LAPAN (Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional) Indonesia mempunyai 4 pilar yaitu :
Penginderaan jauh ; Teknologi Dirgantara ; Sains Antariksa ; Iklim dan
Atmosfir ; serta Kebijakan Kedirgantaraan telah membuat Sasaran Kegiatan
2013. Dua link di bawah dapat diakses untuk membaca secara penuh,
sementara hal yang menyangkut penerbangan dan pertahanan disarikan di
bawah ini.
Pengideraan Jauh
Penyelesaian upgrading sistem akuisisi data Landsat Data Continuity Mission (LDCM) di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare.
Penyelesaian upgrading sistem akuisisi data SPOT-5 dan SPOT- 6 di Stasiun Bumi Penginderaan Jaug Parepare.
Akuisisi data
satelit penginderaan jauh lingkungan dan cuaca serta sumberdaya alam
(MTSAT, NOAA, Terra/Aqua, NPP, Feng Yung, Landsat-7, LDCM/Landsat-8,
SPOT-5, dan SPOT-6).
Satelit
Mengirim
Satelit Lapan-A2 ke SDSC (Satish Dawan Space Center), Shriharikota,
India. Menempatkan sejumlah engineer untuk mengawasi dan memantau
kondisi Satelit Lapan-A2, serta menyiapkan dan membangun sistem remote
monitoring untuk memantau satelit dari Indonesia hingga hari peluncuran,
yang direncanakan pada kuartal pertama 2014.
Menyiapkan
clean-room dan sarana-uji sistem lensa/fokus kamera untuk melihat jarak
jauh, bagi pelaksanaan AIT (Assembly, Integration and Test) Satelit
Lapan-A3. Clean-room kelas 100.000 berukuran
10x5m adalah primer untuk integrasi komponen high rate X-band
transmitter, dan lensa/detektor optis pada sistem pencitra push-broom
Imager 4 kanal. Target AIT adalah dihasilkannya Flight Model (FM)
satelit Lapan-A3 dengan capaian 70%. Pelaksanaan AIT satelit masih
membutuhkan supervisi, konsultasi dan peningkatan
kualitas
SDM Lapan. Mengadakan sejumlah alat-ukur untuk melengkapi fasilitas uji
RF di dalam negeri, untuk memenuhi persyaratan uji EMI/EMC satelit,
baik untuk downlink data misi pada frekuensi 8.0 s/d 8.4 GHz, maupun
TT&C satelit pada pita VHF/UHF.
Menyiapkan
konsep awal rancangan satelit Lapan-A4. Satelit Lapan- A4 merupakan
pengembangan lanjut dari Satelit Lapan-A3, dimana imagernya akan
ditingkatkan dengan pencitra inframerah dekat (Near Infra red, NIR).
Prosesnya dimulai dengan kajian komprehensif mengenai sub-sistem satelit
dan komponen ruas-bumi untuk imager visible s/d inframerah dekat,
pembelajaran teknologi sensor inframerah-dekat tanpa cooler (bolometer)
serta identifikasi kebutuhan koreksi data imager infra-merah dekat.
Target kegiatan Lapan-A4 meliputi pembuatan dokumen PDR (Preliminary
Design Review), peningkatan kemampuan SDM tentang sensor Bolometer dan
pengadaan komponen dasar satelit.
Roket
Kegiatan utama
peroketan Lapan tahun 2013 adalah Ekspedisi Morotai, yaitu melaksanakan
kegiatan peluncuran roket RX-122, RX-200, RX-320, RX-450 dan RX-550 di
Morotai. Kegiatan peluncuran roket tersebut dilaksanakan setelah uji
statik setiap roket berhasil dilaksanakan.
Disamping pencapaian sasaran
di atas, fasilitas yang dikembangkan di Lapan di bidang peroketan juga
dimaksudkan untuk menunjang pelaksanaan program roket nasional
(konsorsium) untuk penggunaan di bidang pertahanan dan pemanfaatan
lainnya.
Untuk tahun 2013 program roket konversi mempunyai sasaran empat
prototip, yaitu RX-122 dengan jangkauan 23 Km, RX-200 dengan jangkauan
40 Km, RX-320 dengan jangkauan 70 Km dan RX-450 dengan jangkauan diatas
100 Km (roket 3 digit)
Roket Kendali
Pengembangan
Roket Kendali pada tahun 2013 mempunyai sasaran prototipe roket kendali
dengan sistem propulsi roket padat (booster), Electrical Ducted Fan
(RKX-200EDF) dan Turbo Jet (RKX-200TJ) berkecepatan 250 km/jam, terbang
secara AutoPilot, dengan menitik beratkan pada Uji Darat (simulasi HILS,
Wind Tunnel dan Captive Test) sebelum akhirnya dilakukan Flight Test.
Serta peningkatan performance RKX-200 khususnya pada bagian Separasi,
Booster dan Aktuator.
Pesawat Terbang
Akan dihasilkan
beberapa optimasi subsistem pesawat N219 seperti High Lift Device dan
Airfoil. Dalam program ini akan dihasilkan data uji terowongan angin dan
data hasil simulasi numerik CFD untuk optimasi Advance High Lift
device, Airfoil design dan winglet pesawat N219.
Adapun validasi
hasilnya akan dilakuka noleh NLR Belanda. Disamping kegiatan penelitian
di atas, jika di tahun 2013 ini program N219 mendapatkan dukungan dana
dari pemerintah untuk pembuatan prototipe, Lapan akan ikut
berpartisipasi dalam pembuatan prototype pesawat N219 tersebut.
Pesawat Tanpa Awak
Akan dihasilkan
sebuah pesawat tanpa awak dengan kemampuan membawa payload misi 10 Kg
(LSU-03) yang mampu terbang secara autonomous dengan jarak jangkau 150
Km dan lama terbang 2 jam.
Dalam program ini akan dilakukan pengembangan
desain dan manufaktur LSU-03 dalam hal: Optimalisasi desain agar lebih
aerodinamis dengan analisis, simulasi dan pengujian, optimalisasi
perhitungan beban dan kekuatan struktur, serta optimalisasi pemilihan
bahan. Beberapa prototype akan dibuat dan diuji terbang.
Disamping itu
akan dilakukan optimalisasi LSU-02 sehingga dapat11 mencapai jarak
jangkau 150 km dan lama terbang 4 jam (pemecahan rekor MURI). Sedangkan
aplikasi LSU ini akan diperluas pada bidang mitigasi bencana, pertanian,
kehutaan, dan pertahanan.
Pesawat Ringan untuk Surveillance
Di tahun 2013 akan dihasilkan sebuah pesawat ringan dua penumpang berbasiskan S15 dengan modifikasi sistem surveillance untuk kebutuhan pemetaan dan pemantauan (LSA-01).
Di tahun 2013 akan dihasilkan sebuah pesawat ringan dua penumpang berbasiskan S15 dengan modifikasi sistem surveillance untuk kebutuhan pemetaan dan pemantauan (LSA-01).
Dalam program ini, akan di laksanakan training 6
orang engineer di Technische Universitat Berlin (TU Berlin) dan di
Stemme (sebuah perusahaan UKM Jerman) untuk melakukan reverse
engineering terhadap pesawat S15.
Pembuatan prototype LSA-01 akan
dilakukan di Jerman, sedangkan integrasi akhir akan dilakukan di
Indonesia. Untuk menguji kinerja LSA-01 ini, pengujian terbang akan
dilakukan di akhir tahun 2013.
Dari program ini akan dihasilkan juga
sebuah desain konsep pesawat ringan hybrid untuk pemantauan, yang
merupakan kelanjutan dari pengembangan LSA-01. Disamping itu, beberapa
engineer akan ikut serta dalam pengujian pesawat LSA unmanned yang
tengah dikembangkan TU Berlin bekerjasama dengan Stemme.
Sumber : Lapan
No comments:
Post a Comment