TNI AL sendiri saat ini terdiri atas
kapal perang sebanyak 151 unit, pesawat sebanyak 54
unit, dan kendaraan tempur sebanyak 339 unit.
Sementara alutsista yang saat ini sedang dipesan
adalah tiga kapal selam diesel elektrik buatan Korea
Selatan. Pengadaan kapal selam ini diperkirakan akan
selesai pada 2015 dan 2016.
"TNI AL juga akan memesan kapal selam dari PT PAL,"
katanya.
Selain itu, lanjut Soeparno, TNI AL juga akan membeli
empat kapal perusak kawal rudal dari PT PAL. Pesanan
dari industri dalam negeri berikutnya adalah 16 kapal
cepat rudal (KCR) dengan panjang 40 meter dan
empat unit kapal cepat rudal Trimaran.
"KCR 40 meter diperkirakan akan selesai akhir 2014,"
ujarnya.
TNI AL juga telah memesan 15 kapal cepat rudal
dengan panjang 60 meter, dua kapal survei, kapal latih
pengganti KRI Dewaruci yang diharapkan tiba sebelum
5 Oktober 2014 dan 12 kapal angkut tank (LST).
Tak hanya itu, TNI AL juga memesan 11 helikopter
antikapal selam, enam helikopter antikapal
permukaan, helikopter angkut dan 54 tank amfibi.
Bahkan, TNI AL juga akan mendapat hibah kendaraan
angkut personil (Armor Personel Carrier/APC) 10 unit
dari Korea Selatan.
"Kita berharap ada tambahan hibah sebanyak 25
unit," katanya seraya menambahkan TNI AL juga akan
mengajukan pengadaan tiga kapal "multi role light
frigates" dari Inggris

Teknologi Hankam Dalam Negeri Roket R-Han 122 Siap Uji Coba






Dalam upaya meningkatkan kemandirian bangsa terutama dalam hal pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista), Kementerian Riset dan Teknologi dan komunitas iptek serta industri strategis yang termasuk dalam konsorsium mendukung Kementerian Pertahanan dalam mengembangkan Roket R-Han 122.

Tujuan lain dari pengembangan roket R-Han 122 dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pengadaan dari luar negeri dengan memberdayakan potensi dan kemampuan riset anak bangsa serta industri pertahanan dalam negeri. 

Roket R-Han 122 adalah roket hasil karya anak bangsa yang merupakan hasil kerjasama ini diwujudkan melalui penelitian yang dilakukan berbagai institusi diantaranya PT.Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT.Dahana yang didukung penuh oleh Kementerian Riset dan Teknologi.

Kementerian Pertahanan berencana kembali melakukan uji coba R-Han 122 dengan pengembangan terbarunya pada 28 Maret 2012 mendatang. Uji coba roket yang akan dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur TNI AD, Baturaja, Sumatera Selatan rencananya dihadiri langsung oleh Menteri Riset dan Teknologi, sejumlah anggota DPR RI dan para undangan lainnya. 

Persiapan uji coba yang akan dilaksanakan tersebut agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka pada tanggal 15 Maret 2012 bertempat di PT.Pindad diadakan rapat koordinasi dengan agenda pembahasan segala kesiapan peralatan dan personil serta bagaimana teknis mobilisasi keduanya yang akan diberangkatkan ke Baturaja. Sampai saat ini, roket yang rencananya akan diluncurkan sebanyak 50 buah dan peralatan pendukung sebagian telah siap diuji coba.

Masing-masing stakeholder yang terlibat didalam uji coba peluncuran mempunyai peran, seperti, PT. DI berperan dalam penyiapan roket, adapun PT. PINDAD mengembangkan launcher dan firing system menggunakan platform GAZ dan Nissan yang sudah dimodifikasi dengan laras 16. Selain itu, dalam sistem pendukung peluncuran roket ini BMKG akan mendukung dengan menyediakan alat untuk menentukan posisi jatuh roket dan ITB juga akan mendukung dalam uji coba sistem kamera nirkabel untuk menangkap dan mengirim gambar saat roket sampai dilokasi target sasaran.

RI-Jepang akan bangun jalur kereta cepat Jakarta-Bandung





Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia bersama Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang berencana membangun jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung sepanjang 144 kilometer.

"Investasi pembangunan infrastruktur jalur kereta api tersebut diproyeksikan sekitar Rp56,108 triliun, yang akan dibiayai melalui skema Public Privat Partnership(PPP)," kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tundjung Inderawan di sela seminar "Prafeasibility Study of The Jakarta-Bandung High Speed Railway PPP Project" di Jakarta, Senin.

Menurut Tundjung, MLIT menunjuk Japan Railway Technical Service dan Yachiyo Engineering untuk menyiapkan "prafeasibility study" (pra-studi kelayakan) untuk disampaikan kepada pemerintah Indonesia. Prestudi kelayakan meliputi berbagai aspek, seperti konstruksi, penyediaan tanah, perpajakan, aspek lingkungan, rute atau jalur KA, kondisi topografi, lalu lintas pengguna bus, kereta api, termasuk proyeksi harga tiket.

Sesuai dengan skema PPP, diutarakan Tundjung, pemerintah akan membiayai proyek tersebut dari APBN, dengan melibatkan investor swasta.

Sementara itu, perwakilan MLIT Kenji Endo menuturkan infrastruktur kereta Jakarta-Bandung tersebut dapat menggunakan kereta super cepat dengan kecepatan hingga 210 km per jam.

Sementara, untuk tahap awal diutarakan, dari total investasi Rp56,108 triliun tersebut, sebesar Rp46 triliun atau lebih dari 90 persen akan digunakan untuk konstruksi, meliputi pekerjaan sipil dan pembangunan jalur (track), pembangunan stasiun, penyediaan armada, pengoperasian dan perawatan. Sementara, sekitar 10 persen digunakan untuk biaya konsultasi, pajak, administrasi, dan pengalihan lahan.

Direktur Kerja Sama Pemerintah Swasta Bappenas, Bastari Pandji Indra mengatakan pemerintah akan memprioritaskan proyek tersebut, selain rutenya lebih pendek dan biayanya lebih kecil dibanding pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya

PT Dahana Bentuk Institute Explosive



BANDUNG - PT Dahana (Persero) mengantongi 15 paten atas penemuan perangkat maupun sistem produksi "enerjikan material" yang menjadi salah satu keunggulan perusahaan BUMN strategis itu.

"Hingga saat ini sudah ada 15 paten atas penemuan perangkat, mesin dan sistem produksi enerjikal material yang kami lakukan. Sejauh ini mendukung dan menjadi keunggulan Dahana," kata Kepala Litbang PT Dahana, Waspodo Kurniadi di Bandung, Minggu (18/3).

Menurut Waspodo paten itu diperoleh dari hasil pengembangan kreasi dan inovasi produk, terutama dalam mengembangkan mesin produksi yang memiliki kehandalan dan efektivitas dalam menghasilkan produk enerjikal material.

Peluang untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mengembangkan inovasi industri yang memproduksi bahan peledak itu makin terbuka menyusul relokasi pabrik dari Tasikmalaya ke Subang yang luasnya mencapai 600 hektar.

"Inovasi perangkat dan sistem produksi itu memberikan nilai lebih bai Dahana. Pengembangan ke depan akan diperluas dengan membentuk Institute Explosive yang merupakan wadah berkumpulnya ahli dan tenaga yang bekecipung di sektor enerjikal material," kata Waspodo.

Sementara itu, pabrik baru di Subang akan menjadi pabrik enerjikal material terbesar di Asia Tenggara dan dipastikan bisa meningkatkan kapasitas produksi dan mengembangkan produk lainnya.

"Pembangunan pabrik baru itu sudah mencapai 90 persen, termasuk gedung Energical Material Center (EMC) yang akan menjadi pusat perkantoran PT Dahana di pabrik baru itu," katanya.

Pabrik yang didesain dengan "industri hijau" itu, nantinya akan terletak di kerimbunan pepohonan di lahan bekas perkebunan keret itu.

"Lokasi itu akan dibagi ke dalam dua ring yakni ring I untuk produksi dan ring II untuk perkantoran dan fasilitas lainnya non produksi," tambahnya.

Sumber : ANTARANEWS.COM

Saturday, March 17, 2012

Ilmuwan Kasmir Kloning Kambing Langka




INILAH.COM, Srinagar - Meski tindakan ini masih dikecam, namun para ilmuwan di Kashmir telah mengkloning seekor kambing jenis langka. Seperti apa?
Seperti dikutip dari ST, para ilmuwan di Kashmir telah mengkloning seekor kambing yang langka dari Himalaya, dengan harapan dapat menumbuhkan angka pertumbuhan hewan yang dikenal dengan bulu wolnya tersebut.
Pimpinan ilmuwan dari proyek ini, Riaz Ahmad Shah, mengatakan bahwa kelahiran anak kambing betina hasil kloning pada 9 Maret lalu diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dariangka kehidupan kambing Himalaya beserta produksi wolnya.
Kambing Cashmere biasa ditemukan di Himalaya dan Tibet. Sementara di wilayah Kashmir, mereka terkonsentrasi di sejumlah wilayah pedalaman saja.
Tim dari Dr. Shah di Sher-i-Khasmir University, mengatakan bahwa mereka membutuhkan waktu hampir dua tahun untuk mengkloning kambing tersebut. [mor]

YUDHOYONO: PENAMBAHAN KEKUATAN MILITER INDONESIA BUKAN ANCAMAN




Sydney - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjamin bahwa penambahan kekuatan militer yang dilakukan Indonesia bukan merupakan ancaman bagi negara-negara lain termasuk negara tetangga.

"Saya kira dunia dan negara tetangga tidak perlu khawatir. Tidak perlu jadi kehebohan kawasan seolah-olah Indonesia membangun kekuatan yang besar, lantas dianggap ancaman bagi negara sahabat. Tidak!," tegas Yudhoyono menjawab pertanyaan wartawan dalam jumpa pers di Sydney, Senin.

Bangsa Indonesia, katanya, adalah bangsa yang cinta damai. Namun demikian, kedaulatan, kemerdekaan dan keutuhan wilayah juga merupakan kepentingan nasional yang sangat penting.

Terkait dengan penambahan kekuatan militer, Yudhoyono mengatakan, prioritas pembangunan masih mengutamakan penggunaan anggaran untuk pendidikan, kesehatan, pengurangan kemiskinan, dan kesejahteraan rakyat, sehingga anggaran untuk pertahanan tidak bisa dikeluarkan secara besar-besaran.

Akibatnya, lanjutnya, sistem persenjataan dan modernitas pertahanan kita relatif tertinggal dengan negara lain termasuk negara-negara tetangga.

"Saya tentu harus berupaya keras, paling tidak setara (dengan negara lain). Bukan untuk perlombaan persenjataan, bukan untuk mengancam negara tetangga dan negara lain, tetapi untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan negara kita," katanya.

Selain itu, kata Presiden, peralatan militer sekarang masih dirasakan kurang baik di laut maupun udara, terutama dalam mengatasi bencana dan melakukan tugas kemanusiaan.

Pemerintah, katanya, juga mendorong digunakannya industri nasional dalam memperkuat peralatan militer, tetapi jika ada sistem persenjataan yang belum bisa diproduksi di dalam negeri, maka harus bekerjasama dengan negara lain.

"Dulu kita lebih banyak bekerjasama dengan negara Barat, tetapi kita mendapat embargo yang panjang dan keras. Karena itu kita putuskan bekerjasama dengan negara lain yang tidak mudah memberi embargo seperti Rusia dan Korea Selatan," katanya.


Sumber : Antara

still d'one

 kamu


bagaikan dian bagiku
setiap jengkal kan slalu terngiang


 dalam detik selalu kan menjaga hatimu
di setiap  langkah yang dijalani


ukthi
artimu begitu  mendalam
boeat jejakq penuh harapan

RI berniat latihan militer dengan AS dan Australia



CANBERRA. Pemerintah Indonesia tertarik bergabung dalam latihan militer yang akan digelar Amerika Serikat (AS) dan Australia di Utara Negeri Kanguru bulan November mendatang.
Ketertarikan Indonesia terungkap dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Indonesia M`rty Natalegawa dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro ke Australia, Kamis kemarin (16/3).
Dalam kunjungan itu, Australia menggelar forum empat menteri dengan Indonesia untuk membahas kebijakan luar negeri termasuk soal keamanan. Sebelumnya, Australia sudah melakukan pertemuan dengan sekutunya AS, Inggris dan Jepang.
Dalam pertemuan itu, Washington Post melaporkan, Indonesia menyatakan niatnya bergabung dalam latihan militer AS dan Australia itu. Indonesia berharap bisa melakukan latihan militer itu untuk mengantisipasi dampak bencana yang rawan terjadi di Indonesia.
Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pertahanan Indonesia mengatakan, Indonesia adalah negara kepulauan yang rawan bencana dan tsunami. Untuk itu, Purnomo ingin mendapatkan keuntungan optimal kehadiran marinir AS di Australia, terutama dalam hal latihan untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan menghadapi bencana.

"Kami tidak memiliki masalah sama sekali dengan penempatan Marinir AS di Darwin," tegas Yusgiantoro kepada wartawan setelah pertemuan di Gedung Parlemen di Canberra.

Perlu diketahui, kerjasama militer AS dengan sekutunya di Australia, dinilai sebagai reaksi terhadap meningkatnya kemampuan militer China di wilayah Asia. Namun, mengenai masalah ini, Menteri Luar Negeri Indonesia mengingatkan, agar latihan militer itu tidak menimbulkan Perang Dingin.

Meskipun ia tidak secara khusus menyebut China, tetapi Natalegawa bilang dalam sebuah forum universitas bahwa, jika manajemen pertahanan suatu negara meningkat, maka bisa dikatakan negara itu akan meningkatkan kekuasaan politiknya yang mengarah kepada Perang Dingin.
Natalegawa menambahkan, Australia telah menjawab pertanyaan Indonesia tentang kehadiran militer AS di utara Darwin itu. Dan ia menyarankan agar kehadiran militer AS tidak mengarah kepada Perang Dingin. "Ada keinginan dari kedua negara untuk memastikan bahwa wilayah Asia-Pasifik tetap damai,” jelas Natalegawa kepada wartawan.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Australia, Stephen Smith bilang, pertemuan kemarin membahas kemungkinan negara lain bergabung dalam latihan militer AS-Australia di Australia, termasuk rencana melibatkan Indonesia dan China.
Smith bilang, latihan militer itu kemungkinan akan fokus dalam bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana.
 sumber : kontan.co.id

Indonesia Perlu Membangun MDA


Jurnas.com | PERUBAHAN situasi global
menempatkan informasi sebagai senjata penting.
Indonesia disarankan mengikuti kondisi ini untuk
pengamanan wilayah lautnya.
Situasi hari ini tidak lagi berpijak pada seberapa
besar senjata yang dimiliki sebuah kapal perang,
melainkan ditentukan oleh seberapa banyak
informasi yang dipunyai. Pengamat militer
Universitas Indonesia Andi Widjajanto
mengungkapkan, saat ini Indonesia perlu
membangun Kewaspadaan Lingkungan Maritim
atau Maritime Domain Awareness (MDA).
“Seberapa besar kita membangun informasi untuk
intelijen, surveillance (pengawasan), pengamatan
dan penginderaan,” kata Andi di Jakarta, Sabtu
(17/3). Singapura dan Malaysia sudah lebih dulu
membangun sistem MDA. Andi menjelaskan,
Singapura bahkan memiliki pusat-pusat
penginderaan di Changi.
”Agar tidak tertinggal dalam jejaring informasi
intelijen, Indonesia harus segera membangun
MDA secara serius,” katanya. Dengan MDA,
jaminan keselamatan maritim tidak lagi diukur
dalam skala nasional, tapi dalam ukuran global.
Salah satu bentuk pengumpulan informasi dari
sistem MDA adalah dengan menerapkan sistem
identifikasi pada kapal-kapal niaga. Sistem ini akan
melaporkan kondisi di sekitar kapal tersebut
kepada pusat kendali yang sekaligus menjadi bank
informasi dan menjadi modal dalam pengamanan
dan penegakan hukum di laut.

SUMBER JURNAS

REVITALISASI Alutsista TNI AL Sudah Tua

JAKARTA (Suara Karya): Alat utama sistem senjata (alutsista) yang dimiliki TNI Angkatan Laut sudah harus segera direvitalisasi. "Alutsista kami umumnya sudah berusia di atas 30 tahun dan fungsinya sudah jauh berkurang," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno usai acara silaturahmi dengan pelaku sejarah perang laut Aru di Monumen KRI Harimau, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat (16/3).

Tampak hadir, diantaranya mantan KSAL Laksamana (Purn) Sudomo, Laksamana (Purn) Tanto Koestanto, Laksamana (Purn) Widodo AS, Laksamana (Purn) Arief Kushariadi, Laksamana (Purn) Bernard Kent Sondakh dan Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto. Sedangkan, pelaku sejarah yang hadir, diantaranya, Kolonel Laut (Purn)) Machfoed, Kolonel Laut (Purn) Retno Asmoro, Letkol Laut (Purn) Tjahjono dan Mayor Laut (Purn) Suherman.
Secara kuantitas, dijelaskan Soeparno, alutsista TNI AL sebenarnya sudah mencapai kekuatan pokok minimal (minimum essential forces/MEF). Namun, karena usianya yang sudah tua, fungsi alutsista itu masih jauh dari MEF. "Untuk saat ini kita sedang gencar mendatangkan alutsista baru," kata KSAL.
Kekuatan alutsista TNI AL saat ini, antara lain kapal perang sebanyak 151 unit, pesawat sebanyak 54 unit, dan kendaraan tempur sebanyak 339 unit. Adapun alutsista yang sedang dipesan, adalah 3 unit kapal selam diesel elektrik buatan Korea Selatan. Pengadaan kapal selam diperkirakan akan selesai pada 2015 dan 2016. Untuk pembuatan kapal selam ketiga, Indonesia akan membuat sendiri.
TNI AL juga akan membeli 4 kapal perusak kawal rudal yang dipesan dari PT PAL. Pesanan dari industri dalam negeri berikutnya adalah 16 unit kapal cepat rudal (KCR) dengan panjang 40 meter dan 4 unit kapal cepat rudal Trimaran. "KCR 40 meter diperkirakan akan selesai akhir 2014 ini," kata Soeparno
TNI AL pun sudah memesan 15 unit kapal cepat rudal dengan panjang 60 meter, 2 kapal survei, kapal latih pengganti KRI Dewa Ruci dan 12 kapal angkut tank. "Kapal latih pengganti KRI Dewa Ruci diharapkan tiba sebelum 5 Oktober 2014," ujarnya.
Revitalisasi Kekuatan

Selain kapal, TNI AL juga memesan 11 unit helikopter anti kapal selam, 6 helikopter anti kapal permukaan, helikopter angkut dan 54 tank amfibi. "Rencananya TNI AL juga akan mendapat hibah kapal angkut personil (Armor Personel Carrier/APC) 10 unit dari Korea Selatan. Kita berharap ada tambahan hibah sebanyak 25 unit," kata Soeparno.
Tak hanya itu, TNI AL juga akan mengajukan pengadaan 3 unit kapal multirole light frigates dari Inggris yang diproduksi Jerman.
Soeparno mengatakan, selain menambah alutsista baru, strategi TNI AL ke depan adalah memelihara semua alutsista yang ada, merevitalisasi kemampuan alutsista yang sudah lama, merelokasi alih fungsi sesuai kebutuhan alutsista dan menghapus alutsista yang sudah tua. "Dan prioritas pengadaan alutsista kami adalah produk dalam negeri," tegasnya. 

Anggota Dewan Seriusi Masa Jabatan Perangkat Desa


djombang.com - Perjuangan para perangkat desa di Kabupaten Jombang terkait masa jabatan mereka mungkin masih butuh waktu lebih panjang lagi. Bahkan kemarin, Senin (12/03) Komisi A DPRD Jombang memanggil eksekutif untuk mengevaluasi terkait rekomendasi perangkat desa yang masa jabatannya berakhir.
Dalam pertemuan itu Ketua Komisi A, Joko Triono meminta kepada eksekutif  untuk menyampaikan kendala apa saja yang dihadapi dalam menentukan masa jabatan bagi perangkat desa. Pembahasan persoalan ini sendiri mengacu dari hasil konsultasi Pansus Perangkat Desa ke Depkumham dan Depdagr
“Depdagri mengizinkan masa jabatan perangkat desa sampai usia 60 tahun sesuai dengan PP 72. Namun,  dalam kebijakan Depkumham hasilnya aturan itu tidak boleh berlaku surut, ” kata Joko.
Sementara itu, Sekretaris Komisi A, Minardi mengatakan, terkait masa jabatan perangkat desa akan di bahas di Pansus pada Kamis mendatang. "Sebetulnya, "kata dia menambahkan, "Pansus tentang perangkat desa sudah hampir selesai". "Hanya saja, "imbuhnya lagi, "yang belum dibahas pasal 36 dan pasal 46."
“Pasal 36 terkait persyaratan calon perangkat desa. Sedangkan pasal 46 terkait masa jabatan perangkat desa. Dua hal inilah akan kita upayakan agar secepatnya ada kejelasan,” terang politisi dari F-PD ini.
Anggota Komisi A lainnya, Sholikhin Ruslie memberikan pandangan yang berbeda terkait persoalan ini. “Kita berharap kajiannya akademis bukan politis. Revisi perda ini harus secepatnya diselesaikan,” ujarnya
Terkait dengan masa jabatanperangkat desa, kita jangan mengacu pada Undang-undang Desa. Karena persoalannya, katanya beralasan, undang-undang itu baru dibahas. Sedangkan masa jabatan perangkat desa sudah sangat mendesak.
Sementara, menanggapi persoalan ini, Asisten Pemerintahan Setdakab Jombang, Eksan Gunajadi mengaku, eksekutif belum memikirkan dicabut atau tidaknya rekomendasi yang dikeluarkan oleh dewan. “Acuan kami masih berpijak pada SE Bupati dan rekomendasi,” ujar Eksan.

sumber : djombang.com

Kuasai Cengkok Dangdut, Afgan Tak Mau Pindah Aliran



Jakarta - Menjadi seorang penyanyi sejatinya harus bisa menyanyikan segala jenis lagu. Seperti Afgan yang ternyata mahir bernyanyi dengan cengkok dangdut. Apakah ini tanda-tanda Afgan alih profesi jadi penyanyi dangdut?

Meski menguasai cengkok dangdut, pelantun 'Sadis' itu mengaku tak mau beralih profesi jadi penyanyi dangdut. Ia mengaku masih nyaman dengan lagu-lagu bernuansa pop romantis.

"Enggaklah, kayaknya belum (pindah ke dangdut)," tuturnya di Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (16/3/2012).

Penyanyi kelahiran itu menuturkan bukan hanya cengkok yang dibutuhkan untuk nyanyi dangdut. Goyangan pun harus mendukung saat berdendang lagu dangdut.

Hal itulah yang membuatnya ogah untuk jadi penyayi dangdut. "Tantangannya adalah saya nggak bisa goyangnya. Mungkin kalau nyanyinya saya bisa, cuma kalau goyangnya saya enggak bisa," paparnya.

sumber : detik.com

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...