Setelah TNI memesan 150 panser Anoa produksi Pindad pada tahun 2008,
pabrik persenjataan di Bandung, Jawa Barat yang sudah berstatus BUMN
itu seperti mendapat pasokan darah segar. Jumlah total dana yang
dikucurkan pemerintah untuk membeli 150 unit panser Anoa melebihi Rp 1
trilliun sehingga operasional produksi Anoa pun berjalan lancar.
Tidak hanya merampungkan 150 unit panser Anoa, para teknisi senjata
Pindad saat ini juga sedang menggeber produksinya demi memenuhi pesanan
TNI yang jumlah totalnya ( termasuk pesanan 150 unit pertama) ,
mencapai lebih dari 300 unit. Anoa yang sudah dioperasikan bahkan ada
yang dikirim ke Lebanon guna mendukung tugas Pasukan Perdamaian PBB
Indonesia, Satgas Indo FPC TNI Konga XXVI-D2/UNIFIL.
‘’Sebanyak 150 Anoa, saat itu dipesan langsung oleh Bapak Wapres
Yusuf Kalla. Itu merupakan kejutan sekaligus tantangan karena Pindad
belum memiliki pengalaman memproduksi panser. Tapi berkat kerja keras
Pindad akhirnya berhasil mewujudkan panser yang dipesan oleh
pemerintah,’’ papar Tuning Rudyati, Kepala Departemen Humas dan Hukum
Pindad kepada Angkasa di Pindad, Bandung, Jawa Barat (14/6).
‘’Saat ini kami sedang bekerja keras untuk memenuhi pesanan Anoa dari
TNI dan juga Malaysia. Dengan kemampuan Pindad memproduksi sebanyak 80
unit Anoa per tahun, kami yakin pesanan dari para konsumen bisa
dipenuhi,’’ tambah Tuning.
Selain panser Anoa, Pindad juga memproduksi kendaraan taktis (rantis)
Komodo hasil rancangan tahun 2011. Rantis yang sudah dicoba ini
memiliki sejumlah kemampuan seperti lincah bergerak di medan berlumpur,
berpasir, jalur terjal dengan tanjakkan 31 derajat dan kemiringan 17
derajat serta kemampuan jelajah hingga 450 km.
Sumber : Angkasa
No comments:
Post a Comment