Jakarta : Indonesia memilih untuk memperluas penggunaan sistem pertahanan udara dengan Oerlikon Skyshield buatan Rheinmetall dengan melanjutkan pemesanan sistem unit persenjataan Skyshield. Kontrak senilai 38 juta Euro bagi Indonesia termasuk pelatihan dan layanan logistik untuk angkatan bersenjata Indonesia, dengan pengiriman hingga akhir 2015.
Rheinmetall adalah salah satu pembuat sistem pertahanan udara canggih jarak pendek yang terkemuka di dunia. Perusahaan ini memimpin pasar dalam pertahanan udara berbasis meriam, dan satu-satunya suplier sistem teknologi penembakan yang menggabungkan kanon otomatis dengan peluncur peluru kendali dan peluru canon yang dilengkapi amunisi Ahead (Peluru canon yang ditembakkan dan membentuk perisai -butiran-butiran metal kecil- menyerupai jaring, untuk menahan serangan yang datang).
Dengan teknologi Skyshield 35 mm yang sudah diujicoba dan teruji, Rheinmetall telah menetapkan standar internasional yang tak tertandingi, terutama untuk melindungi tempat-tempat umum dan infrastruktur sipil yang kritis dari ancaman teroris .
Sistem pertahanan udara Skyshield adalah modular, ringan, sistem Short Range Air Defense (SHORAD) yang dikembangkan oleh perusahaan Swiss Oerlikon Contraves (sekarang menjadi anak perusahaan dari Rheinmetall Jerman).
Sistem senjata itu sendiri terdiri dari dua 35 mm (1,38 inci) Revolver Cannon dengan kecepatan tembakan 1000 butir peluru per menit. Sistem kontrol penembakan terdiri dari unit sensor dan pos komando terpisah. Skyshield juga dapat mengusung dua modul (8 cell) rudal darat ke udara untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara. Sistem pertahanan udara Skyshield dirancang untuk pertahanan anti-pesawat dan peluru kendali.
Sumber : JKGR
No comments:
Post a Comment