Tema
yang diangkat pada Hari Ulang Tahun ke-68 TNI tahun ini adalah
“Profesional, Militan, Solid, dan Bersama Rakyat TNI Kuat”. Tema ini
secara jelas menunjukkan orientasi dan ketegasan sikap TNI dalam
menjalankan tugas negara, menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
Sementara tekad “Bersama Rakyat, TNI Kuat” memiliki makna bahwa
kemanunggalan TNI-Rakyat adalah sumber kekuatan utama TNI dalam
mengemban tugas-tugas negara. Sejarah mencatat, TNI lahir, tumbuh, dan
berkembang bersama rakyat. Sejarah juga mencatat, kemanunggalan TNI –
Rakyat telah menghasilkan prestasi gemilang, baik dalam mempertahankan
kedaulatan negara maupun dalam peran serta menjalankan roda pembangunan.
“Saat
ini dan ke depan, bahkan sampai kapanpun, kemanunggalan TNI-Rakyat,
adalah pilar bagi tegak dan kokohnya TNI sebagai kekuatan militer yang
tangguh, handal dan mampu menjalankan tugas pokoknya,” ujar Presiden.
Agar mampu mengemban tugas-tugas negara pembangunan kekuatan dan
modernisasi TNI terus dilakukan. Alat utama sistem kesenjataan
(alutsista) juga makin dipenuhi dan dilengkapi. Penggantian dan
penambahan alutsista di semua matra dan semua lini, dilakukan untuk
mencapai tahapan kekuatan esensial minimum (minimum essential force/MEF). Di jajaran TNI AD, mulai hadir Tank Tempur Utama, Kendaraan Tempur Panser Anoa, Meriam Artileri Medan Kaliber 155 mm, Rudal Pertahanan Udara, Rudal Anti Tank, Roket Multi Laras Taktis dan Strategis, serta Heli Angkut, Heli Serang dan Serbu beserta persenjataan dan munisinya.
Kita akan segera melihat alutsista baru TNI AL yang bertugas menjaga lautan Nusantara, seperti Kapal Perang Korvet Klas Sigma, Kapal Cepat Rudal, Kapal Perusak Kawal Rudal, Kapal Multi Peran Fregat, Pesawat Patroli Maritim, Tank dan Panser Amphibi, serta Roket Multi Laras Taktis.
Kita juga telah dan akan menyaksikan di angkasa Indonesia sejumlah alutsista baru TNI AU, seperti pesawat angkut sedang CN 295, pesawat latih, Helikopter Full Combat SAR, pesawat Angkut Hercules C130 H, pesawat tempur Super Tucano, Sukhoi-27 MK-2, Pesawat Tempur T50, serta 24 unit pesawat tempur F-16.
Semua langkah itu tentu disertai pula dengan upaya untuk meningkatkan keterampilan, kesiapsiagaan, dan ketangguhan para prajurit TNI kita, yang akan mengawaki berbagai alutsista yang makin lengkap, canggih, dan modern.
Kepada para pimpinan jajaran TNI, Presiden menegaskan agar teruslah memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan Prajurit beserta keluarganya. Dari waktu ke waktu, pemerintah terus meningkatkan kesejahteraan Prajurit, sejalan pula dengan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Menurut Kasubdisrenbangpin Dispenum Puspen TNI, Letkol Caj Edyana Sulistiadie,dalam upacara HUT TNI Ke-68 kemarin, peserta upacara yang terlibat sebanyak 5.810 personel.Pasukan tidak bersenjata berjumlah satu batalyon gabungan perwira menengah TNI 307 orang, satu batalyon gabungan perwira pertama TNI 307 orang, satu batalyon gabungan drumband Taruna Akademi TNI 225 orang, satu batalyon PNS gabungan Kemhan dan TNI 307 orang, dan satu batalyon Balacad 307 orang. Untuk Pasukan bersenjata terdiri dari satu brigade gabungan Taruna, Wanita TNI, POM TNI 925 orang, satu batalyon Pasukan Perdamaian Dunia 307 orang, satu brigade TNI AD 904 orang, satu brigade TNI AL 904 orang, dan satu brigade TNI AU berjumlah 904 orang.
Beberapa
Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI dipamerkan dalam HUT Ke-68
TNI, yakni Alutsista udara dan darat TNI AU yang meliputi dua Pesawat
F-16 dan dua Pesawat Hercules C-130 serta dua Pesawat Boeing 737 dan dua
Triple Gun. Alutsista udara dan darat TNI AD, terdiri dari
empat Pesawat Helly dua Bell 412 dan dua MI 35), enam kendaraan tempur
Anoa dan 6 Panser V-150 serta 12 Mer-57/Arh. Sedangkan Alutsista darat
TNI AL adalah enam kendaraan tempur PT-76 dan enam kendaraan tempur BTR 50 serta dua Howitzer 122.
Dalam upacara parade dan defile juga ditampilkan demonstrasi berupa Fly Pass dua Pesawat Cesna TNI AU, demo darat (ketrampilan prajurit), senam balok, simulasi halang rintang, senam LCR/perahu karet didukung 600 orang, kolone senapan 900 orang (menembak secara bersamaan ke udara), demo pertempuran jarak dekat 18 orang, penerjunan free fall 100 orang dengan dua pesawat Hercules C-130, Aerobatik JAT enam pesawat KT1-B, Fly Pass empat pesawat Cassa CN-212 TNI AL dan delapan Pesawat
Hely TNI AD yakni satu MI 17, satu MI 35, tiga BELL 412, dan tiga Helly
BO 105. Mereka terbang rendah secar bersamaan. Tak ketinggalan dua Main
Battle Tank Leopard dari Jerman yang baru tiba turut memeriahkan acara
tersebut.Dalam fly pass ditampilkan enam Sukhoi MK30, dua F-16, tujuh
Hawk 100/200 yang menderu-deru dan melesat ke langit Halim PK dengan
suara bergemuruh memecah keheningan HUT Ke-6 TNI.
Diharapkan
dalam lima atau sepuluh tahun mendatang alutsista TNI akan mencapai
sekitar 70 persen sampai 80 persen dari target kekuatan pokok
minimal.Alutsista kita sudah punya kemampuna minimal menjaga Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu kesejahteraan prajurit
akan semakin baik dan meningkat ditahun-tahun mendatang
No comments:
Post a Comment