Tank Marder 1A3 (Foto:defencenet.gr) |
Ditilik dari riwayatnya, tank Marder sebenarnya produk lama. Prototipe
awalnya saja dirancang tahun 1960-an, dengan produksi perdana pada 1971,
yang dilanjutkan dengan pengembangan sejumlah varian hingga tahun
1990-an. Bahkan, untuk saat ini sebagian tank Marder varian awal di
Jerman sudah akan digantikan oleh generasi yang lebih baru yaitu Puma.
Meskipun begitu, kehadiran Marder di tanah air tetap akan menambah daya
tempur TNI AD. Soalnya boleh dibilang inilah kali pertama TNI AD
mengoperasikan kendaraan tempur lapis baja angkut personel yang memiliki
daya gebuk jauh lebih baik dari yang selama ini dimiliki.
Memang, dari segi pengategorian, Marder ini tergolong apa yang
diistilahkan di dunia militer Barat sebagai infantry fighting vehicle (IFV), yaitu kendaraan tempur angkut infantri, namun dengan kemampuan tempur terbatas.
Salah satu ciri khas IFV seperti Marder adalah adanya kanon atau
meriamnya berkaliber kecil, yang untuk Marder menggunakan Rheinmetall MK
20 Rh202 kaliber 20 mm . Kanon yang dipakai adalah dari jenis otomatis,
artinya peluru tidak perlu di-reload (diisi) satu persatu. Peluru yang digunakan bisa dari berbagai jenis seperti amunisi konvensional, penembus baja serta high explosive
(HE) atau amunisi berdaya ledak tinggi. Hal ini jelas tidak dimiliki
oleh kendaraan angkut personel yang selama ini dioperasikan TNI AD yaitu
AMX VCI serta Alvis Stormer, yang hanya dibekali senapan mesin berat
kaliber 12,7 mm atau 7,62 mm.
Bagian belakang Marder 1A3 (Foto:Sonaz/Wiki) |
Sebagai senjata tambahan, pada bagian kiri turret (kubah/menara) kanon
terpasang sejajar senapan mesin 7,62 mm. Turret senjatanya busa diputar
360 derajat, sementara kanonnya bisa digerakkan vertikal dari -17
derajat hingga +65 derajat dengan kecepatan 40 derajat per detik.
Sebagai tambahan peranti beladiri, Marder dilengkapi dengan tujuh
pelontar granat kaliber 76 mm untuk melontarkan granat asap.
Desain interior Marder tak jauh berbeda dengan kendaraan tempur asal
Eropa sejenisnya. Pengemudi duduk di sisi kiri depan, sementara mesin
berada di sebelah kanannya. Di bagian tengah terdapat tempat untuk dua
awak di bawah kubah meriam, di mana komandan kendaraan duduk di kanan
dan juru tembak di kiri. Di bagian belakang terdapat ruang pengangkut
enam personel infantri yang duduk beradu punggung, bukan berhadapan.
Marder menggunakan mesin diesel MTU MB Ea-500 enam silinder
berpendingin cair yang mampu menghasilkan 600 hp (tenaga kuda). Pada
varian awal Marder, mesin ini mampu memacu kendaraan hingga 75 km/jam di
jalan mulus. Namun pada varian berikutnya di mana sudah tedapat
sejumlah modifikasi yang membuat berat kendaraan bertambah secara
signifikan hingga mencapai sekitar 35-an ton, kecepatan maksimalnya pun
turun menjadi sekitar 65 km/jam saja.
Spesifikasi Tank Marder 1A3
|
|
Tipe
|
Tracked multi-role armoured infantry fighting vehicle
|
Produsen
|
Rheinmetall AG Jerman
|
Kru
|
3 + 6 Infantri
|
Panjang
|
6,8 m
|
Lebar
|
3,4 m
|
Tinggi
|
3 m
|
Berat
|
33,5 ton
|
Persenjataan
|
- Meriam Rheinmetall MK 20
Rh 202 20 mm
- Senapan mesin 7,62 mm
- Enam peluncur granat asap
|
Mesin
|
diesel MTU MB Ea-500 600hp
|
Kecepatan maksimal
|
66 km/jam
|
Jarak tempuh
|
500 km
|
Sumber : Joko/Lemjiantek/Wikipedia
No comments:
Post a Comment