Pesawat T-50i Golden Eagle disambut semprotan air setibanya di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jatim, Rabu (11/9). (Foto:ANTARA/Siswowidodo/zn via Metrotvnews) |
Pesawat buatan Korea Aerospace Ind. Ltd (KAI) tersebut diterima
langsung oleh Pangkoopsau II Marsda TNI Agus Supriyatna di Lanud
Iswahjudi Madiun yang didampingi oleh pejabat Kemenhan, wakil Vice
president KAI, Komandan Lanud Iswahjudi beserta Staf.
Dua T-50i yang diterbangkan secara
ferry menempuh perjalanan dari Bandara Sacheon Korea
Selatan, Taiwan, Philipina, masuk ke Indonesia melalui Bandara
Sepinggan Balikpapan lalu selanjutnya menuju Lanud Iswahjudi Madiun.
Pesawat dengan nomor seri TT-5003 diterbangkan oleh Mr. Khang,Cheol
(front) dan Mr. Kwon Huiman (rear) serta TT 5004 dipiloti oleh Mr. Lee,
Dongkyu (front) dan Mr. Shin, Donghak (rear).
Hiruk pikuk kedatangan pesawat T-50i ini memang sudah terlihat sejak
seminggu terakhir, dengan tibanya 29 kontainer yang berisi suku cadang
dan alat pendukungnya ke Lanud Iswahjudi.
Dengan datangnya dua pesawat latih tempur T-50i ini, maka kekuatan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi meningkat. Selanjutnya pesawat ini akan menggantikan pesawat Hawk MK-53 buatan British Aerospace, yang telah bertugas sejak tahun '80-an. Hingga saat ini hanya dua unit MK-53 yang masih dioperasikan karena dinilai masih layak.
Menurut Marsda Agus Supriyatna, 14 pesawat lain akan tiba secara berkala dalam dua pekan sekali. Pihaknya berharap hingga akhir 2013 nanti semua pesawat T-50i Golden Eagle sudah masuk di Skadron 15 Lanud Iswahjudi.
Ia menjelaskan, T-50i Golden Eagle telah dilengkapi dengan persenjataan yang dapat digunakan dalam berbagai misi. Di antaranya AIM-9 Sidewinder, bom MK-82, BDU-33, AGM-65 Maverick, MK-20 Cluster Bomb Unit, dan bom pintar JDAM.
"Meski digunakan untuk latihan, ini juga bisa berfungsi sebagai pesawat tempur. Kami istilahkan pesawat T-50i Golden Eagle ini adalah adiknya pesawat F-16," terang Agus Supriyatna.
Dengan datangnya dua pesawat latih tempur T-50i ini, maka kekuatan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi meningkat. Selanjutnya pesawat ini akan menggantikan pesawat Hawk MK-53 buatan British Aerospace, yang telah bertugas sejak tahun '80-an. Hingga saat ini hanya dua unit MK-53 yang masih dioperasikan karena dinilai masih layak.
Tiba setiap dua minggu sekali
Rencananya TNI AU akan memiliki 1 (satu) skadron pesawat buatan Korea ini, yang akan datang secara bertahap hingga Desember tahun ini.Menurut Marsda Agus Supriyatna, 14 pesawat lain akan tiba secara berkala dalam dua pekan sekali. Pihaknya berharap hingga akhir 2013 nanti semua pesawat T-50i Golden Eagle sudah masuk di Skadron 15 Lanud Iswahjudi.
Ia menjelaskan, T-50i Golden Eagle telah dilengkapi dengan persenjataan yang dapat digunakan dalam berbagai misi. Di antaranya AIM-9 Sidewinder, bom MK-82, BDU-33, AGM-65 Maverick, MK-20 Cluster Bomb Unit, dan bom pintar JDAM.
"Meski digunakan untuk latihan, ini juga bisa berfungsi sebagai pesawat tempur. Kami istilahkan pesawat T-50i Golden Eagle ini adalah adiknya pesawat F-16," terang Agus Supriyatna.
Mirip dengan F-16
Sepintas T-50i mirip dengan F-16 Fighting Falcon. Mungkin karena ada
"campur tangan" Lockheed Martin AS dalam desainnya dulu. Namun tentu
saja ini dua jenis pesawat yang berbeda. Dan memang awalnya pesawat ini
dirancang sebagai pesawat latih untuk pilot-pilot pesawat tempur KF-16
Korea Selatan. Yang mana KF-16 sendiri adalah versi Koreanya dari F-16.
Pesawat T-50i Golden Eagle disambut semprotan air setibanya di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jatim, Rabu (11/9). (Foto:ANTARA/Siswowidodo/zn Via Metrotvnews) |
Indonesia sendiri adalah pelanggan internasional pertama untuk pesawat
ini. Kemenhan lebih memilih pesawat buatan Korea Selatan ini ketimbang
pesawat-pesawat latih tempur lainnya seperti Yak-130 Mitten Rusia atau Aermacchi M-346 Italia.
T-50i akan menjadi "jembatan" antara tempur taktis, latih jet tempur,
dan patroli terbatas, serang udara-darat dan udara-udara, menuju tempur
strategis-taktis Sukhoi Su-27 Flanker series. Sesuai dengan azazinya
sebagai tempur taktis, karena itulah kedua T-50i Golden Eagle Indonesia
ini diberi kodifikasi TT di vertical stabilizer-nya (sayap tegak). Dua
angka pertama setelah huruf TT menunjukkan tipenya (T-50i), dan dua
angka berikutnya adalah nomor urutnya.
Yang menarik, sebelum menyentuh landasan pacu pangkalan penempur TNI AU itu, kedua Elang Emas itu dikawal di udara oleh pesawat-pesawat tempur yang akan dia gantikan, yaitu dua Hawk Mk-53 Skuadron Udara 15, membentuk Hawk flight.
Yang menarik, sebelum menyentuh landasan pacu pangkalan penempur TNI AU itu, kedua Elang Emas itu dikawal di udara oleh pesawat-pesawat tempur yang akan dia gantikan, yaitu dua Hawk Mk-53 Skuadron Udara 15, membentuk Hawk flight.
Karakteristik Umum
| |
---|---|
Kru | 2 |
Panjang
|
13,14 m
|
Rentang sayap |
9,45 m
|
Tinggi | 4,94 m |
Berat kosong
| 6.470 kg |
Berat maksimum take off
|
12.300 kg
|
Mesin
|
General Electric F404 afterburning turbofan
|
Performa
| |
Kecepatan maksimum | 1.770 km/jam (mach 1,5) |
Jangkauan
|
1.851 km
|
Batas ketinggian |
14.630
|
Daya tanjak | 11.887 m/menit |
Rasio dorong/berat
| 0,96 |
G Limit maksimal
|
-3 g / +8
|
Persenjataan
| |
Senjata | 1 kanon 20 mm (0.787) General Dynamics A-50 3-barrel rotary atau 1xM61A1 Vulcan 20 mm |
Hardpoint
|
7
|
Roket |
- Hydra 70
- LOGIR |
Rudal | Udara ke udara: - AIM-9 Sidewinder - AIM-120 AMRAAM Udara ke darat: - AGM-65 Maverick |
Bom
| - Mk 82 - Mk 83 - CBU-97/105 Sensor Fuzed Weapon - Spice-equipped bombs - JDAM-equipped bombs - WCMD |
Avionik
|
- AN/APG-67 (T-50)
- EL/M-2032 (TA-50 and FA-50) - Lockheed Martin Advanced Avionics |
[Dispenau/Wikipedia/Antara/Kompas]
No comments:
Post a Comment