Peluncur rudal sistem pertahanan udara S-300VM (Foto : Vitaly V. Kuzmin / Wikimedia) |
Rusia siap bersama dengan Turki mengembangkan sistem pertahanan udara
jarak jauh yang berdasarkan pada sistem rudal permukaan-ke-udara S-300,
hal ini diungkapkan kepala badan ekspor alutsista Rusia
(Rosoboronexport) Sergei Ladygin pada hari Minggu, 19 Mei 2013. Sudah
sejak lama Turki menggelar tender untuk pembelian sistem pertahanan
udara jarak jauh, namun hingga kini tidak ada pemenang yang diumumkan,.
"Rusia siap menawarkan sebagian dari tender produk Rusia-Turki (sistem pertahanan udara) yang berdasarkan sistem S-300VM. Misalnya, untuk mengintegrasi sistem pertahanan udara (S-300VM) di kendaraan/peralatan militer Turki," ujar Ladygin saat pameran senjata di ibukota Peru Lima.
"Rusia siap menawarkan sebagian dari tender produk Rusia-Turki (sistem pertahanan udara) yang berdasarkan sistem S-300VM. Misalnya, untuk mengintegrasi sistem pertahanan udara (S-300VM) di kendaraan/peralatan militer Turki," ujar Ladygin saat pameran senjata di ibukota Peru Lima.
Sistem pertahanan udara S-300VM/Antey 2500 (SA-23 Gladiator) dilengkapi
dengan kendaraan jenis baru, radar array canggih dan enam
peluncur untuk setiap kendaraan.
S-300PMU1 (Foto : defencenet.gr) |
Rosoboronexport juga mengatakan bahwa upaya kolaborasi Rusia dan Turki
ini juga untuk mempromosikan sistem pertahanan udara di pasar-pasar
negara ketiga, katanya. "Artinya, ada kemungkinan untuk membahas
penjualan lisensi untuk produksi sistem ini di negara-negara lain di
dunia," katanya.
Versi berikutnya dari sistem rudal S-300, yang disebut dengan S-300PMU1, memiliki jangkauan lebih dari 150 kilometer dan dapat mencegat rudal balistik dan pesawat di ketinggian rendah dan tinggi, sehingga efektif unuk menangkal serangan udara.
No comments:
Post a Comment