Deputi
Perdana Menteri Turki mereaksi kekhawatiran Amerika Serikat soal
diserahkannya pengoperasian proyek besar untuk memperkuat dan
mengembangkan sistem pertahanan rudal jarak jauh negara itu kepada
perusahaan Cina CPMIEC yang berada di bawah sanksi Washington.
| |
IRNA
(1/10) melaporkan, Bulent Arinch kepada wartawan Selasa (1/10)
mengatakan, "Turki memperhatikan kepentingan nasionalnya dan tidak
mempedulikan sanksi-sanksi negara lain."
Menurutnya pemerintah Ankara tidak terikat dengan sanksi-sanksi yang dijatuhkan oleh satu negara tertentu. "Turki tidak perlu berunding dengan negara lain soal urusan dalam negerinya," kata Arinch. Sehubungan dengan keanggotaan Turki di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Deputi PM Turki menjelaskan, "Turki sejak pertama bergabung dengan NATO memiliki hubungan baik dengan semua anggotanya termasuk Amerika, akan tetapi ketika masalah kepentingan nasional Turki diusik, kami akan mengambil keputusan tanpa memperhatikan negara lain." Arinch mengaku, sampai sekarang penandatangan kontrak dengan perusahaan Cina ini belum final. Sementara itu, terkait kekhawatiran Amerika soal penyerahan pelaksanaan proyek besar penguatan dan pengembangan sistem pertahanan rudal jarak jauh Ankara, Abdullah Gul, Presiden Turki sehari sebelumnya mengatakan, "Sampai saat ini belum diambil keputusan final."
sumber : (TGR/IRIB Indonesia)
|
Thursday, October 03, 2013
Turki Mereaksi Keras Kekhawatiran AS Soal Kerjasama Militer Ankara-Cina
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment