Politisi Partai Demokrat (PD), Hayono
Isman mengatakan dua periode kepemimpinan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) tidak satu pun pulau dan sejengkal tanah wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) jatuh ke negara lain.
"Bahkan pulau yang strategis, yang
memiliki cadangan minyak dan gas (migas) terbesar di kawasan Asia
seperti Natuna dan Ambalat masih utuh sebagai aset Negara Indonesia,"
kata Hayono Isman, di Jakarta, Rabu (14/8).
Padahal lanjut Hayono, Pulau Natuna dan
Ambalat terang-terangan diklaim Malaysia sebagai bagian dari wilayahnya.
Pada era Pemerintahan Presiden SBY, kedua pulau tersebut masih utuh
sebagai bagian wilayah NKRI.
Bersamaan dengan itu, menurut anggota
Komisi I DPR itu, dalam bidang pertahanan dan diplomasi, prestasi
Pemerintahan SBY sudah cukup baik. "Keberhasilan itu tidak bisa
dilepaskan dari penguatan dan modernisasi alutsista TNI yang secara
bertahap dapat disaksikan dampaknya," ungkap anggota Dewan Pembina
(Wanbin) PD itu.
Terkait dengan pidato kenegaraan
Presiden RI pada 16 Agustus mendatang, Hayono Isman berharap Presiden
SBY memberi porsi lebih terhadap isu perbaikan ekonomi dalam pidato
kenegaraannya nanti.
"Waktu yang tersisa satu tahun lagi
hendaknya betul-betul dimanfaatkan Presiden SBY dan kabinetnya untuk
mengajak masyarakat secara bersama-sama meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dan kesejahteraan rakyat," harap Hayono Isman.
Pemerintahan SBY lanjutnya, sudah
memperlihatkan hasil pembangunan. Tapi ini bukan jaminan bahwa seluruh
warga negara telah hidup sejahtera dan makmur.
"Karena itu, semua pihak sangat berharap
sebelum menyelesaikan masa bhaktinya, Presiden SBY lebih gencar dan
fokus pada bidang pemerataan ekonomi, percepatan pembangunan sejumlah
proyek infrastruktur untuk menstimulus ekonomi rakyat pedesaan dan
daerah terpencil," saran Hayono Isman.
Sumber : JPNN
No comments:
Post a Comment