Untuk tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam rangka meningkatkan
profesionalesme dan kemampuan tempur gabungan TNI, latihan gabungan
(Latgab) TNI adalah hal yang biasa dan rutin terlaksana setiap tahunnya.
Akan tetapi yang menarik kali ini adalah munculnya pernyataan Panglima
TNI Laksamana TNI Agus Suahrtono pada sela-sela latihan gabungan tingkat
divisi terbesar TNI di Sangatta, Kalimantan Timur Kamis (9/5) bahwa
TNI akan melaksanakan latihan gabungan TERBESAR dan
TERLENGKAP (diperkirakan) pada September atau Oktober 2014, tak salah
kita coba menelusuri ada apa di balik rencana besar tersebut.
Ada beberapa hal yang menarik kita simak dari pernyataan tersebut,
antara lain adalah tentang waktu pelaksanaanya berkisar antara September
atau Oktober 2014 di mana diperkirakan saat itu Indonesia telah
memiliki presiden baru menggantikan presiden SBY.
Jika latihan gabungan terbesar dan terlengkap akan digelar pada
2014 dalam September atau Oktober tentu memiliki sejumlah alasan politis
maupun alasan normatif untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan TNI.
Untuk alasan normatif tentu tak terlalu jadi masalah karena tujuan dan
sasaran yang ingin dicapai memang mengharuskan TNI melaksanakan program
peningkatan profesionalisme TNI di segala bidang.
Beda halnya jika latihan itu bermuatan politis maka kondisinya akan
lain. Kondisi ini tentu akan memancing perhatian kita, apalagi jika
dikaitkan dengan sejumlah pentas politik 2014 akan terjadi di negara
kita, antara lain adalah :
- Pemilu legislatif atau pemilu DPR hingga pemilu Presiden akan dimulai pada dimulai 9 April 2014 sampai 9 Juli 2014.(Sumber). Lima bulan itu penuh dengan tekanan dan persaingan politik yang amat keras dan tajam. Itu pun belum termasuk masa kampanye sebulan atau dua bulan sebelum pemilu legislatif atau tepatnya pada Februari hingga Maret 2014, benar-benar memperlihatkan aroma panasnya politik di negeri kita.
- Pemilu presiden akan dilaksanakan pada 9 Juli 2014 dan pelantikan presiden akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2014.
- Presiden SBY pada acara pembukaan latihan gabungan TNI tingkat Divisi di Situbondo, Jatim (2/5) berjanji akan memodernisasi alutsista TNI hingga tuntas pada 2014. Pada latihan gabungan ini TNI mengerahkan 16.745 prajurit, dan mengerahkan peralatan tempur antara lain : TNI AD: 14 Unit Tank Scorpio, 5 Unit Tank Stormer Apc, 2 Unit Tank Stormer Co, 13 Unit Tank Amx, 21 Pucuk Meriam (Mer), 12 hely Mi 17, 12 hely Bel, dan 3 Bolco. Sedangkan untuk TNI AL mengerahkan 36 KRI, 17 unit BMP-3F, 33 BTR-50, 6 Kapa K-61, 2 unit RM-70/Grad, 7 Unit LVT-7A1, 2 unit BVP-2, 3 CASA, 5 Hely, TNI AU: 5 Pesawat SU 27/30, 5 Pesawat Hawk SPO, 5 Unit F-16, 5 Unit Hawk PBR, 11 Pesawat C-130 Hs/H/B, 1 Pesawat C-130 BT dan 2 Pesawat B-737 Intai. (sumber :http://www.tribunnews.com).
- Jika dibandingkan dengan latihan gabungan tingkat divisi 2012, yang
hanya diikuti oleh 11.693 (panitia dan peserta) serta jumlah peralatan
tempur yang digunakan saat itu, tidaklah sebanding dengan latgab 2013.
Lihatlah peralatan tempur yang digunakan pada latgab 2012 berikut :
- 6 Tank Scorpion, 2 Stormer APC, 1 Stormer Co, 2 Kendaraan Timhar, 1 RVC, 10 FRS, 9 Tank Anoa, 1 Radar Giraffe, 1 Ambulan dan 1 Kendaraan Recovery serta 44 Kendaraan Angkut Personel.
- TNI AL : 35 KRI, 1 Cassa, 2 Heli Bell, 34 Truk, 5 Tank, 5 BVP, 4 Kapa, 20 Ranfib, 3 Howitzer dan 2 RM-70 Grad.
- TNI AU : 4 Pesawat Tempur SU-27/30, 6 Hawk SPO, 8 Pesawat Angkut C-130 HS/H/B, 1 Pesawat Angkut C-130 BT, 2 Pesawat Intai Udara B-737, 3 Pesawat Intai Udara C-212, 4 Heli Super Puma NAS-332/ SA-330, 5 Heli Colibri EC-120b, 1 Radar Smart Hunter, 1 Kendaraan Angkut Rudal dan 3 Container Rudal QW 3. (sumber :http://nasional.inilah.com 2012).
- Tahun 2014 TNI menargetkan moderenisasi alutsistanya pada tingakatan 38% dari keseluruhan tahapan rencana strategi (renstra 2009 - 2019). Pada 2014 TNI telah memiliki beberapa arsenal yang lebih mumpuni ketimbang saat ini. Pada 2014 jika DPR memuluskan anggaran untuk kementrian pertahanan akan dialokasikan untuk belanja alutsista dan perlengkapannya sebesar Rp.14 triliun (sumber : http://www.militer-review.web.id). Pada 2014 TNI akan kedatangan sejumlah perangkat terbarunya dari kerjasama sebelumnya antara lain :
MBT Leopard 2A6 sebanyak 44 unit ; Heli serang Apache dan Heli serang Fennec; Anti missile Tank ATGM NLAW dan JAVELIN 180 pucuk; Meriam KH-179 dan LG Mk3, Meriam Caesar 155 mm; Radar Range Finder; Perlengkapan persenjataan Sukhoi; Rudal Mistral dan Startreak; Fregat (MRLF) 3 unit; Tank Amfibi BMP-3F serta Panser Ambfibi BTR 80 ATank Amfibi BMP-3F serta Panser Ambfibi BTR 80 A; Sukhoi (SU 30 MK-2); 3 kapal selam; dan lain-lain (sumber :http://seskoalhutemas.com)
Sementara itu, di sisi lainnya TNI sedang melaksanakan latihan gabungan
mulai dari 15 April hingga 25 Mei 2013. Meskipun sasaran pelaksanaan
latgab tersebut telah sangat jelas aspek operasional dan aspek
strategisnya namun melibatkan personail dan arsenal dalam kualitas dan
intensitas yang sangat tinggi patutlah menimbulkan pertanyaan.
Jika dikaitkan dengan pamer kekuatan TDR Malaysia saat melumat habis
perlawanan gerilyawan Sulu di pedalaman Serawak pada Maret lalu, kita
dapat melihat dengan jelas beberapa arsenal tempur Malaysia yang
dikerahkan tanpa ampun menghancurkan perlawanan 400-an gerilyawan Sulu.
Apakah karena itu TNI perlu melaksanakan latgab dengan intensitas lebih
intensif?
Berdasarkan prediksi 2014 dan fakta yang terjadi pada 2013, apakah ada
kaitannya peningkatan latihan gabungan TNI saat ini dan 2014
dengan ancaman panasnya gejolak politik di dalam negeri 2014, ataukah
ada indikasi potensi ancaman dari luar negeri yang kian mengancam dan
mengerdilkan eksistensi negara dan bangsa kita?
Kita tentunya berharap positif atas latihan gabungan kali ini dan
rencana latgab besar-besaran 2014. Akan tetapi juga tidak salah kita
berharap semoga latihan ini dan rencana latgab 2014 untuk meningkatkan
profesionalisme TNI dalam melaksanakan operasi tempur gabungan, terutama
dalam meningkatkan fungsi pengamanan negara dari intimidasi dan
pelecehan oleh negara atau bangsa lainnya.
Bersikaplah lebih profesional di segala bidang melalui latgab ini dan yang akan datang, bukan untuk sekadar gagah-gagahan.
Sumber : Kompasiana
No comments:
Post a Comment