Perusahaan pertahanan AS Northrop Grumman memulai pembangunan sistem Directed Infrared Countermeasures
(Dircm) untuk digunakan jet berkecepatan tinggi. Pembangunan yang
didanai sendiri oleh Northrop Grumman ini untuk mengantisipasi kebutuhan
pesawat tempur F-35 JSF untuk perlindungan dari rudal pencari panas.
F-35 JSF (Foto via abiteinthechunk.wordpress.com) |
"Kami yakin ini (Dircm) akan cepat dibutuhkan, dan kesempatan pertama
(yang akan menggunakannya) adalah F-35," kata Jeff Palombo, wakil
presiden senior dan general manager dari divisi sistem perlindungan diri
Northrop.
Northrop berencana untuk menguji coba prototipe dari sistem Threat Nullification Defensive Resource (ThNDR) di laboratorium sistem integrasinya pada akhir tahun ini, Palombo mengungkapkan saat briefing di Washington 12 September lalu.
"Waktu untuk megembangkan laser missile jammer untuk dilengkapkan pada F-35 masih menjadi tanda tanya," kata Palombo, "Tapi kami ingin secepatnya."
Northrop telah memasok lebih dari 3.000 Dircm sebagai sistem perlindungan bagi pesawat dan helikopter dari rudal pencari panas dengan cara mengarahkan sinar laser termodulasi ke kepala rudal yang akhirnya membingungkan sistem pencarinya (guide-nya).
Dircm memang bukan bagian dari kebutuhan untuk F-35 Blok-3 standar saat ini. Namun persyaratan untuk rancangannya sudah ada dan Northrop mengatakan laser jammer yang akan dibuatnya ini akan digunakan oleh F-35 Blok-5.
Menurut Northrop, sistem ini harus memenuhi berbagai persyaratan, diantaranya observabilitas rendah (LO) dan dikemas untuk muat dalam ruang terbatas pada F-35. Ukuran Dircm ini akan lebih kecil namun memiliki laser yang lebih kuat daripada sistem Dircm yang ada saat ini dan membutuhkan pendingin cair, Palombo mengatakan.
ThNDR sendiri terdiri dari laser, beam steering, dan LO window, dikemas untuk muat di dalam ruang yang ada di samping sensor F-35 yang mendistribusikan sistem aperture (DAS). Akan ada dua jam head, satu di atas dan satu di bawah pesawat untuk memungkinkan spherical coverage dengan perubahan minimal dengan outer mold line.
DAS, yang terdiri dari enam sensor inframerah akan mencakup 360 derajat, memberikan peringatan rudal yang datang, mendeteksi dan menyatakan ancaman masuk dan pointer/tracker, atau jam head.
Northrop juga menilai pesawat tempur seperti Boeing F-15 dan F-16 juga akan membutuhkan ini namun dalam bentuk pod. Akan dimasukkan dalam pod tersendiri dan akan berpendingin udara, kata Palombo.
Northrop saat ini sedang mengevaluasi sistem laser dari tiga pemasok, dan sepertinya Northrop tertarik dengan teknologi quantum cascade laser (QCL). Biayanya lebih rendah namun dengan tingkat keandalan lebih tinggi. QCL pertama kali digunakan di sistem Common Infrared Countermeasures (Circm) yang saat ini tengah dikembangkan untuk melengkapi helikopter-helikopter Angkatan Darat AS.
Fase pengembangan teknologi untuk Circm sendiri dijadwalkan akan rampung pada awal 2014. Permintaan informasi untuk rekayasa dan manufaktur dari tahap pengembangannya sudah dirilis, dan permintaan untuk proposal diantisipasi pada awal tahun 2014, Palombo mengatakan.
Northrop berencana untuk menguji coba prototipe dari sistem Threat Nullification Defensive Resource (ThNDR) di laboratorium sistem integrasinya pada akhir tahun ini, Palombo mengungkapkan saat briefing di Washington 12 September lalu.
"Waktu untuk megembangkan laser missile jammer untuk dilengkapkan pada F-35 masih menjadi tanda tanya," kata Palombo, "Tapi kami ingin secepatnya."
Northrop telah memasok lebih dari 3.000 Dircm sebagai sistem perlindungan bagi pesawat dan helikopter dari rudal pencari panas dengan cara mengarahkan sinar laser termodulasi ke kepala rudal yang akhirnya membingungkan sistem pencarinya (guide-nya).
Dircm memang bukan bagian dari kebutuhan untuk F-35 Blok-3 standar saat ini. Namun persyaratan untuk rancangannya sudah ada dan Northrop mengatakan laser jammer yang akan dibuatnya ini akan digunakan oleh F-35 Blok-5.
Menurut Northrop, sistem ini harus memenuhi berbagai persyaratan, diantaranya observabilitas rendah (LO) dan dikemas untuk muat dalam ruang terbatas pada F-35. Ukuran Dircm ini akan lebih kecil namun memiliki laser yang lebih kuat daripada sistem Dircm yang ada saat ini dan membutuhkan pendingin cair, Palombo mengatakan.
ThNDR (Foto : Northrop Grumman) |
DAS, yang terdiri dari enam sensor inframerah akan mencakup 360 derajat, memberikan peringatan rudal yang datang, mendeteksi dan menyatakan ancaman masuk dan pointer/tracker, atau jam head.
Northrop juga menilai pesawat tempur seperti Boeing F-15 dan F-16 juga akan membutuhkan ini namun dalam bentuk pod. Akan dimasukkan dalam pod tersendiri dan akan berpendingin udara, kata Palombo.
Northrop saat ini sedang mengevaluasi sistem laser dari tiga pemasok, dan sepertinya Northrop tertarik dengan teknologi quantum cascade laser (QCL). Biayanya lebih rendah namun dengan tingkat keandalan lebih tinggi. QCL pertama kali digunakan di sistem Common Infrared Countermeasures (Circm) yang saat ini tengah dikembangkan untuk melengkapi helikopter-helikopter Angkatan Darat AS.
Fase pengembangan teknologi untuk Circm sendiri dijadwalkan akan rampung pada awal 2014. Permintaan informasi untuk rekayasa dan manufaktur dari tahap pengembangannya sudah dirilis, dan permintaan untuk proposal diantisipasi pada awal tahun 2014, Palombo mengatakan.
No comments:
Post a Comment