TOR-M1 adalah salah satu sistem
pertahanan mobile anti serangan udara roket, sistem pertahanan udara
terpadu, ini yang dirancang untuk beroperasi menyesuaikan segala medan
dan pada prinsipnya sama seperti tank berpenggerak rantai. Sistem
pertahanan ini dilengkapi dengan Sistem yang mampu beroperasi secara
intensif dari gangguan serangan udara. Sistem terdiri dari sejumlah
roket transporter Launcher Vehicle (TLV) russian pertahanan udara Tor
batalyon terdiri dari 3 - 5 perusahaan, masing-masing dilengkapi dengan
empat TLVs. Setiap TLV dilengkapi dengan 8 missiles yang kesemuanya siap
untuk di tembakkan serta associating radars yang dimana berperan sangat
penting guna menangkis, atau mencegat pesawat atau rudal musuh.
Kendaraan tempur ini dapat beroperasi cepat dalam melalukan suatu akselerasi perpindahan. Dalam melakukan suatu aksi deteksi serta meluncurkan roket . Tor M-1 hanya memakan waktu 5-8 detik untuk mengendus sasaran. Reaksi waktu keseluruhan berkisar antara 10 detik, untuk melakukan penembakan.
Kendaraan tempur ini dapat beroperasi cepat dalam melalukan suatu akselerasi perpindahan. Dalam melakukan suatu aksi deteksi serta meluncurkan roket . Tor M-1 hanya memakan waktu 5-8 detik untuk mengendus sasaran. Reaksi waktu keseluruhan berkisar antara 10 detik, untuk melakukan penembakan.
Tor
M1 dapat mendeteksi dan melacak target hingga jarak maksimum berkisar
25 km dan dapat melakukan keduanya secara bersamaan, dengan kecepatan
hingga 700 m / detik pada jarak dari 1 sampai 12 km, dengan ketinggian
10 - 6.000m . misil di luncurkan secara Vertikal, solid propelled roket
yang mampu bermanuver hingga 30gs. Hal ini dilengkapi dengan warhead
yang diaktifkan secara otomatis. Sistem Tor M1 dilengkapi dengan yang
modul kontrol dan antena radio, radar dan Lain-lain termasuk yang
dipisahkan konfigurasi sistem, serta tempat-sistem, untuk melindungi
agar tetap aman
Sistem pertahanan ini pertama di Operasikan oleh Pertahanan Udara Rusia yang masih beroperasi dengan banyak 100 unit jenis SA-15 Gauntlet. Tidak hanya angkatan udara saja yang mengoperasikannya tetapi, Angkatan Laut Rusia juga menggunakan pertahanan sejenis yang dikenal sebagai versi SA-N-9. Dari kecanggihannya ini rupanya Cina kesengsem untuk membeli 50 unit dan menambah lagi 25 unit pada tahun 1997 dan 2002. Sedangkan Baru-baru ini (Desember 2005) Iran dilaporkan menandatangani sebuah kontrak kerja sama senilai US $ 1,0 miliar melengkapi pertahanan udaranya dan membeli 29 unit TOR M-1 roket sistem, modernisasi angkatan udara-sistem dan pasokan dari kapal-kapal patroli. Ternyata bukan hanya China dan Iran saja yang terpikat atas kecanggihan TOR-M1 tetapi Sistem ini juga diusulkan ke beberapa negara lainnya. Pada tanggal 16 Januari 2007 Rusia mengumumkan akan melanjutkan kerja sama dengan IRAN. Menteri pertahanan Rusia Sergei Ivanov menambahkan bahwa Moskow akan terus mengembangkan kerja sama militer dan teknis dengan Teheran.
Sistem pertahanan ini pertama di Operasikan oleh Pertahanan Udara Rusia yang masih beroperasi dengan banyak 100 unit jenis SA-15 Gauntlet. Tidak hanya angkatan udara saja yang mengoperasikannya tetapi, Angkatan Laut Rusia juga menggunakan pertahanan sejenis yang dikenal sebagai versi SA-N-9. Dari kecanggihannya ini rupanya Cina kesengsem untuk membeli 50 unit dan menambah lagi 25 unit pada tahun 1997 dan 2002. Sedangkan Baru-baru ini (Desember 2005) Iran dilaporkan menandatangani sebuah kontrak kerja sama senilai US $ 1,0 miliar melengkapi pertahanan udaranya dan membeli 29 unit TOR M-1 roket sistem, modernisasi angkatan udara-sistem dan pasokan dari kapal-kapal patroli. Ternyata bukan hanya China dan Iran saja yang terpikat atas kecanggihan TOR-M1 tetapi Sistem ini juga diusulkan ke beberapa negara lainnya. Pada tanggal 16 Januari 2007 Rusia mengumumkan akan melanjutkan kerja sama dengan IRAN. Menteri pertahanan Rusia Sergei Ivanov menambahkan bahwa Moskow akan terus mengembangkan kerja sama militer dan teknis dengan Teheran.
No comments:
Post a Comment