Diberitakan
BBC, Senin 25 Maret 2013, kesepakatan pembelian ini ditandatangani
sebelum kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Moskow akhir pekan lalu.
Kantor berita China CCTV mengatakan, sebanyak 24 pesawat tempur Sukhoi
SU-35 dan empat kapal selam Lada telah disepakati pembeliannya.
Tidak disebutkan berapa nilai pembelian tersebut. Namun, jumlah ini
lebih kecil dari permintaan China sebelumnya yaitu 48 pesawat SU-35
senilai US$4 miliar (Rp38,9 triliun). Sebagai salah satu syarat
pembelian, Rusia meminta jaminan dari China soal perlindungan hak cipta
teknologi pesawat tersebut.
Seluruh pesawat Su-35 akan diproduksi di Rusia. Sedangkan dua dari
kapal selam Lada akan di produksi di China. "Jet tempur Su-35 bisa
mengurangi tekanan di angkatan udara China sebelum jet tempur buatan
dalam negeri beroperasi," tulis laman Xinhua.
Sukhoi SU-35 adalah pesawat kursi tunggal super manuver dan akrobatik.
Angkatan udara Rusia adalah satu-satunya yang menggunakan pesawat ini.
Di udara, pesawat buatan Sukhoi dan Komsomolsk Aircraft Production
Association ini bisa mencapai kecepatan Mach 2,25, lebih cepat ketimbang
jet F-16 Amerika Serikat yang berkecepatan Mach 2.
Pembelian ini adalah transaksi militer terbesar China dari Rusia dalam
10 tahun terakhir. Anggaran militer China naik 11,2 persen pada 2012
menjadi lebih dari US$100 miliar. Angka ini adalah angka resmi,
sementara angka tidak resmi diperkirakan dua kali lipat lebih besar.
Pembelian ini juga bukti semakin eratnya hubungan kedua negara.
Walaupun di masa lalu berseteru, namun Rusia dan China sekarang
bersekutu dalam beberapa isu di antaranya soal Suriah dan upaya mereka
menyaingi pengaruh AS di Asia.
|
No comments:
Post a Comment